14
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan didapat dari penelitian ini akan saya kategorikan dalam dua poin. Poin yang pertama adalah manfaat bagi diri saya sebagai seorang intelektual. Bagi
saya, penelitian ini mengajari saya untuk selalu ‘curiga’ pada segala macam wacana. Ini
membuat  saya  untuk  tidak  memandang  rendah  produk  kebudayaan  apapun  karena darinya  kita  dapat  menemukan  ideologi  yang  sedang  bekerja  di  dalam  masyarakat.
Sehingga permasalahan sosial di dalam masyarakat dapat dirumuskan dan mulai digagas jalan  keluarnya.  Dengan  begitu,  harapannya,  tugas  intelektual  untuk  mendorong
perubahan sosial  ke arah  yang lebih baik dapat dijalankan.  Poin kedua adalah manfaat yang  berkaitan  dengan  khalayak  umum.  Di  penelitian  ini  saya  mengupas,  harapannya
hingga  tuntas,  kolonialisme  sebagai  ideologi  dan  dampaknya  pada  hubungan  sosial pribumi-non-pribumi. Dari penelitian ini, saya berharap dapat ikut memberi sumbangan
ide  tentang  akar  permasalahan  yang  menjadi  sumber  segala  kekerasan  yang  menimpa masyarakat Cina di Indonesia. Harapan saya, ketika akar permasalahan ditemukan, kita
dapat  mengarahkan  diskusi  seputar  hubungan  sosial  yang  adil  ke  arah  yang  lebih konstruktif.
E. Kajian Pustaka
Tentu,  saya  bukanlah  orang  pertama  yang  meneliti  tentang  identitas  Cina  di Indonesia.  Sebelum  saya,  banyak  pemikir  dan  penulis  yang  telah  mencoba  menelaah
permasalahaan Cina di Indonesia dengan berbagai pendekatan. Bagian ini adalah wadah yang  saya  khususkan  untuk  mengapresiasi  pemikiran-pemikiran  tersebut.  Tidak  lupa
saya  juga  berharap  dapat  mendapatkan  posisi  yang  strategis  di  antara  hasil  penelitian- penelitian  tersebut  agar  analisa  yang  saya  lakukan  nantinya  berhasil  memberikan
sesuatu dan tidak terjebak dalam pengulangan.
15
E.1. “Negara dan Etnis Tionghoa”
5
Saya pikir cukup sulit untuk melakukan penelitian masyarakat Cina di Indonesia – apapun obyek penelitian dan sudut pandangnya – tanpa terlebih dahulu menjabarkan
hasil  penelitian-penelitian  Leo  Suryadinata.  Selain  karena  ia  telah  banyak  menulis tentang  masyarakat  Cina  sejak  awal  karir  intelektualnya  tahun  1970-an,  cakupan
studinya tentang kondisi masyarakat Cina di Indonesia – bahkan beberapa di antaranya
dilakukan melalui perbandingan dengan kondisi di Negara tetangga – sangatlah luas. Di
satu sisi, ia dapat berbicara tentang sepak terjang masyarakat Cina di dunia politik serta peranan  sosial  mereka.  Di  satu  sisi,  ia  juga  dapat  bercerita  tentang  kebudayaan  dan
tradisi  sastra  Melayu-Tionghoa  di  Indonesia.  Jadi,  saya  kira  saya  harus  mencermati terlebih dahulu tulisan-tulisan Leo Suryadinata sebelum melangkah lebih jauh.
Buku  yang akan saya kaji di sini adalah  Negara dan Etnis Tioghoa  yang terbit tahun  2002.  Saya  memilih  buku  ini  karena  buku  ini  terdiri  dari  esai-esai  Leo
Suryadinata  yang  ditulis  dari  berbagai  tahun  dan  kesempatan.  Artinya,  buku  ini mencakup  berbagai  isu  dari  berbagai  masa  di  Indonesia  menggunakan  sudut  pandang
yang mungkin beragam. Namun ada sebuah sudut pandang yang membuat esai-esai ini dapat dikumpulkan ke dalam satu buku tanpa membuat pembacanya kebingungan, yaitu
semua  esai  ini  menganalisa  tentang  tanggapan  Negara  terhadap  masyarakat  Cina.  Di kesempatan  ini  saya  tidak  akan  menjabarkan  seluruh  tulisan  yang  ada  di  buku.  Saya
hanya  akan  mengarahkan  konsentrasi  pada  dua  tulisan  saja –  Etnis  Tionghoa  di  Asia
Tenggara  dan  Indonesia dan  Negara  dan  Minoritas  Tionghoa  di  Indonesia  -  karena
kedua tulisan ini adalah tulisan paling komperhensif dan representatif di buku ini dilihat dari  kedalaman  data  dan  panjangnya.  Di  tulisan  pertama  dalam  buku  tersebut  yang
5
Negara dan Etnis Tionghoa 2002 adalah buku yang ditulis Leo Suryadinata. Leo Suryadinata adalah seorang pakar etnisitas dan memiliki perhatian khusus terhadap kondisi etnis Cina di Indonesia. Tulisan-
tulisannya seputar etnis Cina sudah tak terhitung jumlahnya. Buku ini sendiri merupakan kumpulan esainya yang mencakup permasalahan politik, sosial hingga kebudayaan di Indonesia dalam kaitannya
dengan keberadaan etnis Cina.