388
Kelas X SMA SMK MA MAK
B. Unsur Pergelaran Teater
Suatu pergelaran seni, termasuk pergelaran Teater memiliki persyaratan. Persyaratan dimasksud sebagai unsur penting dalam terselenggaranya
pergelarann Teater. Tanpa adanya persyaratan tersebut, pergelaran seni atau peristiwa seni tidak akan terwujud. Unsur penting tersebut meliputi adanya
unsur; Panitia pergelaran – materi pergelaran Teater – penonton.
1. Panitia Pergelaran
Panitia adalah sekelompok orang-orang yang membentuk suatu organisasi untuk mencapai
tujuan tertentu. Dalam hal ini, organisasi yang dibentuk dengan system panitia. Dengan system
kepanitiaan dalam pergelaran seni, termasuk pergelaran Teater sangat cocok untuk diterapkan.
Karena pembentukan organisasi dengan system panitia memiliki kemudahan, yakni mudah dibentuk
dan mudah pula untuk dibubarkan tanpa adanya ikatan kerja yang rumit.
Organisasi dalam system kepanitiaan ini, menempatkan pimpinanya bersifat kolegial atau
dewan, artinya terdiri dari beberapa orang. Segala keputusan diambil dan dipertanggungjawabkan
secara bersama-sama dengan waktu pergelaran bersifat praktis, artinya panitia dengan cepat
dibentuk dan cepat pula untuk dibubarkan setelah laporan kegiatan dilaksanakan.
Penyelenggaraan pergelaran
memiliki dua
komponen penting, yakni adanya: panitia artistik atau pemateri atau kreator seni dibawah pimpinan
seorang Sutradara art director dan panitia non artistik atau penggiat seni dipimpin oleh seorang
Pimpinan Produksi yang dipilih dan diangkat atas musyawarah kelas atau teman dalam kelompok
yang dibentuk.
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 7.2 Pembentukan Panitia sebagai Langkang
Perencanaan Pergelaran Teater
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 7.3 Latihan Pemeranan sebagai
Aktivitas Penyiapan Materi Pergelaran Teater.
389
Seni Budaya
2. Materi Pergelaran Teater
Syarat kedua sebagai unsur penting di dalam pergelaran Teater adanya unsur materi seni atau karya teater. Materi pergelaran yang dimaksud adalah
wujud karya teater yang dibangun melalui proses kreatif melalui tahapan dengan menggunakan medium tertentu bersifat kolektif bekerja bersama
dengan wilayah kerja dan tanggungjawab secara bersama kolaborasi. Unsur penting berikutnya di dalam pergelaran teater adalah hadirnya
penonton
3. Penonton
Penonton adalah orang-orang atau sekelompok manusia yang sengaja datang untuk menyaksikan
tontonan. Penonton dapat juga dikatakan sebagai apresiator, penikmat, penilai, dst. terhadap materi
seni seni teater yang di pergelarkan. Oleh karena itu, kehadiran penonton dalam suatu pergelaran
adalah bersifat mutlak. Tanpa penonton, pergelaran teater adalah kesia-siaan atau kegiatan
mubazir. Karena pergelaran teater membutuhkan suatu penilaian, penghargaan atau kritikan dari
orang lain dalam rangka menciptakan peristiwa seni sebagai peristiwa budaya.
Menonton, mengapresiasi adalah sikap menerima, menghargai dan sekaligus mengkritisi pesan yang disampaikan pergelaran karya seni. Penilaian
terhadap pergelaran seni untuk setiap penonton sangatlah berbeda dan bersifat relative. Oleh karena itu, berpijak pada keragaman latarbelakang
penonton dan pengalaman seni, penonton dalam hubungan pergelaran seni Teater dapat dibedakan dalam tiga golongan, yakni penonton: awam,
tanggap dan kritis. a.
Penonton awam adalah penonton penikmat seni dengan kecenderungan kurang atau tidak dibekali dengan pengetahuan dan pengalaman seni.
Dalam hal ini wawasan dan pengalaman seni Teater. b.
Penonton tanggap, artinya penonton bersikap responsif dengan kecenderungan memiliki wawasan dan pengalaman seni, tetapi tidak
ditindaklanjuti untuk mengulas terhadap apa yang pergelaran yang ditontonnya cukup untuk dipahami dan dinikmati sendiri.
c. Penonton kritis, adalah penonton dengan bekal keilmuan dan pengalaman seni kemudian melakukan ulasan atau menulis kritik pergelaran dan
dipublikasikan dalam forum ilmiah, diskusi sampai media cetak dan elektronik.
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 7.4 Penonton sebagai Apresiator Teater
390
Kelas X SMA SMK MA MAK
C. Teknik Pergelaran Teater