0.45 0.50
0.55 0.60
1 0.1
0.2 0.3
0.4 r
0.30 0.32
0.34 0.36
0.38 2
0.05 0.10
0.15 0.20
0.25 0.30
0.35 r
Gambar 6 Hubungan tingkat kecenderungan mengkonsumsi komoditas daerah ke-j
j
dengan suku bunga r. Dari Gambar 5 terlihat bahwa jumlah penduduk di setiap daerah berbanding
terbalik dengan tingkat kecenderungan daerah tersebut dalam mengkonsumsi komoditas. Gambar 6 menyatakan bahwa pengurangan kecenderungan
mengkonsumsi komoditas di daerah ke-1 akan menaikkan tingkat suku bunga, sebaliknya pengurangan kecenderungan mengkonsumsi komoditas di daerah ke-2
justru akan menurunkan tingkat suku bunga.
4.2 Efek Perubahan Tingkat Kenyamanan Daerah
Untuk melihat dampak yang terjadi apabila daerah ke-j meningkatkan tingkat kenyamanannya, A
1
dan A
2
dinaikkan masing-masing sebesar 3.33, sedangkan parameter yang lain tetap seperti pada Tabel 1.
Persentase perubahan nilai ekuilibrium variabel-variabel sistem dinamik akibat perubahan tingkat kenyamanan daerah ke-j disajikan dalam Tabel 4.
Tabel 4 Persentase perubahan nilai ekuilibrium variabel sistem dinamik akibat kenaikan tingkat kenyamanan daerah
1
A
2
A
Perubahan variabel j = 1
j = 2 j = 1
j = 2 N
j
41.63 -22.47
-56.34 30.42
w
j
-12.09 -12.09
16.38 16.38
K
j
14.27 -37.45
-43.78 67.93
k
j
= s
j
-10.49 -7.50
14.19 10.51
c
j
-10.49 -7.50
14.19 10.51
F
j
24.51 -31.84
-49.19 51.78
y
j
-10.49 -7.50
14.19 10.51
U
j
-7.50 -7.50
14.19 14.19
r 8.97
-9.62 Z
-10.18 13.47
K -19.32
28.76 Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa perbaikan tingkat kenyamanan daerah
yang lebih nyaman daerah ke-1 menyebabkan penurunan semua nilai ekuilibrium variabel sistem dinamik selain jumlah penduduk, tingkat produksi dan
cadangan modal daerah ke-1 serta tingkat suku bunga pada saat ekuilibrium. Sedangkan perbaikan tingkat kenyamanan daerah yang kurang nyaman daerah
ke-2 menyebabkan peningkatan semua nilai ekuilibrium variabel sistem dinamik
selain jumlah penduduk, tingkat produksi dan cadangan modal daerah ke-1 serta tingkat suku bunga pada saat ekuilibrium.
Grafik efek perubahan tingkat kenyamanan daerah ke-j A
j
terhadap jumlah penduduk daerah ke-j N
j
dan tingkat suku bunga r disajikan masing-masing dalam Gambar 7 dan Gambar 8.
0.45 0.46
0.47 0.48
0.49 0.50
A1 20
40 60
80 N1
0.202 0.204
0.206 0.208
0.210 A2
20 40
60 80
N2
Gambar 7 Hubungan tingkat kenyamanan daerah ke-j A
j
dengan jumlah penduduk daerah ke-j N
j
.
0.42 0.44
0.46 0.48
0.50 A1
0.05 0.10
0.15 0.20
0.25 0.30
r
0.21 0.22
0.23 0.24
0.25 A2
0.05 0.10
0.15 0.20
r
Gambar 8 Hubungan tingkat kenyamanan daerah ke-j A
j
dengan suku bunga r. Dari Gambar 7 dapat disimpulkan bahwa nilai ekuilibrium jumlah penduduk
daerah ke-j akan semakin besar jika tingkat kenyamanan daerah tersebut juga semakin besar, sedangkan Gambar 8 menunjukkan bahwa nilai ekuilibrium
tingkat suku bunga akan turun jika daerah ke-2 yang tingkat kenyamanannya kurang meningkatkan kenyamanan daerahnya.
4.3 Efek Perubahan Tingkat Efisiensi Pemanfaatan Knowledge