Pair-wise comparison Karakteristik Model AHP

15 level atas sampai pada level yang paling bawah. Hirarki dapat diuraikan menjadi dua jenis, yaitu : a. Hirarki struktural, yaitu suatu pembagian masalah yang rumit ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. b. Hirarki fungsional, yaitu suatu penguraian masalah ke dalam beberapa bagian didasarkan atas hubungan esensialnya. Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mendefinisikan masalah dan penentuan solusi yang diinginkan. 2. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan subtujuan-subtujuan, kriteria dan kemungkinan alternatif-alternatif pada tingkatan kriteria yang paling bawah.

2.2.2.2 Pair-wise comparison

Merupakan perbandingan berpasangan yang digunakan untuk mempertimbangkan faktor-faktor keputusan atau alternatif-alternatif dengan memperhitungkan hubungan antara faktor dan sub faktor itu sendiri. Adapun skala pembanding yang digunakan dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini. Tabel 2.1 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan [1] Intensitas Kepentingan Keterangan 1 Kedua elemen sama pentingnya 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya 5 Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya 7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya 9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya 2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan-pertimbangan yang berdekatan Kebalikan Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka bila dibandingkan dengan suatu aktivitas j. Maka j mempunyai nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan aktivitas i. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 16 Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Membuat matriks perbandingan berpasangan untuk alternatif pada tiap dimensi. Nilai perbandingan kepentingan alternatif i A i terhadap alternatif j A j dapat dinotasikan sebagai a ij , dan nilai a ji = 1 a ij. Sebagai contoh, matriks perbandingan berpasangan untuk alternatif pada dimensi Reliability seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel 2.2 Matriks Perbandingan Berpasangan Untuk Alternatif [1] Kriteria ke-j Pendidikan Umur Pengalaman Kerja Kriteria jn Kriteria ke-i Pendidikan K11 K12 K13 K14 Umur K21 K22 K23 K24 Pengalaman Kerja K31 K32 K33 K34 Kriteria in K41 K42 K43 K44 Matriks perbandingan berpasangan tersebut juga dilakukan pada empat dimensi yang lain. 2. Untuk mendapatkan nilai perbandingan kepentingan untuk bagian dimensi dan bagian alternatif, matriks perbandingan berpasangan diatas dibuat sebagai kuisioner pembobotan yang akan diberikan pada responden sebagai pengambil keputusan. Dalam hal ini adalah pihak manajemen rumah sakit, misalnya direktur atau wakil direktur bagian medis rumah sakit. 3. Dari hasil matriks perbandingan tersebut, kemudian dilakukan sintesis perbandingan dan dapatkan nilai prioritas. Hal ini dilakukan pada semua Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 17 matriks yang telah dibuat, baik pada bagian dimensi maupun alternatif, yaitu dengan tahap berikut ini : a. Hitung Total Kolom Jumlahkan nilai kepentingan yaitu nilai d ij untuk dimensi dan a ij untuk alternatif pada tiap kolom pada masing-masing matriks. b. Buat Normalized Matriks Bagilah tiap nilai kepentingan dengan total kolom pada masing- masing matriks, atau dapat dinotasikan sebagai berikut : Nilai Normalisasi = ∑ = n 1 ij dij d i atau ∑ = n 1 ij aij a i c. Hitung Nilai Prioritas Dengan cara menghitung rata-rata untuk tiap baris pada normalized matriks.

2.2.2.3 Pengecekan konsistensi

Dokumen yang terkait

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk Pemilihan Hardisk Eksternal

19 131 147

Kajian Analytic Hierarchy Process (AHP) dalam Menentukan Posisi Merek Handphone Berdasarkan Persepsi Produsen dan Konsumen terhadap Kriteria Handphone

2 67 79

Aplikasi Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dalam Menentukan Keputusan Pemilihan Transportasi Pesawat Udara

4 47 75

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP) Dalam Pemilihan Supplier (Pemasok)

0 35 51

Pendekatan Fuzzy-Analytic Hierarchy Process Dalam Pemilihan Konsep Produk.

1 47 59

APLIKASI PERANGKAT LUNAK UNTUK PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

0 1 11