2.4.1 Pengukuran Beban Kerja
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI NO. 81MenkesSKI2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di
tingkat Provinsi, Kabupaten, Kota serta Rumah Sakit yang salah satunya prosedur penghitungan kebutuhan SDM Kesehatan dengan menggunakan metode beban kerja.
Beban kerja meliputi tanggungan kerja yang meliputi fisik maupun mental. Akibat beban kerja yang berlebihan maka dapat mengakibatkan seorang tenaga
kesehatan mengalami gangguan kesehatan dan menghambat pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.
Beban kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun dalam satu sarana pelayanan
kesehatan. Analisa beban kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan kerja dengan cara menjumlah semua beban kerja dan selanjutnya membagi dengan
kapasitas kerja perorangan per satuan waktu. Depkes, 2004 Menurut Munandar 2001, beban kerja dapat diklasifikasikan sebagai berikut
: a.
Beban Berlebih Kuantitatif Beban berlebih secara fisik ataupun mental akibat terlalu banyak melakukan
kegiatan marupakan kemungkinan sumber stress pekerjaan untuk yang menimbulkan beban berlebih kuantitatif ialah desakan waktu dalam
menyelesaikan tuntutan pekerjaan, yaitu setiap tugas diharapkan dapat diselesaikan secepat mungkin secara tepat dan cermat.
b. Beban Terlalu Sedikit Kuantitatif
Universitas Sumatera Utara
Beban kerja terlalu sedikit kuantitatif yang dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis seseorang pada pekerjaan yang sederhana, dimana banyak terjadi
pengulangan gerak akan timbul rasa bosan dan rasa monoton. c.
Beban Berlebih Kualitatif Kemajuan teknologi mengakibatkan sebagian besar pekerjaan yang selama ini
dikerjakan secara manual oleh manusiatenaga kerja diambil alih oleh mesin- mesin atau robot, sehingga pekerjaan manusia beralih titik beratnya pada
pekerjaan otak. d.
Beban Terlalu Sedikit Kualitatif Beban terlalu sedikit kualitatif merupakan keadaan dimana tenaga kerja tidak
diberi peluang untuk menggunakan keterampilan yang diperolehnya, atau untuk mengembangkan kecakapan potensialnya secara penuh.
2.5 Kerangka Konsep Variabel Independen