Jasa Teori-Teori Kepuasan Kerja

B. Jasa

1. Pengertian Jasa. Sebenarnya membedakan antara barang dan jasa sangatlah sukar dilakukan, misalnya karena pembelian sua tu barang sering dilengkapi dengan jasa-jasa atau sebaliknya, pembelian jasa sering disertai dengan barang- barang. Menurut Kotler 1997:83 yang dimaksud dengan definisi jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan tertentu. 2. Karakteristik Jasa. Jasa memiliki empat karakteristik utama yang membedakannya dari barang yaitu: Tjiptono, 1995:108-110 a. Intangibility. Adalah sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat diraba atau sesuatu yang tidak dapat dengan mudah didefinisikan atau diformulasikan. b. Inseparability Umumnya juga diproduksi dan dikonsumsi pada waktu yang bersamaan. c. Variability Jasa bersifat sangat variabel artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI e. Perishability Jasa tidak dapat disimpan, hal ini tidak menjadi masalah bila permintaannya tetap karena mudah untuk menyiapkan pelayanan terhadap permintaan tersebut sebelumnya.

C. Teori-Teori Kepuasan Kerja

1. Teori Keadilan Equity Theory Menurut teori keadilan dikembangkan oleh J. Stacy Adams dalam John W. Newstroom and Keith davis, 1997 : 153 komponen utama dalam teori ini adalah input, out come, comparison person dan equity-inequity. Teori ini mengatakan bahwa puas tidaknya seorang karyawan merupakan hasil dari perbandingan antara input-outcome dirinya dan perbandinga n input-outcome karyawan lain comparison person . Jadi jika perbandingan tersebut dirasakan seimbang equity maka karyawan tersebut akan merasa puas. 2. Teori Perbedaan Discrepaney Theory Teori ini dipelopori oleh Porter yang berpendapat bahwa mengukur kepuasan dapat dilakukan dengan cara menghitung selisih antara apa yang seharusnya dengan kenyataan yang dinyatakan karyawan. Menurut Locke Wexley and Yulk, 1984 : 46 , kepuasan atau ketidakpuasan karyawan bergantung pada perbedaan antara apa yang didapat dengan apa yang diharapkan karyawan. Apabila yang didapat karyawan lebih besar dari yang diharapkan, maka karyawan tersebut puas. Sebaliknya apabila yang didapat lebih rendah dari yang diharapkan, hal tersebut menyebabkan karyawan tidak puas. 3. Teori Pemenuhan Kebutuhan Need fulfillment Theory Teori ini mengatakan bahwa kepuasan kerja karyawan bergantung pada terpenuhinya atau tidak kebutuhan karyawan. Karyawan akan merasa puas jika kebutuhannya terpenuhi. Begitu pula sebaliknya karyawan tidak akan merasa puas jika kebutuhannya tidak terpenuhi. Semakin besar kebutuhannya terpenuhi, makin puas pula yang dirasakan karyawan tersebut. 4. Teori Pandangan Kelompok Social Reference Group Theory Berdasar teori ini kepuasan kerja karyawan bukanlah tergantunng pada pemenuhan kebutuhan saja, tetapi sangat bergantung pada pandangan dan pendapat kelompok yang oleh karyawan dianggap sebagai kelompok acuan titik. Kelompok tersebut dijadikan tolak ukur untuk menilai dirinya maupun lingkungannya. Jadi karyawan akan merasa puas apabila hasil kerjanya sesuai dengan minat dan kebutuhan yang diharapkan oleh kelompok acuan. 5. Teori Pengharapan Expentaney Theory Teori ini dikembangkan oleh Voctor H. Vroom yang diperluas oleh Porter dan Laurer. Menurut teori ini, motivasi akibat dari suatu hasil yang ingin dicapai oleh seseorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu. Artinya , apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan untuk memperoleh yang diinginkan itu tipis, motivasinyapun akan menjadi rendah Sondang P. Siagian, 1992 : 292 6. Teori Motivasi Dua Faktor Motivasi yang ideal dapat merangsang usaha adalah peluang untuk melaksanakan tugas yang lebih membutuhkan keahlian dan peluang untuk mengembangkan kemampuan. Tiga hal berdasarkan penelitian Herzber dalam memotivasi bawahan : a. Hal-hal yang mendorong karyawan adalah pekerjaan yang menantang yang mencakup perasaan untuk berprestasi, bertanggung jawab, kemampuan menikmati pekerjaan itu dan adanya pengakuan atas semua itu. b. Hal-hal yang mengecewakan karyawan adalah faktor yang bersifat embel- embel saja pada pekerjaan, peraturan pekerjaan, penerangan, istirahat, sebutan jabatan, hak, gaji, tunjangan, dan lain- lain. c. Karyawan kecewa jika peluang berprestasi terbatas, maka akan menjadi sensitif pada lingkungannya serta mulai mencari masalah.

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Determinan