2 Yang visual menjadi rugi, yang auditif mendengar lebih besar menerimanya.
3 BiaR selalu digunakan dan terlalu lama membosankan. 4 Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada
ceramahnya ini sukar sekali.
5 Menyebabkan siswa menjadi pasif.
B. Penelitian Yang Relevan
Faozi, A. 2003 : 13 dalam penelitiannya tentang volume prisma menyimpulkan bahwa PMRI merupakan pendekatan pembelajaran matematika
yang memandang tiga hal yaitu bagaimana memandang matematika, siswa belajar matematika dan guru mengajar matematika. Matematika dipandang
sebagai kegiatan atau aktivitas siswa. Belajar matematika merupakan kegiatan penemuan kembali konsep matematika, siswa mengkontruksi sendiri
pengetahuannya yang berasal dari seperangkat ragam pengalaman. Proses kontruksi tersebut melalui matematisasi vertical sampai pada pengetahuan
matematika yang standar. Jadi siswa tidak dipandang sebagai penerima pasif matematika yang sudah jadi. Guru membimbing dan memfasilitasi kegiatan
belajar siswa. Hasil penelitian Muryanto, D. 2004 tentang Aktivitas Belajar Perkalian
Bilangan Cacah Siswa SD Negeri Percobaan 2 Depok Sleman dengan Pendekatan Matematika Realistik Indonesia menunjukkan bahwa proses re-
invetion telah terjadi melalui bimbingan guru. Siswa mengkontruksi konteks
menjadi konsep matematika melalui pemakaian alat matematis baik formal maupun non formal. Kreatifitas siswa tertampung dalam pembelajaran
diantaranya dengan kebebasan siswa menggunakan strategi penyelesaian masalah.
Dari penelitian yang sudah diuraikan di atas memberikan bukti-bukti tentang prospek pengembangan dan implementasi PMRI di Sekolah Dasar. Kita
dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Matematika Realistik sangat membantu meningkatkan prestasi belajar siswa
Sekolah Dasar.
C. Kerangka Berpikir
Suatu inofasi baru dalam pendidikan diharapkan memberikan dampak yang bagus bagi perkembangan itu sendiri. PMRI suatu pendekatan dalam
mengajar matematika yang selama ini sedang diterapkan berupaya melakukan perubahan paradigma yaitu paradigma mengajar ke paradigma belajar, makna
belajar diciptakan oleh siswa dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami. Hal ini sejalan dengan pemikiran kaum kontruktivis yang berpendapat
bahwa mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke murid melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri
pengetahuannya. Sehubungan dengan penerapan pendekatan Matematika Realistik dalam
pembelajaran matematika dan melihat prinsip atau cirri yang ada serta paradigm yang digunakan, PMRI tentu saja berdampak baik bagi prestasi belajar siswa.
Oleh karenanya dalam penelitian ini mengungkapkan seberapa besar pengaruh pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI terhadap prestasi belajar
matematika siswa.
D. Hipotesis