25
pembanding. Adapun kriteria informan yang digunakan sesuai dengan kriteria informan oleh Mahsun 1995 :106 yaitu sebagai berikut:
1. Berjenis kelamin pria atau wanita
2. Berusia antara 25-65 tahun tidak pikun
3. Orang tua, istri atau suami informan lahir dan dibesarkan di desa itu serta
jarang atau tidak pernah meninggalkan desanya. 4.
Berpendidikan maksimal tamat pendidikan dasar SD-SLTP 5.
Bersatutus sosial menengah 6.
Pekerjaan bertani atau buruh 7.
Dapat berbahasa Indonesia; dan 8.
Sehat jasmani dan rohani tidak cacat berbahasa, memiliki pendengaran tajam, dan tidak gila atau pikun.
3.3 Metode Penelitian
Suatu penelitian akan dikatakan berhasil apabila menggunakan metode yang relevan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
leksikostatistik, metode glotokronologi, dan metode komparatif. Menurut Keraf 1991:121 leksikostatistik adalah pengelompokan bahasa
yang cenderung mengutamakan peneropongan kata-kataleksikon secara statistika untuk kemudian berusaha menetapkan pengelompokan itu berdasarkan
presentase kesamaan dan perbedaan suatu bahasa dengan bahasa lain. Berdasarkan pendapat tersebut, maka melalui penelitian ini akan terlihat
penggambaran teknik leksikostatistik dengan menggunakan rumus perhitungan tingkat kekerabatan. Glotokronologi adalah suatu teknik dalam linguistik historis
Universitas Sumatera Utara
26
yang berusaha mengadakan pengelompokan dengan lebih mengutamakan waktu time depth atau penghitungan bahasa-bahasa berkerabat.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan terlebih dahulu
kemudian pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk memperoleh fakta mengenai persentase tingkat kekerabatan bahasa dan waktu
pisah Batak Toba dengan Batak Simalungun. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan baik secara komparatif protobahasanya juga digunakan
untuk mencari hukum bunyi perubahan fonem diantara bahasa-bahasa yang diteliti.
Metode komparatif merupakan metode utama dalam bidang historis komparatif karena dengan menggunakan metode ini dapat ditelusuri
perkembangan bahasa-bahasa yang diteliti, baik melalui perbandingan data yang aktual maupun data masa lalu Crowley, 1997:89. Metode komparatif ini
disejajarkan dengan metode padan, teknik hubung banding menyamakan dan hubung banding membedakan, yang dibedakan dan disamakan adalah leksikon-
leksikon yang memiliki kesamaan dan perbedaan dari segi fonologinya karena itu metode padan yang tepat dalam hal ini adalah metode padan artikulatoris karena
yang disoroti adalah bunyi-bunyi bahasa dari fonologi Sudaryanto 1991:95.
Universitas Sumatera Utara
27
3.4 Teknik Penelitian 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data