Persepsi Nelayan Skala Kecil Terhadap Pemenuhan Es Balok Berdasarkan Umur
66 Berdasarkan data hasil kuesioner diketahui bahwa ketiga kelompok umur
tersebut 30 tahun 3.1; 31-50 tahun 43.80, .50 tahun 21.90 setuju menyatakan mereka puas bekerja sebagai nelayan. Responden lainnya dengan
tingkatan umur yang berbeda menyatakan antara cukup setuju dan sangat setuju Hal ini menunjukkan bahwa mereka menyukai pekerjaannya sebagai nelayan dan
memberi pendapatan yang cukup bagi keluarganya. Walaupun pekerjaan sebagai nelayan mengandalkan kekuatan fisik dan cukup menguras tenaga, terlihat bahwa
ABK yang bekerja membantu pekerjaan melaut puas dengan pekerjaan mereka sebagai nelayan.
Berdasarkan data hasil kuesioner diketahui bahwa ada sekitar 1.60 responden yang berumur 31-50 tahun tidak setuju bahwa ikatan sosial di dalam
masyarakat kuat. Ketiga kleompok umur tersebut 30 tahun 3.1; 31-50 tahun 59.40, .50 tahun 36.60 setuju dengan pernyataan bahwa ikatan sosial dalam
masyarakat nelayan sangat kuat. Responden dari ketiga kategori umur tersebut melihat bahwa seseorang yang bekerja menjadi anak buah kapal tentu harus
seseorang yang mempunyai rasa keterikatan yang kuat dalam komunitasnya. Keberadaan anak buah kapal direkrut karena adanya ikatan persaudaraan di
antara pemilik kapal dan anak buahnya. Karena hal ini membawa konsekuensi bahwa yang menjadi anak buah kapal tersebut dapat diajak bekerjasama dan
bekerja dengan baik dalam satu tim.
Nelayan skala kecil di Kota Tegal mempersepsikan bahwa variabel pendidikan berkorelasi sedangkan variabel umur tidak berkorelasi terhadap
pemenuhan jumlah ABK yang digunakan oleh nelayan. Tingkat pendidikan berkorelasi negatif kuat terhadap penambahan ABK
yang ikut serta dalam melaut ikut serta pada kegiatan perikanan pantai yang ditunjukkan oleh nilai PC yaitu -0.526 Lampiran 20. Ada kecenderungan
semakin tinggi pendidikan maka semakin perhitungan nelayan skala kecil dalam melibatkan ABK yang ikut serta melaut. Hal ini telah terjadi secara nyata
terlihat jelas di lokasi, ditunjukkan nilai p 0.01, yaitu 0.000. Jika persepsi nelayan dikaitkan dengan aspek tingkat pendidikan, ada hubungan antara persepsi
nelayan dengan aspek tingkat pendidikan terhadap pemenuhan ABK. Artinya adalah apa yang dipersepsikan nelayan dalam upaya pengembangan pengelolaan
perikanan pantai yang berkaitan dengan pemenuhan ABK dengan tingkat pendidikan responden yang sebagian besar berpendidikan sekolah dasar,
mempersepsikan berkorelasi antara ikatan sosial dan kepuasan kerja nelayan.
Umur berkorelasi positif lemah dalam pemenuhan ABK terhadap kegiatan perikanan pantai dengan PC yaitu 0.051 Lampiran 21. Artinya ada
kecenderungan dalam pemenuhan ABK, mereka cenderung tidak memperhatikan umur nelayan yang akan direkrut ikut serta dalam operasi kegiatan perikanan
pantai. Hal ini tidak ditunjukkan secara nyata dengan nilai p 0.05, yaitu 0.689. Artinya tidak ada hubungan antara persepsi nelayan dengan aspek umur
terhadap pemenuhan ABK. Ini berarti apa yang dipersepsikan nelayan dengan kebutuhan ABK dengan aspek umur, tidak berkorelasi antara ikatan sosial dan
kepuasan kerja nelayan dalam upaya pengembangan pengelolaan perikanan pantai di Kota Tegal.
67
5.6 Persepsi Nelayan Skala Kecil Terhadap Perbekalan 5.6.1 Persepsi Nelayan Skala Kecil Terhadap Pinjaman Untuk Menangkap
Ikan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Persepsi responden mengenai keperluan mengambil pinjaman untuk
menangkap ikan difokuskan untuk mengetahui sampai sejauh mana para responden setuju memerlukan pinjaman yang digunakan untuk keperluan
operasional di laut. Berikut data persepsi nelayan skala kecil terkait keperluan mengambil pinjaman untuk menangkap ikan berdasarkan tingkat pendidikan:
Gambar 5.11 Persepsi nelayan skala kecil terkait dengan perlu mengambil pinjaman untuk menangkap ikan berdasarkan tingkat
pendidikan Berdasarkan data hasil kuesioner diketahui bahwa ada sekitar 4.70
responden yang berpendidikan sekolah dasar tidak setuju untuk mengambil pinjaman dalam rangka keperluan melaut. Gambar 5.11 menunjukkan bahwa
hampir keseluruhan responden baik berpedidikan sekolah dasar 62.50 dan sekolah menengah pertama 1.60 setuju bahwa untuk pergi melaut mereka
memerlukan pinjaman untuk menangkap ikan. Responden yang berpendidikan sekolah dasar yang sangat setuju berjumlah 12.50 dan cukup setuju 14.10.
Artinya pinjaman itu digunakan responden untuk membeli perbekalan yang diiperlukan dalam kegiatan operasi penangkapan ikan seperti bahan bakar solar,
ataupun membeli es balok.
Berdasarkan data hasil kuesioner diketahui bahwa ada sekitar 15.60 responden yang berpendidikan sekolah dasar tidak setuju kemudahan mengambil
pinjaman merupakan salah satu daya tarik bagi nelayan. Terkait dengan pinjaman, responden yang berpendidikan sekolah dasar sebanyak 62.50 setuju
bahwa jika mengambil pinjaman mereka tidak ingin dipersulit dengan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengambil pinjaman tersebut. Hal ini
dikarenakan jika mereka membutuhkan pinjaman, nelayan tidak ingin disibukkan
68 untuk melengkapi berbagai persyaratan yang diperlukan untuk mengambil
pinjaman maka banyak waktu yang tersita dan terbuang, sehingga kegiatan melaut menjadi terganggu. Mereka ingin proses peminjaman sederhana dan tidak
memerlukan persyaratan yang rumit.