3. Kronis
75 78.1
Total 96
100.0
Penderita rinosinusitis kronis merupakan yang terbanyak yang diderita oleh pasien di RSUP. Haji Adam Malik pada tahun 2010 dengan pasien sebanyak
75 orang 78,1 dan penderita rinosinusitis akut merupakan yang terendah yang diderita oleh pasien yaitu sebanyak 9 orang 9,4.
5.1.11 Distribusi penderita rinosinusitis berdasarkan komplikasi
Distribusi penderita rinosinusitis berdasarkan komplikasi di RSUP. Haji Adam Malik Medan tahun 2010 dijelaskan pada tabel 5.9 berikut :
Tabel 5.9 Distribusi penderita rinosinusitis berdasarkan komplikasi di RSUP. H. Adam Malik pada Tahun 2010
No. Komplikasi
Jumlah Jumlah
1. Tidak ada
95 99.0
2. Mukokel
1 1.0
Total 96
100.0
Berdasarkan tabel 5.9 dilihat bahwa komplikasi yang diderita pasien yaitu Mukokel pada 1 orang pasien 1,0. Sedangkan sekitar 95 orang pasien 99
tidak menunjukkan adanya komplikasi
5.2 Pembahasan
5.2.1 Distribusi penderita rinosinusitis berdasarkan umur
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RSUP. Haji Adam Malik pada tahun 2010 didapatkan bahwa kelompok umur yang paling banyak menderita
rinosinusitis berada pada kelompok 40-49 tahun yaitu sebanyak 21 orang 21,9. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Multazar 2008 di
RSUP. Haji Adam Malik Medan bahwa proporsi tertinggi penderita rinosinusitis adalah kelompok usia 20-50 tahun. European Position Paper on Rinosinusitis and
Universitas Sumatera Utara
Nasal Polyps pada tahun 2007 juga menyatakan bahwa usia yang paling banyak menderita rinosinusitis adalah penderita dengan usia 50 tahun.
Varonen 2003 dalam penelitiannya menyatakan bahwa pasien-pasien rinosinusitis yang menjadi subjek penelitiannya berasal dari umur 18-75 tahun,
dengan umur rata-rata yaitu 39,7 tahun. Penelitian yang dilakukan oleh Acala 2010 di Poliklinik RSUP. Dr.
Sardjito bahwa pasien rinosinusitis paling banyak pada umur dekade ke 3 yaitu 30.
Penelitian yang dilakukan Frisdiana
2010 di RS. Santa Elisabeth Medan pada tahun 2006-2010 menyatakan bahwa kelompok usia yang terbanyak menderita
rinosinusitis adalah 23-31 tahun yaitu sebanyak 22 orang 21,6.
Dari data diatas didapati bahwa penderita rinosinusitis lebih banyak diderita oleh kelompok usia dewasa. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh
kelompok usia dewasa merupakan kelompok usia yang aktif dan sering terpapar oleh
polutan atau zat-zat iritan
yang mungkin dapat menyebabkan atau memperberat terjadinya rinosinusitis, sehingga lebih banyak penderita dengan
kelompok usia dewasa yang datang berobat ke rumah sakit.
5.2.2 Distribusi penderita rinosinusitis berdasarkan jenis kelamin Berdasarkan penelitian ini, ditemukan bahwa jumlah sampel berjenis
kelamin perempuan lebih banyak yaitu sekitar 58 orang 60,4 dibandingkan laki-laki yaitu 38 orang 39,6 . Hasil tersebut sejalan dengan hasil-hasil
penelitian sebelumnya, bahwa penderita rinosinusitis berdasarkan jenis kelamin memang lebih banyak diderita oleh perempuan dibandingkan laki-laki.
Berdasarkan penelitian Daudia 2008 dijelaskan bahwa Insidensi kunjungan ke dokter-dokter untuk keluhan rinosinusitis akut di Belanda pada tahun 2000 adalah
sekitar 20 per 1000 laki-laki dan 33,8 per 1000 wanita. Penelitian di Kanada juga menyebutkan prevalensi rata-rata rinosinusitis kronis lebih banyak diderita oleh
wanita, dengan rasio perbandingan 6:4. US Government Statistics pada tahun
Universitas Sumatera Utara
1994 juga mengatakan bahwa rinosinusitis kronis lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.
Penelitian yang dilakukan oleh Lindbaek 1997 di Norwegia menyatakan bahwa dari 1.053 subjek yang didiagnosa menderita rinosinusitis, didapatkan
bahwa perempuan sebanyak 69 sedangkan laki-laki sebanyak 31. Varonen 2003 pada penelitiannya menyatakan bahwa dari total 150
pasien rinosinusitis yang dimasukkan kedalam penelitiannya, terdapat 105 perempuan 70 dan 45 laki-laki 30.
Chen 2009 dalam penelitiannya di Kanada menyatakan bahwa dari 73.364 subjek rinosinusitis yang diteliti, didapatkan prevalensi rinosinusitis
tertinggi pada wanita yaitu sebesar 5,7 sedangkan laki-laki yaitu 3,4. Manor 2010 dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa dari 137
pasien rinosinusitis, terdapat bahwa perempuan sebanyak 83 orang sedangkan laki-laki 54 orang.
Penelitian secara case series oleh Multazar 2008 juga menyatakan bahwa
proporsi penderita rinosinusitis lebih banyak dijumpai pada jenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 57,09 sedangkan laki-laki sebanyak 42,91
.
Banyaknya penderita rinosinusitis perempuan pada penelitian ini kemungkinan karena perempuan lebih peduli dengan keluhan sakit sehingga
perempuan yang lebih banyak dan lebih cepat berobat ke rumah sakit. Selain itu
European Position Paper on Rinosinusitis and Nasal Polyps pada tahun 2007
menyatakan beberapa teori bahwa adanya efek hormonal dari estrogen, progesteron dan placental growth hormon pada mukosa nasal dan pembuluh darah. Philpott
2008 dalam penelitiannya menyatakan bahwa dari 25 orang pasien wanita yang menderita rhinitis, sebanyak 24 orang ditemukan adanya estrogen pada biopsi nasal
pasien tersebut.
5.2.3 Distribusi penderita rinosinusitis berdasarkan pekerjaan