Sehingga dapat dianalisis bahwa pendidikan terakhir dapat mempengaruhi jalan pemikiran seseorang. Semakin tinggi tingkatan pendidikan terakhir maka semakin
kritis dan selektif dalam memandang suatu jenis hiburan.
4.2.1.4. Berdasarkan Klasifikasi Pekerjaan
Dari 100 orang responden yang menonton program acara reality show “Uya emang Kuya” di SCTV, mereka memiliki mata pencaharian yang beraneka
ragam. Untuk mengetahui data secara lengkap dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini.
Tabel 4 Jenis pekerjaan
n = 100
No Pekerjaan Responden
F
1 Pelajar Mahasiswa
29 29
2 TNI 1
1 3 POLRI
1 1
4 PNS 8
8 5 Pegawai
Swasta 27
27 6 Wiraswasta
16 16
7 Buruh 6
6 8
Ibu Rumah Tangga 12
12 ∑ 100
100 Sumber : kuisioner identitas responden no 5
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas status pekerjaan responden adalah sebagai pelajar mahasiswa yaitu sebanyak 29 orang atau 29
dari total responden, selanjutnya adalah pegawai swasta sebanyak 27 orang 27 dari total responden. Pada status pekerjaan sebagai wiraswasta terdapat sejumlah
16 orang responden yaitu sebesar 16 dari total responden. Ibu rumah tangga sebanyak 12 orang 12 dari total responden. Pegawai Negeri Sipil PNS
sebanyak 8 orang 8 , TNI 1 orang 1 dan POLRI 1 orang 1 . Bisa dilihat mayoritas responden disini adalah pelajar mahasiswa dan pegawai swasta
yang masih menyempatkan untuk menonton program acara reality show “Uya emang Kuya” di SCTV karena masih banyak mempunyai waktu yang luang
dibandingkan dengan PNS, wiraswasta, atau buruh. Hasil opini netral didapatkan dari 29 responden berlatar belakang
pekerjaan sebagai pelajar mahasiswa, 27 responden berlatar belakang sebagai pegawai swasta dan 4 orang wiraswasta. Berdasarkan hasil kuisioner, pernyataan
mereka menyukai jenis hiburan yang disajikan reality show “Uya emang Kuya” di SCTV karena merupakan jenis hiburan baru akan tetapi di sisi lain menurut
mereka hiburan ini tidak sesuai dengan norma norma agama, budaya dan unsur pendidikan yang ada di Indonesia, responden memandang dari segi baik dan
buruk jenis hiburan reality show “Uya emang Kuya” di SCTV sehingga mereka merasa biasa saja terhadap jenis hiburan yang disajikan oleh reality show tersebut
di jaman sekarang ini, dapat dianalisis bahwa cara berfikir seperti itu karena mereka dalam kehidupan sehari harinya sering berinteraksi dengan masyarakat
luas dengan berbagai macam karakter. Opini negatif dinyatakan oleh 11 responden yang berlatar belakang
pekerjaan sebagai Ibu rumah tangga, 12 responden dengan latar belakang
pekerjaan sebagai wiraswasta, 1 responden dengan latar belakang pekerjaan sebagai TNI, 1 responden dengan latar belakang pekerjaan sebagai POLRI dan 8
responden dengan latar belakang pekerjaan sebagai PNS. Mereka lebih berfikir kritis terhadap jenis hiburan yang ada di televisi sekarang ini. Mereka
menganggap reality show “Uya emang Kuya” di SCTV merupakan acara hiburan yang sangat tidak mendidik. Hal ini dapat dianalisis karena latar belakang
pekerjaan responden yang dapat membentuk cara berfikir yang matang shingga dapat memilih secara rinci jenis hiburan apa yang akan mereka pilih.
Sungguh berbalik dengan cara berfikir dengan memberikan opini positif oleh 6 responden yang berlatar belakang pekerjaan sebagai buruh dan 1 responden
dengan latar belakang pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Dengan mengutamakan jenis hiburan yang sangat seru dan mengandung unsur komedi
maka sudah memenuhi kebutuhan hiburan mereka di waktu senggang. Tanpa memikirkan seperti apa konsep hiburan itu disajikan. Mereka tidak berfikir secara
kritis dalam menyeleksi jenis hiburan yang ada di televisi, lebih mengutamakan jenis hiburan baru yang seru tanpa memandang norma norma agama, kebudayaan
dan unsur pendidikan yang ada di Indonesia yang masih menganut budaya ketimuran. Hal ini karena lingkungan pekerjaan dan tingkat pengetahuan mereka
tidak mendukung untuk berfikir kritis tentang jenis hiburan yang ada di media seperti reality show “Uya emang Kuya” di SCTV.
Jenis pekerjaan seseorang juga didasari oleh latar belakang pendidikan. Hal ini berkaitan dengan analisis pada tabel latar belakang pendidikan. Orang
yang bertingkat pendidikan rendah maka akan memepengaruhi jenis
pekerjaannya. Sehingga jalan pemikirannya tidak luas dan tidak terlalu memikirkan secara lebih dalam memilih jenis konsep hiburan di media televisi.
4.2.2. Penggunaan Media