langsung terhadap harta benda dan manusia, budaya, masyarakat, dan makhluk hidup lainnya di muka bumi.
Secara khusus dalam hubungannya dengan peperangan, jurnalisme, karena kemampuannya yang kian meningkat, telah berperan dalam membuat kekerasan
yang dulunya dianggap merupakan urusan militer menjadi masalah moral dan menjadi urusan masyarakat pada umumnya.
Transkulturasi , karena teknologi
modern, telah berperan dalam mengurangi relativisme moral
yang biasanya berkaitan dengan nasionalisme, dan dalam konteks yang umum ini, gerakan
antikekerasan internasional telah semakin dikenal dan diakui peranannya.
2.1.5 Jenis-Jenis Kekerasan
Menurut pasal 5 Undang-Undang No. 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, kekerasan dibagi menjadi beberapa jenis
Fokusmedia, 2004:5-6 dalam penelitian Ariani, skripsi Semiotika pada novel ”Genting”:
a. Kekerasan Fisik adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit,
jatuh sakit atau luka berat. b.
Kekerasan Psikis adalah perbuatan yang mengakibatkan ketakutan hilangnya respon, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak
berdaya, malu, tersinggung dan penderitaan psikis berat pada seseorang.
c. Kekerasan Seksual adalah segala tindakan yang muncul dalam bentuk
paksaan atau mengancam untuk melakukan hubungan seksual.
d. Kekerasan Ekonomi adalah setiap perbuatan yang mengakibatkan
kerugian dan penghinaan secara ekonomi, terlantarnya anggota kelompok dan atau menciptakan ketergantungan ekonomi dengan cara
membatasi dan melarang untuk bekerja yang layak didalam dan di luar rumah sehingga korban berada di bawah kendali orang tersebut.
Kekerasan sering kita jumpai, yang kita liat secara langsung ternyata hanyalah satu bagian dari kekerasan itu sendiri. Galtung memisahkan menjadi
tiga bentuk kekerasan, yaitu kekerasan langsung, kekerasan struktural, dan kekerasan kultural. Pembedaan akan tiga hal ini digambarkan seperti gempa,
retakan bumi dan pergeseran lempeng. Gempa adalah peristiwa sesuatu yang terjadi langsung, retakan bumi adalah proses dan pergerakan adalah sesuatu
yang permanen kultural. httpwikipedia.orgkekerasan. Di akses 29 Oktober 2009 : 01.00 am.
2.1.6 Faktor pendorong tindakan kekerasan
Tindakan kekerasan tidak terjadi begitu saja akan tetapi terdapat beberapa faktor individu kelompok melakukan tindakan kekerasan, baik itu
kekerasan verbal maupun non verbal. Beberapa faktor dalam melakukan tindakan kekerasan, Sunarto, 2009 antara lain:
1. Kekerasan yang dilakukan orang-orang atau lembaga yang dianggap lebih
kuat atau dominan dan memiliki otoritas tertentu. 2.
Kekerasan yang dilakukan orang-orang atau lembaga yang memiliki kekuasaan dan kedudukan.
3. Kekerasan yang dilakukan orang-orang atau lembaga dengan alasan
penegakan disiplin. 4.
Kekerasan yang dilakukan orang-orang atau lembaga yang dikarenakan perbedaan status sosial dan ekonomi.
5. Kekerasan yang dilakukan orang-orang atau lembaga dengan alasan
pembelaan dan usaha menyelamatkan diri. 6.
Kekerasan yang dilakukan orang-orang atau lembaga berdasarkan karakter agresifitas yang dimiliki dan pengalaman masa lalu.
7. Kekerasan yang dilakukan orang-orang atau lembaga yang sengaja
melakukan kekerasan dengan alasan balas dendam dan kepuasan. 8.
Kekerasan yang dilakukan orang-orang atau lembaga yang dikarenakan pengaruh oleh media massa. httpwikipedia.orgkekerasan. Di akses 29
Oktober 2009 : 01.00 am
2.1.7 Konsep Kekerasan dalam Media Massa