Koefisien Determinasi R Uji Signifikan IndividualUji Parsial Uji-t

variabel terikat yaitu kinerja karyawan Y akan digunakan metode analisi regresi berganda. Agar hasil yang diperoleh lebih terarah, maka penulis menggunakan bantuan program software SPSS versi 16.0Metode Regresi Berganda yang digunakan adalah: Y = a + b1 x1+ b2 x2 + b3 x3 + b4 x4 + b5x5 +e Dimana : Y = Kinerja Karyawan a = Konstanta b = Koefisien Regresi X 1 = Pelatihan dan Pendidikan X 2 = Hubungan Kerja X 3 = Tempat Kerja X 4 = Penyelia X 5 = Disiplin Kerja e = Standar error. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien Determinasi R 2 digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu 0 ≤R 2 ≥1 . Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu budaya kaizen X adalah besar terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan Y. Universitas Sumatera Utara Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengeruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Jika R 2 semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu budaya kaizen X terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan Y semakin kecil Sugiyono, 2005:186.

2. Uji Signifikan IndividualUji Parsial Uji-t

Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh budaya bebas secara individual terhadap variabel terikat. Adapun Uji-t menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: H : b 1 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu budaya kaizen X terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan Y. = 0 H O : b 1 Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari varoabel bebas yaitu Budaya Kaizen X terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan Y. Kriteria pengambilan keputusan: H O diterima atau H a ditolak, jika t hitung t tabel H pada α = 5 O ditolak atau H a diterims, jika t hitung t tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan Pendirian BPR “SOLIDER” dengan dasar hokum Perseroan Akte No. 15 Tanggal 29 Januari 1994 dihadapan notaries Sartono Simbolon SH dan pengesahan Menteri Kehakiman RI No. C-4.240.HT.01.01 tanggal 27 Mei 1994 dicatat dalam tambahan berita Negara RI tanggal 21 September 1997 No. 76. BPR Solider beroperasi pada tanggal 14 Februari 1998 sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan No. Kep.560KM171997. Pendirian Bank Perkreditan Rakyat ini didukung oleh Lembaga Gereja Khatolik. Lembaga Gereja memikirkan perlunya suatu lembaga yang menolong perekonomian masyarakat kecil. Keadaan ini semakin didukung oleh dampak krisis moneter yang membuat perekonomian rakyat semakin terpuruk dan masyarakat ekonomi lemah khususnya pedagang mencari alternative pencarian dana kepada rentenir dengan bunga yang sangat tinggi. Melihat keadaan masyarakat yang semakin terpuruk tersebut, maka timbul keberanian dari Lembaga Gereja Khatolik untuk mendirikan Bank Perkreditan Rakyat ini. Meskipun Bank Perkreditan Rakyat ini didirikan oleh Lembaga Gereja, Bank Perkreditan Rakyat ini dalam pelayanannya kepada masyarakat umum bukan hanya kepada lingkungan Gereja saja. 43 Universitas Sumatera Utara