Tindak Tutur Langsung Literal Tindak Tutur Tidak Langsung Literal

menggunakan alat tulis tertentu. Dalam penelitian ini, pencatatan dilakukan dengan mengetik tuturan-tuturan data dengan laptop sehingga membentuk kartu data. Proses pengumpulan data dapat diterangkan sebagai berikut. Peneliti menyaksikan aca ra “Hitam Putih” yang tayang di stasiun televisi Trans7. Kemudian, pada akhir acara peneliti mengambil gambar kalimat memotivasi yang ditampilkan di layar dengan menggunakan handycam. Selanjutnya, peneliti mencatat kalimat memotivasi yang telah diabadikan tersebut ke dalam laptop. Pengumpulan data dilakukan pada Juli 2014 hingga September 2014, dan bulan Februari 2015. Penelitian ini dilakukan dengan menyimak dan menuliskan obyek penelitian yang berupa kalimat memotivasi.

1.7.2 Metode Analisis Data

Tahap kedua adalah analisis data. Untuk menjawab masalah pertama, digunakan metode agih. Metode agih adalah metode yang alat penentunya berada di salam bahasa itu sendiri bdk Sudaryanto 2015: 18. Teknik yang akan digunakan dalam menganalisis data adalah teknik baca markah. Teknik baca markah adalah Teknik yang diterapkan dengan melihat pemarkah yang menunjukkan kejatian satuan lingual atau identitas kostituen tertentu dan peranan pemarkah marker itu bdk. Sudaryanto, 2015: 129. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dalam penelitian ini, bila kalimat tanya akan menggunakan intonasi tanya 2 3 2 3 2 . Apabila kalimat perintah menggunakan intonasi perintah 2 3 atau jika diikuti partikel -lah pada P-nya maka akan memiliki bentuk 2 3 2 . Kemudian, kalimat berita akan memiliki intonasi 2 3 2 3 1 atau jika P-nya terdiri dari kata- kata yang suku kedua dari belakangnya bervokal ǝ, seperti keras, cepat, kering, tepung dan bekerja 2 3 2 3 bdk. Ramlan, 2005: 27. Berikut adalah contohnya. 26 Jalan itu sangat gelap. 27 Belajarlah mereka dengan tekun. Kalimat berita di atas diberikan intonasi kalimat berita sebagai bentuk pembuktian seperti berikut. 26a Ja lan i tu sa ngat ge lap. 2 2 2 3 2 2 3 1 ˇ 27a Be la jar lah me re ka de ngan te kun. 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 1 ˇ Pada pembuktian selanjutnya kalimat berita deklaratif misalnya, akan dilihat pemarkah-pemarkah kalimat seperti adakah kata tanya seperti apa, siapa, di mana, mengapa atau tidak. Adapun kata ajakan seperti mari, ayo, kata persilahan silahkan dan dipersilahkan, serta kata larangan jangan bdk. Ramlan,