Perbedaan Kecerdasan Emosi Antara Laki-laki dan Perempuan

29 BAGAN DINAMIKA Dalam kecerdasan emosi Perempuan memiliki kecerdasan emosional yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki Masa dewasa dini dianggap stabil secara emosi, matang, dan mampu menyelesaikan masalah sendiri Berdasarkan Perbedaan Anatomi otak yang mempengaruhi pengelolaan emosi laki-laki dan perempuan Laki-laki: Perempuan: Laki-laki : - Kurang empati - Lebih ekspresif dalam mengungkapkan kemarahan. - Memiliki toleransi stress lebih tinggi dan kepercayaan diri - Lebih agresif - Berpikir spasial. Perempuan : - Lebih kemampuan verbal lebih tinggi. - Lebih ekspresif dalam emosi sedih atau kecewa. - Lebih mudah berempati. - Hubungan interpersonal baik Lebih banyak menghubungkan neuron-neuron dan meningkatkan darah pada area ini sehingga lebih cepat untuk memproses emosi Cerebral cortex Lebih banyak bekerja untuk tingkat yang lebih besar dan cenderung kurang kemampuan verbalnya Lebih sedikit menghubungkan neuron-neuron dan kurang meningkatkan darah pada area ini sehingga lebih lambat untuk memproses emosi System limbic Lebih banyak beristirahat untuk tingkat yang lebih besar, karena lebih banyak koneksi sarafnya antara system limbic dan area pengolahan verbal. Hal ini membuat lebih merespon secara lisan pengekspresian emosi dan kemampuan verbalnya lebih besar. Hippocampus lebih kecil jumlah dan kecepatan transisi neuronnya sehingga cenderung lebih sedikit mengakses informasi mengingat. lebih besar jumlah dan kecepatan transisi neuronnya sehingga cenderung lebih banyak mengakses informasi mengingat Amygdala Lebih kecil sehingga rendahnya agresif dan lebih memaksimalkan kerjasama Lebih besar sehingga lebih agresif dan kompetitif. Thalamus Estrogens Pemrosesan emosi lebih lambat sehingga secara fisik lebih agresif Pemrosesan lebih cepat sehingga lebih stress dan aktif testosteron Lebih agresif dan kompetitif Rendahnya agresif dan kurang kompetitif 30

E. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Ada perbedaan kecerdasan emosi antara laki-laki dan perempuan usia dewasa dini, yang menunjukan bahwa perempuan memiliki kecerdasan emosi yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki. 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian inferensial kuantitatif komparatif. Penelitian inferensial kuantitatif komparatif merupakan penelitian yang melakukan analisis hubungan antar variabel dengan pengujian hipotesis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan kecerdasan emosi antara laki- laki dan perempuan usia dewasa dini.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel bebas : jenis kelamin Variabel tergantung : kecerdasan emosi C. Definisi Operasional Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah variabel jenis kelamin dan kecerdasan emosi.

1. Jenis Kelamin

Jenis kelamin adalah ciri fisik yang dimiliki seseorang yang akan mengelompokan individu dalam kelompok laki-laki dan perempuan. Pengelompokan jenis kelamin diperoleh dari identitas subjek penelitian yang diisikan pada bagian identitas skala penelitian yang diberikan.

2. Kecerdasan Emosi

Kecerdasan emosi adalah serangkaian kemampuan yang dimiliki seseorang berupa kemampuan dalam memahami perasaan diri sendiri dan orang lain, 32 mampu mengendalikan emosi dan mampu berhubungan dengan orang lain sehingga dapat berhasil mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan. Kecerdasan emosi diukur dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan komponen-komponen kecerdasan emosional yang dikemukakan oleh Salovey dalam Goleman, 2009 yang meliputi : 1 mengenali emosi diri sendiri, 2 mengelola emosi, 3 memotivasi diri sendiri, 4 mengenali emosi orang lain, 5 membina hubungan. Total skor yang diperoleh pada skala kecerdasan emosional menggambarkan tingkat kecerdasan emosi. Semakin tinggi nilai total pada skala, semakin tinggi tingkat kecerdasan emosi yang dimiliki seseorang. Sebaliknya, semakin rendahnya nilai total pada skala, maka semakin rendah kecerdasan emosi yang dimiliki seseorang.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian, yaitu yang memiliki data mengenai variabel yang diteliti. Subjek penelitian pada dasarnya adalah yang akan dikenai kesimpulan hasil penelitian Azwar, 2005. Subjek dalam penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan dewasa dini. Teknik pengambilan subjek menggunakan metode purposive sampling yaitu mengambil subjek dengan pertimbangan tertentu Sugiyono,2008. Adapun pertimbangan kriteria pemilihan subjek dalam penelitian ini berdasarkan usia, yaitu subjek adalah individu dengan usia 20 sampai kira-kira 40 tahun karena peneliti berasumsi bawah usia tersebut berada pada usia dewasa dini yang dimana dianggap sudah stabil secara emosi. 33

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

1. Metode

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur yang berupa pengisian skala psikologis. Skala psikologis merupakan alat ukur psikologis yang stimulusnya berupa pernyataan atau pertanyaan yang tidak langsung mengungkap artibut yang hendak diukur, melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan Azwar,2010.

2. Alat pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala ini hanya menggunakan empat alternatif pilihan jawaban yakni sangat tidak setuju STS, tidak setuju TS, Setuju S, dan sangat setuju SS. Peneliti hanya menggunakan empat pilihan jawaban dengan tujuan agar reponden tidak cenderung memilih jawaban yang berada ditengah-tengah. Selain itu, menurut Azwar 2010 alternatif pilihan jawaban tengah yakni diwujudkan sebagai netral N atau ”tidak menentukan pendapat”. Pada penelitian ini, skala yang disusun oleh peneliti dengan mengacu berdasarkan komponen-komponen kecerdasan emosional yang dikemukakkan oleh Salovey dan Mayer dalam Goleman,2009 yang meliputi : 1 mengenali emosi diri sendiri, 2 mengelola emosi, 3 momotivasi diri sendiri, 4 mengenali emosi orang lain, 5 membina hubungan. 34 Berikut adalah tabel 1 yang menunjukan spesifikasi skala kecerdasan emosi: Tabel 1 Spesifikasi Skala Kecerdasan Emosi Sebelum dilakukan Uji Coba No. Komponen Favorabel Unfavorabel Total 1. Mengenal Emosi Diri 1,11,21,31,41 7,17,27,37,47 10 2. Mengelola Emosi 3,13,23,33,43 9,19,29,39,49 10 3. Memotivasi Diri 5,15,25,35,45 10,20,30,40,50 10 4. Mengenal Emosi Orang lain 8,18,28,38,48 4,14,24,34.44 10 5. Membina Hubungan 6,16,26,36,46 2,12,22,32,42 10 Jumlah 25 25 50 Pada penelitian ini, peneliti mengunakan skala kecerdasan emosi yang terdiri dari 50 item dan secara keseluruhan item-item pada skala terdiri dari pernyataan favorabel dan unfavorabel. Pemberian skor skala kecerdasan Emosi dimulai dari angka 1 sampai dengan 4 untuk item yang favorabel. Sedangkan untuk item yang unfavorabel, pemberian skor dimulai dari angka 4 sampai dengan 1. Di bawah ini adalah tabel 2 yaitu tabel pemberian skor skala kecerdasan emosi Azwar ,2010 Tabel 2 Pemberian Skor Skala Kecerdasan Emosi Jawaban Pernyataan Favorable Unfavorable Sangat setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak setuju 2 3 Sangat tidak setuju 1 4