Operasi pada Himpunan Kabur

12

B. Operasi pada Himpunan Kabur

Seperti halnya pada himpunan tegas, kita dapat mendefinisikan operasi uner “komplemen” dan operasi-operasi biner “gabungan” dan “irisan” pada himpunan kabur. Karena suatu himpunan tegas dapat dinyatakan secara lengkap dengan fungsi karakteristiknya, maka ketiga operasi pada himpunan tegas itu dapat didefinisikan dengan menggunakan fungsi karakteristik itu. Definisi 2.2.1 Komplemen dari suatu himpunan kabur A ~ adalah himpunan kabur A′ ~ dengan fungsi keanggotaan x x A A ~ ~ 1 µ µ − = ′ untuk setiap X x ∈ . 1 a b c d R Gambar 2.1.3. Fungsi Keanggotaan Trapesium d c b a x , , , ; 13 Contoh 2.2.1 Diberikan semesta X adalah nilai-nilai ujian, { } 100 , , 30 , 20 , 10 = X . Himpunan kabur A ~ didefinisikan himpunan kabur “Tinggi” yang dinyatakan : = A ~ 0.150 + 0.360 + 0.570 + 0.880 +190 + 1100 dan himpunan kabur B ~ didefinisikan himpunan kabur “Sedang” yang dinyatakan = B ~ 0.130 + 0.540 + 0.550 + 160 + 0.870 + 0.580 Maka komplemen dari himpunan kabur A ~ adalah = ′ A ~ 110 + 120 + 130 + 140 + 0.950 + 0.760 + 0.570 + 0.280 dan komplemen dari himpunan kabur B ~ adalah = ′ B ~ 110 + 120 + 0.930 + 0.540 + 0.550 + 0.270 + 0.580 + 190 + 1100 dimana komplemen dari himpunan kabur A ~ didefinisikan sebagai himpunan kabur “Tidak Tinggi” dan komplemen dari himpunan kabur B ~ didefinisikan sebagai himpunan kabur “Tidak Sedang”. Definisi 2.2.2 Gabungan dua buah himpunan kabur A ~ dan himpunan kabur B ~ adalah himpunan kabur B A ~ ~ ∪ dengan fungsi keanggotaan: { } x x x B A B A ~ ~ ~ ~ , max µ µ µ = ∪ untuk setiap X x ∈ . 14 Contoh 2.2.2 Dari contoh 2.2.1, gabungan dari himpunan kabur A ~ dan himpunan kabur B ~ adalah 100 1 90 1 80 8 . 70 8 . 60 1 50 5 . 40 5 . 30 1 . ~ ~ + + + + + + + = ∪ B A Definisi 2.2.3 Irisan dua buah himpunan kabur A ~ dan himpunan kabur B ~ adalah himpunan kabur B A ~ ~ ∩ dengan fungsi keanggotaan { } x x x B A B A ~ ~ ~ ~ , min µ µ µ = ∩ untuk setiap X x ∈ . Contoh 2.2.3 Dari contoh 2.2.1, irisan dari himpunan kabur A ~ dan himpunan kabur B ~ adalah 80 5 . 70 5 . 60 3 . 50 1 . ~ ~ + + + = ∩ B A Contoh 2.2.4 Misalkan dalam semesta Χ = {-4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6} diketahui himpunan-himpunan kabur = ~ A 0.3-3 + 0.5-2 + 0.7-1 + 10 + 0.71 + 0.52 +0.33 dan = ~ B 0.1-1 + 0.30 + 0.81 + ½ + 0.73 + 0.44 + 0.25, maka ~ A = 1-4 + 0.7-3 + 0.5-2 + 0.3-1 + 0.31 + 0.52 + 0.73 + ¼ + 15 + 16 15 ~ ~ B A ∪ = 0.3-3 + 0.5-2 + 0.7-1 + 10 + 0.81 + ½ + 0.73 + 0.44 + 0.25 ~ ~ B A ∩ = 0.1-1 + 0.30 + 0.71 + 0.52 + 0.33 Contoh 2.2.5 Misalkan A ~ adalah himpunan kabur dengan fungsi keanggotaan : ≤ ≤ − ≤ ≤ − − ≥ − ≤ = 30 10 jika 20 30 10 10 jika 20 10 30 atau 10 jika ~ x x x x x x x A µ Maka grafik fungsi keanggotaan dari himpunan kabur A ~ dapat dilukiskan sebagai berikut : Gambar 2.2.1. Grafik fungsi keanggotaan himpunan kabur A ~ 1 0.5 A ~ -20 -10 10 30 40 R 16 dan B ~ adalah himpunan kabur dengan fungsi keanggotaan sebagai berikut : ≤ ≤ − ≤ ≤ − ≥ ≤ = 50 30 jika 20 50 30 10 jika 20 10 50 atau 10 jika ~ x x x x x x x B µ Maka grafik fungsi keanggotaan dari himpunan kabur B ~ dapat dilukiskan sebagai berikut : Gambar 2.2.2. Grafik fungsi keanggotaan himpunan kabur B ~ Dengan menggunakan definisi komplemen himpunan kabur dapat diperoleh fungsi keanggotaan komplemen dari himpunan kabur A ~ sebagai berikut : 1 0.5 B ~ -10 10 30 50 R 60 17 ≤ ≤ − − ≤ ≤ − − − ≥ − ≤ − = ′ 30 10 jika 20 10 1 10 10 jika 20 10 1 30 atau 10 jika 1 ~ x x x x x x x A µ ≤ ≤ − ≤ ≤ − − ≥ − ≤ = ′ 30 10 jika 20 10 10 10 jika 20 10 30 atau 10 jika 1 ~ x x x x x x x A µ dan fungsi keanggotaan komplemen dari himpunan kabur B ~ sebagai berikut : ≤ ≤ − − ≤ ≤ − − ≥ ≤ − = ′ 50 30 jika 20 50 1 30 10 jika 20 10 1 50 atau 10 jika 1 ~ x x x x x x x B µ ≤ ≤ − ≤ ≤ − ≥ ≤ = ′ 50 30 jika 20 30 30 10 jika 20 30 50 atau 10 jika 1 ~ x x x x x x x B µ Grafik fungsi keanggotaan komplemen dari himpunan kabur A ~ dan B ~ dapat dilukiskan sebagai berikut : 18 Gambar 2.2.3. Grafik fungsi keanggotaan himpunan kabur A′ ~ Gambar 2.2.4. Grafik fungsi keanggotaan himpunan kabur B′ ~ Ketiga operasi yang didefinisikan di atas disebut operasi baku untuk komplemen, gabungan dan irisan pada himpunan kabur. 19

C. Perampatan Operasi Baku pada Himpunan Kabur