Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Determinan Fungsi dan Pengukuran Kepuasan Kerja

yang diinginkan itu tipis, motivasinyapun akan menjadi rendah Sondang P. Siagian, 1992 : 292 6. Teori Motivasi Dua Faktor Motivasi yang ideal dapat merangsang usaha adalah peluang untuk melaksanakan tugas yang lebih membutuhkan keahlian dan peluang untuk mengembangkan kemampuan. Tiga hal berdasarkan penelitian Herzber dalam memotivasi bawahan : a. Hal-hal yang mendorong karyawan adalah pekerjaan yang menantang yang mencakup perasaan untuk berprestasi, bertanggung jawab, kemampuan menikmati pekerjaan itu dan adanya pengakuan atas semua itu. b. Hal-hal yang mengecewakan karyawan adalah faktor yang bersifat embel- embel saja pada pekerjaan, peraturan pekerjaan, penerangan, istirahat, sebutan jabatan, hak, gaji, tunjangan, dan lain- lain. c. Karyawan kecewa jika peluang berprestasi terbatas, maka akan menjadi sensitif pada lingkungannya serta mulai mencari masalah.

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Determinan

Kepuasan Kerja 1. Faktor finansial, yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan, yang meliputi sistem dan besarnya gaji, bonus dan tunjangan. 2. Faktor fisik, yang berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja, pengaturan waktu kerja, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, kondisi kesehatan karyawan. 3. Faktor sosial, yang berhubungan dengan interaksi sosial baik karyawan dengan atasan maupun dengan yang berbeda jenis pekerjaannya. 4. Faktor psikologis, yang berhubungan dengan kejiwaan yang meliputi minat, kenyamanan dalam kerja, bakat dan ketrampilan. Dari definisi faktor- faktor diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor tersebut mempengaruhi kepuasan kerja dan memiliki peran penting bagi perusahaan dalam memilih dan menempatkan karyawan dalam pekerjaannya.

E. Fungsi dan Pengukuran Kepuasan Kerja

1. Fungsi Kepuasan Kerja Menurut George Stranss dan Leonard R. Sayles, kepuasan kerja penting untuk aktualisasi diri, karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan psikologis dan akan menjadi frustasi yang menyebabkan karyawan memiliki semangat kerja yang rendah,dan mengakibatkan turunnya kinerja karyawan. Sebaliknya, karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja biasanya mempunyai prestasi yang lebih baik. Oleh karena itu, kepuasan kerja mempunyai arti yang sangat penting bagi karyawan atau perusahaan, terutam karena menciptakan keadaan positif dalam lingkungan kerja di perusahaan Hani, Handoko, 1995 : 195 2. Pengukuran Kepuasan Kerja Pengukuran kepuasan kerja sangat bervariasi. Informasi yang didapat bisa melalui angket atau pertemuan suatu kelompok kerja, melalui tanya jawab secara perseorangan. Apabila menggunakan alat tanya jawab,maka karyawan diminta untuk merumuskan perasaannya terhadap aspek-aspek pekerjaan. Sedangkan cara lain dengan mengamati sikap dan tingkah laku para karyawan As’ad, 1987 : 111 Di dalam pengukuran kepuasan kerja, metode yang digunakan adalah dengan membuat kuesioner yang berhubungan dengan kepuasan kerja yang kemudian disebar pada responden untuk dijawab dan diisi sesuai dengan keadaan sebenarnya.

F. Kerangka Penelitian