Pemikiran Dasar Kegiatan Deskripsi pendidikan iman anak dalam keluarga bagi perkembangan iman anak di Stasi Maria Putri Murni Sejati Cisantana, Paroki Kristus Raja Cigugur, Keuskupan Bandung.

BAB IV UPAYA MENINGKATKAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN IMAN

ANAK DALAM KELUARGA BAGI PERKEMBANGAN IMAN ANAK MELALUI REKOLEKSI KELUARGA Pada bab III telah dibahas mengenai gambaran umum di Paroki Kristus Raja Cigugur dan Stasi Maria Putri Murni Sejati Cisantana, rencana penelitian, serta hasil penelitian. Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian, penulis hendak menyampaikan usulan kegiatan sebagai upaya meningkatkan pelaksanaan pendidikan iman anak dalam keluarga bagi perkembangan iman anak di Stasi Maria Putri Murni Sejati Cisantana. Bab IV merupakan jawaban terhadap hasil penelitian. Untuk menjawab masalah tersebut, penulis mengusulkan kegiatan rekoleksi keluarga bagi orang tua yang memiliki anak usia 9 sampai 11 tahun. Bab ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama menjelaskan pemikiran dasar kegiatan, bagian kedua berupa usulan kegiatan dan bagian ketiga menyampaikan contoh persiapan rekoleksi keluarga.

A. Pemikiran Dasar Kegiatan

Hasil penelitian melalui angket dan wawancara menunjukkan bahwa orang tua Katolik di Stasi Maria Putri Murni Sejati Cisantana sudah mengetahui pentingnya pendidikan iman anak dalam keluarga. Orang tua sudah melaksanakan pendidikan iman dalam keluarga sesuai dengan kemampuan mereka. Namun demikian, terdapat beberapa hal yang perlu untuk lebih didalami orang tua supaya dapat meningkatkan pelaksanaan pendidikan iman. Hal yang pertama adalah 88 kesadaran bahwa pendidikan iman dalam keluarga merupakan tanggung jawab seluruh anggota keluarga, terutama orang tua. Beberapa orang tua dalam wawancara menyampaikan bahwa pasangannya kurang aktif dalam mengikuti kegiatan menggereja. Salah satu orang tua menyatakan bahwa iman lebih penting dihayati dalam hati masing-masing. Pandangan ini menimbulkan kurangnya kekompakan orang tua dalam mendidik iman anak. Hal kedua adalah menciptakan suasana keluarga yang sungguh Katolik. Hasil pengisian angket menunjukkan bahwa sebagian anak sudah merasa aman untuk mengagumi dan bertanya, sedangkan sebagian masih merasa tidak aman untuk mengagumi dan bertanya. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua perlu meningkatkan usaha untuk menciptakan suasana dalam keluarga yang membuat anak merasa aman. Dasar dalam hidup keluarga adalah cinta kasih. Dengan demikian, segala hal yang dilaksanakan dalam keluarga harus didasari oleh cinta kasih. Hal ini perlu didalami oleh orang tua sebagai pendidik iman. Menciptakan suasana dalam keluarga yang saling mengasihi menjadi tujuan yang ingin dicapai. Hal yang ketiga adalah teladan iman. Teladan iman yang ditunjukkan oleh orang tua dapat mempengaruhi iman anak. Maka orang tua tidak hanya cukup memberikan nasehat kepada anak, tetapi perlu memberikan contoh konkret kepada anak. Hal keempat adalah pengajaran mengenai iman. Hasil angket menunjukkan bahwa orang tua masih kurang memberikan pengajaran iman kepada anak, seperti menceritakan kisah Santo-Santa. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan orang tua mengenai iman. 89 Rekoleksi perlu dilaksanakan sebagai upaya membantu orang tua untuk saling berbagi pengalaman dalam mendidik iman anak. Hal ini mendesak karena hasil penelitian menunjukkan bahwa kesibukan orang tua dan rasa malas menjadi faktor penghambat yang paling banyak dialami oleh orang tua. Sebagian orang tua juga belum menyadari sepenuhnya cara pendidikan iman yang seharusnya dilakukan. Mangunhardjana 1985: 20 menyampaikan bahwa berkat rekoleksi kita mengenal situasi diri dan hidup kita dalam perkara tertentu, sebagai hasil karya Allah dan tanggapan kita terhadap-Nya. Melalui rekoleksi, orang tua dapat meluangkan waktu sejenak untuk melihat kembali pengalaman dalam melaksanakan pendidikan iman. Orang tua dapat mengenal situasi dalam keluarga dengan mengingat kembali suasana yang ada dalam keluarga. Kemudian orang tua berbagi dengan keluarga lain mengenai pengalaman dalam mendidik iman anak dan suasana yang selama ini terbangun dalam keluarga. Selain berbagi pengalaman, orang tua dapat menyadari bahwa cinta kasih adalah dasar dalam hidup keluarga dengan mendalami ajaran Gereja mengenai pendidikan iman anak. Dengan demikian, orang tua dapat menentukan sikap dan tindakan yang hendak dilakukan untuk mewujudkan keluarga yang sungguh Katolik.

B. Usulan Kegiatan