Korespondensi Fonemis Kemiripan secara Fonetis

34 48 potong poŋgol poŋgol 49 pusar pusok pusok 50 satu sada sada 51 sayap haboŋ haboŋ 52 siapa ise ise 53 takut mabiar mabiar 54 tali tali tali 55 tangan taŋan taŋan 56 telinga piŋgol piŋgol 57 telur tolor tolor 58 tidur modom modom 59 tiga tolu tolu 60 tiup obbus obbus 61 tongkat tukkot tukkot 62 tua matua matua

4.1.2 Korespondensi Fonemis

Korespondensi fonemis adalah perubahan fonemis antara dua bahasa yang secara timbal balik dan teratur maka bentuk yang berimbang antara kedua bahasa tersebut dianggap berkerabat. Dari data kosa kata Swadesh, terdapat 11 kosakata yang memiliki korespondensi fonemis yaitu dapat dilihat pada table berikut: Tabel 3 Glos Korespondensi BBT BBS Keterangan Universitas Sumatera Utara 35 belah θ≃h- mambola mambolah Dari data tampak perbedaan BBT dengan BBS. Pada BBT fonem θ berkorespondensi dengan fonem h pada BBS di akhir kata, sehingga tampak perbedaan konsonan dari dua bahasa yang dibandingkan. Benih boni bonih datang ro roh gosok usa usah hidup maŋolu maŋoluh jatuh madabu madabuh jauh dao daoh lidah dila dilah mulut baba babah nafas hosa hosah tanah tano tanoh

4.1.3 Kemiripan secara Fonetis

Bila tidak dapat dibuktikan bahwa sebuah pasangan kata dalam kedua bahasa itu mengandung korespondensi fonemis, tetapi pasangan kata itu ternyata mengandung kemiripan secara fonetis dalam posisi artikulatoris yang sama, maka pasangan itu dapat dianggap sebagai kata kerabat bandingkan dengan macam- macam perubahan fonetis dan morfemis dalam bahasa. Yang dimaksud dengan „mirip secara fonetis‟ adalah bahwa ciri-ciri fonetisnya harus cukup serupa sehingga dapat dianggap sebagai alofon Keraf, 1991: 129, lihat tabel 4 berikut: Tabel 4 Universitas Sumatera Utara 36 No Glos BBT BBS Kemiripan secara Fonetis BBT BBS 1 angin alogo logou [alogo] [logou] 2 api api apui [api] [apui] 3 dengar bege bogei [bege] [bogei] 4 hijau narata ratah [narata] [ratah] 5 ikat rahuti sakkuti [rahuti] [sakkut] 6 mati mate matei [mate] [matei] Glos „api‟ dalam BBT adalah [api] dan dalam BBS [apui]. Di sini terdapat [θ] bervariasi dengan fonem [u] pada posisi tengah. Glos „angin‟ dalam BBT adalah [alogo] dan dalam BBS [logou]. Di sini tampak vokal [a] bervariasi dengan [θ] pada posisi awal, a~ө-. Pada BBS terdapat vokal [u] pada posisi akhir yang bervariasi dengan [θ] pada BBT. Glos „mati‟ dalam BBT adalah [mate] dan dalam BBS [matei]. Di sini tampak vokal [i] bervariasi dengan [θ] pada posisi akhir, θ~i-. Pada BBS terdapat vokal [i] lebih panjang daripada BBT. Glos „dengar‟ dalam BBT [bege] dan dalam BBS [bogei]. Di sini tampak vokal [i] bervariasi dengan [θ] pada posisi akhir dalam BBS, θ~i-. Pada BBS vokal [i] pada posisi akhir lebih panjang daripada BBT. Glos „hijau‟ dalam BT adalah [narata] dan dalam BS [ratah]. Di sini tampak konsonan [n] dan vokal [a] pada posisi awal dan bervariasi dengan [ө] dalam BS, na~ө-. Selain itu terdapat juga variasi [h] dalam BBS dengan [ө] dalam BBT. Pada BBS terdapat pemanjangan silabel PAN awal kata yaitu silabel [na].

4.1.4 Satu Fonem Berbeda