Analisa Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL

4 Kualifikasi kinerja hendaklah mencakup pengujian dengan menggunakan bahan baku, bahan pengganti yang memenuhi spesifikasi atau produk simulasi yang dilakukan berdasarkan pengetahuan tentang proses, fasilitas, sistem dan peralatan. b. Validasi proses 1 Validasi prospektif`adalah validasi proses yang dilakukan sebelum produk dipasarkan. 2 Validasi konkuren adalah validasi yang dilakukan selama proses produksi rutin dilakukan. 3 Validasi retrospektif adalah validasi terhadap proses yang sudah berjalan. c. Validasi pembersihan hendaklah dilakukan untuk konfirmasi efektivitas prosedur pembersihan. Penentuan batas kandungan residu suatu produk, bahan pembersih dan pencemaran mikroba, secara rasional hendaklah didasarkan pada bahan yang terkait dengan proses pembersihan. d. Validasi metode analisis mempunyai tujuan untuk mengetahui bahwa metode analisis sesuai tujuan penggunaannya. Metode analisa yang divalidasi antara lain: uji identifikasi, penetapan kadar, dan uji impuritas.

2.3 Analisa Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL

Industri farmasi dalam pembuatan produk-produk farmasi menggunakan proses dan teknologi yang sangat kompleks. Ada beberapa bagian yang banyak menghasilkan limbah dalam industri farmasi antara lain adalah : a. Penelitian dan pengembangan b. Laboratorium sintesis kimia Universitas Sumatera Utara c. Ekstraksi bahan alami d. Fermentasi e. Formulasi Dalam PP No. 18 tahun 1999 disebutkan bahwa, yang dimaksud dengan limbah bahan berbahaya dan beracun B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang karena sifat, konsentrasi, dan jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan merusak lingkungan hidup, membahayakan lingkungan hidup serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya. Limbah industri farmasi merupakan limbah B3 dari sumber yang spesifik. Limbah ini berasal dari : a. Hasil buangan dari fasilitas produksi b. Pelarut bekas c. Produk kadaluarsa dan sisa d. Hasil buangan dari IPAL Instalasi Pengolahan Air Limbah e. Peralatan dan kemasan bekas f. Residu proses produksi dan formulasi g. Adsorben dari filter karbon aktif h. Residu proses destilasi, evaporasi, dan reaksi i. Limbah Laboratorium j. Residu dari proses insenerasi Yang termasuk limbah B3 adalah limbah yang mengandung arsen senyawa arsen, raksa dan senyawanya, kadmium, talium, berilium, senyawa krom VI, timbal, antimon, fenol dan senyawa fenol, sianida organik dan anorganik, isosianat, senyawa organoklor, pelarut terklorinasi, pelarut organik, zat-zat biosida dan Universitas Sumatera Utara fitofarmasi pestisida, ter dan residu kilang minyak, senyawa obat, peroksida, klorat, perklorat, eter, bahan kimia dari laboratorium, asbes, polisiklik aromatis hidrokarbon PAH, metalkarbonil, senyawa tembaga yang larut asam dan basa yang digunakan dalam proses pengolahan permukaan dan finishing logam. Dalam rekomendasi UNIDO United Nation Industrial Development Organization tentang penanganan limbah farmasi memuat : pengolahan air limbah meliputi 3 proses, yaitu : 1. Proses fisik Tujuannya untuk memisahkan bahan pencemar yang tidak larut dalam air, termasuk proses ini adalah : a. Penyaringan Air limbah dialirkan melalui saringan yang akan menahan padatan kotor yang dapat merusak atau mengganggu peralatan pengolahan kran pompa dan lain sebagainya. Penyaringan ini dilakukan sesuai dengan situasi setempat. b. Pemisahan pasir Pasir dalam air limbah harus dipisahkan karena cenderung untuk mengendap pada pipa-pipa yang akan mengganggu kerja. c. Pemisahan minyak Minyak dan lemak-lemak yang tidak dapat diemulsikan harus dipisahkan, sebab akan menempel pada peralatan pengolahan dan akan mengganggu pada pengolahan biologis berikutnya. Minyak dipisahkan dengan mengapungkannya pada permukaan air limbah, sedangkan air dikeluarkan dari bagian bawah. Universitas Sumatera Utara d. Sedimentasi, pengapungan dan koagulasi Proses ini untuk memisahkan partikel padat berukuran 0,4 mm dari dalam air limbah yang berat dengan sedimentasi sedang, yang ringan dengan pengapungan. 2. Proses secara biologis Untuk memisahkan pencemaran organik yang dapat dipecahkan secara biologis oleh mikroorganisme. Organisme mencerna bahan pencemar organik dengan proses aerob ataupun anaerob. 3. Proses secara kimia fisika Tujuannya untuk memisahkan bahan pencemar yang tidak larut dalam air tetapi tidak dapat didegradasi secara biologis, baik organik bahan warna organik, fenol dan sebagainya maupun bahan anorganik seperti Cu, Hg, CN, PO 4 dan lain sebagainya.

2.4 Peran Apoteker dalam Industri Farmasi

Dokumen yang terkait

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Farmasi Industri Di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad)Bandung 3 – 28 Oktober 2011

17 118 99

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Industri Farmasi Di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad) Periode 03 – 28 Oktober 2011 Bandung

4 48 99

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad) Bandung 03 – 28 Oktober 2011

7 70 101

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Industri Farmasi di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad) Bandung

2 45 105

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD)Periode 3 Mei 2010 – 31 Mei 2010

0 58 119

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD)Bandung Periode 03 Mei – 31 Mei 2010

0 28 96

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD) Bandung Tanggal 03 Mei – 31 Mei 2010

0 34 102

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD)Bandung Tanggal 03 Mei – 31 Mei 2010

2 36 108

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD)Periode 01-30 November 2010

0 47 100

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD) Periode 01 – 30 November 2010

1 34 100