Variabel Pelatihan dan Pendidikan Variabel Hubungan Kerja Variabel Tempat Kerja

jawaban responden terhadap dimensi tempat kerja diketahui bahwa jawaban dominan setuju terdapat pada pertanyaan kedua Suasana kerja di perusahaan semakin nyaman, berdasarkan distribusi jawaban responden terhadap dimensi supervisor diketahui bahwa jawaban dominan setuju terdapat pada pertanyaan pertama supervisor semakinmengerti kepribadian BapakIbu, berdasarkan distribusi jawaban responden terhadap dimensi disiplin kerja diketahui bahwa jawaban dominan setuju terdapat pada pertanyaan pertama Kehadiran BapakIbu pada hari kerja semakin meningkat dan berdasarkan distribusi jawaban responden terhadap variabel kinerja karyawan diketahui jawaban dominan setuju terdapat pada pertanyaan kelima Saya lebih banyak menyelesaikan pekerjaan saat bekerja sama dengan rekan kerja. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pada Uji Signifikan Simultan Uji-F menunjukkan bahwa F tabe l 21,989 2.40 dengan nilai Sig 0,000 yang berarti lebih kecil dari alpha 0.000 0.05, maka kesimpulan dapat diambil adalah menolak H

4.3.1 Variabel Pelatihan dan Pendidikan

yang berarti pengaruh budaya kaizen secara serempak adalah signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Bank Perkreditan Rakyat Solider Pancur Batu. Melalui Uji Signifikan Parsial Uji t yang menunjukkan variabel pelatihan dan pendidikan berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Bank Perkreditan Rakyat Solider Pancur Batu karena perusahaan sudah menerapkan sarana pelatihan dan pendidikan yang semakin terus menerus dan semakin baik untuk meningkatkan keterampilan karyawan akan Universitas Sumatera Utara tetapi pelatihan dan pendidikan yang selama ini diberikan perusahaan kepada karyawan adalah pelatihan dan pendidikan yang sifatnya umum dan tidak disesuaikan dengan kebutuhan karyawan sehingga manfaat pelatihan dan pendidikan itu sendiri belum dapat dirasakan secara optimal .

4.3.2 Variabel Hubungan Kerja

Variabel budaya kaizen dengan dimensi hubungan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, ini berarti bahwa hubungan kerja yang terjalin antara karyawan dengan rekan kerja maupun antara divisi dengan divisi yang ada di perusahaan terjalin semakin baik. Perusahaan harus melakukan upaya perbaikan secara terus menerus untuk menciptakan hubungan kerja yang lebih baik lagi dari yang sekarang agar terjalin komunikasi yang semakin baik sehingga kesalahapahaman dalam pelaksanaan pekerjaan dapat dihindari. Hal ini nantinya akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan.

4.3.3 Variabel Tempat Kerja

Variabel budaya kaizen dengan dimensi tempat kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki komitmen yang kuat untuk selalu memberikan kenyamanan terbaik bagi karyawan melalui penciptaan tempat kerja yang nyaman, aman dan memberikan peralatan-peralatan kerja yang baik dan lengkap kepada karyawan dalam melaksanakan pekerjaan. Meskipun begitu perusahaan tidak boleh cepat puas dengan kondisi ini. Perusahaan harus selalu melakukan upaya perbaikan terus menerus untuk menciptakan tempat kerja yang lebih nyaman lagi dari Universitas Sumatera Utara tempat kerja yang sekarang sehingga karyawan akan lebih nyaman lagi dalam bekerja.

4.3.4. Variabel Supervisor