Merumuskan Strategi Untuk Harmonisasi Pengembangan Perikanan Pantai Di Kota Tegal
92 Mengacu kepada Gambar 6.7, faktor yang menjadi pembatas penting dalam
komponen perbekalan penangkapan ikan adalah migrasi nelayan skala kecil RK = 0.363 dan pendidikan nelayan skala kecil RK = 0.247. Hal ini dapat dipercaya
karena mempunyai IR 0.07. 6.2.3. Prioritas Strategi Harmonisasi Pengembangan Perikanan Pantai
Gambar 6.8 Prioritas stategi harmonisasi pengembangan perikanan pantai Dari beberapa pilihanalternatif strategi pengembangan perikanan pantai
tersusun urutan prioritas pilihan berdasarkan analisis menggunakan metode AHP. Berdasarkan Gambar 6.8, pengembangan alat tangkap secara mandiri PATSM
mempunyai rasio kepentingan RI paling besar, yaitu 0.299. Hal ini dapat dipercaya karena mempunyai inconsistency ratio IR 0.04 masuk persyaratan
AHP IR 0.10. Terkait dengan ini, maka strategi PATSM menjadi prioritas pertama yang dianggap penting untuk mendukung harmonisasi perikanan pantai di
Kota Tegal. Strategi pengawasan bersama keamanan alat tangkap PBKAT menjadi strategi prioritas kedua untuk mendukung harmonisasi perikanan pantai
di Kota Tegal RK = 0.264. Strategi pengawasan ini dapat menjadi back-up bila secara teknis di lapangan, strategi pengembangan alat tangkap secara mandiri
PATSM tidak bisa dilaksanakan, misal karena keterbatasan modal, keterampilan nelayan skala kecil, atau perubahan program pemerintah terkait prioritas
pengembangan komponen perikanan pantai. Optimalisasi penangkapan ikan pada saat harga jual ikan naik OPIHJN dengan RK = 0.210 diikuti pemanfaatan alat
tangkap bantuan untuk optimalisasi hasil tangkapan PATBOHT dengan RK = 0.130, dan pemanfaatan dana bergulir untuk pengadaan mesin baru PDBPM
dengan RK = 0.97.
Hasil perhitungan antara pilihan strategi PATSM dengan pilihan strategi lainnya dianalisis lebih lanjut untuk menentukan bobot kepentingannya. Pilihan
strategi PATSM, pengembangan alat tangkap secara mandiri - bila dibandingkan