Bab I I I : Analisis U rbanisasi
90 Berdasarkan data hasil rekapitulasi, jumlah penduduk
musiman di Kota Bandung dari tahun ke tahun menunjukkan angka yang terus meningkat, artinya Bandung masih menjadi daerah
tujuan utama bagi penduduk. Mencermati data dalam Tabel 3.15, hanya sebagian saja dari seluruh penduduk musiman maupun
komuter yang mendaftarkan diri telah memiliki KIK atau KIPEM, padahal menurut informasi yang didapat dari Dinas Kependudukan,
dikatakan bahwa jumlah penduduk Kota Bandung sebagian besar terdiri dari para komuter dan penduduk musiman. Namun data
persisnya hingga kini belum tersedia. Hal ini akan menyulitkan bagi pemerintah kota dalam penyusunan perencaaan pembangunan.
3.2 KOTA BEKASI
3.2.1 Gambaran Umum Daerah
Kota Bekasi merupakan salah satu dari 25 kotakabupaten di Provinsi Jawa Barat. Secara geografi Kota Bekasi berada diantara
106
o
55’28’’ – 107
o
27’29’’ BT dan 6
o
71’6’’ – 6
o
15’6’’ LS. Letak Kota Bekasi sangat strategis yaitu suatu daerah yang berada diantara
dua provinsi yaitu DKI Jakarta dan Jawa Barat. Keadaan Iklim di Kota Bekasi cenderung panas. Hal ini
dimungkinkan oleh karena berada pada ketinggian 19 m dpl dengan suhu rata-rata berkisar antara 28 – 32
o
C. Sepanjang tahun 2003 jumlah hujan yang cukup tinggi hanya terjadi pada bulan Februari dan
Maret yaitu masing-masing tercatat 4.139 mm dan 2.985 mm. Jumlah curah hujan tertinggi tercatat di Kecamatan Bekasi Barat dan
Kecamatan Medan Satria pada bulan Februari yaitu sebanyak 573 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 13 hari. Sedangkan jumlah
curah hujan pada bulan lainnya di musim hujan rata-rata 324 mm. Kelembabannya sekitar 80 persen, dengan curah hujan 1.500 mm per
tahun dan jumlah hari hujan 85 hari per tahunnya.
Kota yang menjadi daerah otonom pada tahun 1996 ini, pada tahun 2003 penduduknya berjumlah sebanyak 1.845.005
jiwa yang terdiri dari 930.143 jiwa penduduk laki-laki dan 914.862 jiwa perempuan. Penduduk tersebut tersebar di 10 kecamatan 52
kelurahan. Namun demikian sebaran di setiap kecamatan tidak
K ajian Pola Penyusunan Penanganan dan Pengendalian U rbanisasi
91 merata. Kecamatan Bekasi Utara yang luasnya 12,49 km
2
relatif kecil dibandingkan dengan Kecamatan Bantargebang misalnya,
mempunyai jumlah penduduk paling banyak yaitu 236.303 jiwa, kemudian diikuti oleh Kecamatan Pondok Gede sebesar 232.110
jiwa dan Kecamatan Jatisampurna mempunyai jumlah penduduk yang paling sedikit yaitu berjumlah 103.952 jiwa.
Luas wilayah Kota Bekasi sekitar 210,49 km
2
. Kota ini berada di sebelah Barat Ibu Kota Provinsi dengan jarak sekitar 90
km. Kota ini berbatasan dengan DKI Jakarta khususnya Kota Jakarta Timur di sebelah barat yang merupakan bagian dari ibu
kota negara dan menjadi salah satu tujuan utama para urbanit atau mouvers. Relatif ketatnya peraturan DKI Jakarta dalam
mengurangi para urbanit, tidak sedikit dari mereka yang memilih dan atau menetap di Kota Bekasi, sehingga dikategorikan sebagai
daerah penyangga.
Di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bekasi yang juga merupakan salah satu daerah penyangga bagi DKI Jakarta.
Perkembangan penduduk di kabupaten ini rata-rata 3,40 persen per tahun sedikit lebih rendah dari Kota Bekasi yang mencapai 4,20 persen
per tahun. Perkembangan penduduk di Kota Bogor yang mencapai 8,90 persen per tahun yang berada di sebelah Selatan Kota Bekasi
pertumbuhannya cukup tinggi, oleh karena kota ini juga berbatasan dengan DKI Jakarta yang menjadi tujuan urbanit.
Kota Bekasi sudah terhubungkan baik dengan ibu kota provinsi maupun dengan ibu kota negara. Aksesibilitas, semakin
mudah dengan terbangunnya jalan Tol Cikampek - Purwakarta - Padalarang Cipularang, sehingga mempercepat jarak tempuh.
Kondisi seperti ini dapat dikatakan bahwa Kota Bekasi relatif tidak memiliki masalah dalam aksesibilitas, sehingga penduduk dengan
mudah ke luar masuk.
Selain adanya sarana atau fasilitas pendidikan di Kota Bekasi seperti Universitas “45” Unisma juga terdapat industri
besar maupun sedang dengan jumlah cenderung terus bertambah, sehingga dikategorikan sebagai kota industri. Fasilitas lainnya
seperti fasilitas kesehatan, hiburan dan sebagainya. Sarana dan prasarana tersebut khususnya industri merupakan daya tarik pull
factors bagi mouvers untuk datang ke Kota Bekasi, baik yang sifatnya permanen maupun yang non permanen.
Bab I I I : Analisis U rbanisasi
92
Tabel 3.16 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin
Kota Bekasi Tahun 2003
No. Kecamatan
Laki-laki Perempuan
Jumlah
1. Pondok Gede
117.016 115.094
232.110 2.
Jatisampurna 52.406
51.546 103.952
3. Jati Asih
90.260 88.778
179.038 4.
Bantar Gebang 80.850
79.521 160.371
5. Bekasi Timur
103.426 101.724
205.150 6.
Rawa Lumbu 87.049
85.619 172.668
7. Bekasi Selatan
95.666 94.095
189.761 8.
Bekasi Barat 112.023
110.183 222.206
9. Medan satria
72.317 71.129
143.446 10.
Bekasi Utara 119.130
117.173 236.303
Jumlah 930.143
914.862 1.845.005
Sumber : Kota Bekasi Dalam Angka, 2003
3.2.2 Kelembagaan Pengelolaan Kependudukan