Tipe-tipe Perilaku Keputusan Pembelian

d. Faktor psikologis 1 Motivasi 2 Persepsi 3 Pengetahuan 4 sikap

3. Perilaku Pembelian

Menurut Philip Kotler 2002: 202 ada lima peran yang dimainkan orang dalam keputusan pembelian, yaitu: a. Pencetus: seseorang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli suatu produk atau jasa. b. Pemberi pengaruh: seseorang yang dipandang sarannya mempengaruhi keputusan. c. Pengambil keputusan: seseorang yang mengambil keputusan untuk setiap komponen keputusan pembelian; apakah membeli, tidak membeli, bagaimana membeli, dan di mana akan membeli. d. Pembeli: orang yang akan melakukan pembelian sesungguhnya. e. Pemakai: seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa yang bersangkutan.

F. Tipe-tipe Perilaku Keputusan Pembelian

Ketika konsumen melakukan pembelian pada umumnya akan terjadi banyak perbedaan dengan konsumen yang lain. Hal ini terjadi karena melibatkan banyak pertimbangan pembelian dan lebih banyak konsumen. Jenis perilaku PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pembelian konsumen dapat dibedakan menjadi empat berdasarkan derajat keterlibatan pembeli dan derajat perbedaan antara berbagai merek. Kotler, 2001 : 202 Tabel II.2 Empat tipe perilaku pembeli Keterlibatan tinggi Keterlibatan rendah Perbedaan merek yang signifikan Perilaku pembelian yang kompleks Perilakupembelian mencari variasi Sedikit perbedaan merek Perilaku pembelian mengurangi disonansi Perilaku pembelian menurut kebiasaan Keterangan tabel: 1. Perilaku pembelian yang kompleks Perilaku membeli konsumen dalam berbagai situasi bercirikan keterlibatan mendalam konsumen dalam membeli dan adanya perbedaan pandangan yang signifikan antara mereka yang satu dengan yang lain. Pembelian-pembelian dengan keterlibatan tinggi meliputi produk atau jasa yang secara psikologis penting bagi konsumen karena dapat memenuhi kebutuhan sosial atau pribadinya. Konsumen mengambil resiko sosial apabila keluarganya atau teman-temannya mengatakan bahwa pembelian tersebut tidak tepat selain itu juga resiko keluarga yang berhubungan dengan produk yang tidak memuaskan. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka konsumen mencari informasi-informasi yang berkaitan dengan produk yang ingin dibeli sehingga dapat menimbulkan kesalahan pembelian. Pada umumnya konsumen akan melalui proses pembelajaran untuk mengembangkan kepercayaan mengenai produk tersebut sehingga akhirnya tumbuh kesetiaan pada suatu mereka tertentu brand loyalty dan jarang berpaling untuk memilih produk yang lain. Dengan melihat hal tersebut para pemasar perusahaan harus menciptakan perbedaan-perbedaan pada produk yang dihasilkannya dengan cara menjelaskan keunggulan yang mereka miliki kepada konsumen, memotivasi penjual dan pembeli untuk mempengaruhi pilihan merek akhir. 2. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakcocokan disonansi Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakcocokan ialah perilaku konsumen dalam situasi bercirikan keterlibatan konsumen yang tinggi tetapi sedikit perbedaan yang dirasakan di antara merek-mereka yang ada. Keterlibatan yang tinggi ini berdasarkan kenyataan bahwa pembelian terhadap suatu produk tersebut bersifat mahal, jarang dan beresiko. 3. Perilaku pembelian menurut kebiasaan Perilaku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan keterlibatan konsumen yang rendah dan sedikit perbedaan yang dirasakan diantara merek-merek yang ada. Perilaku konsumen tidak melewati urutan keyakinan, sikap, perilaku yang biasa. Konsumen langsung mengambil suatu proses keputusan pembelian tanpa berpikir terlalu banyak karena sudah merasa percaya akan produk yang dibelinya sehingga tampak bahwa konsumen tidak mencari informasi mengenai produk yang ingin dibelinya dan tidak mengevaluasi kelebihan atau kekurangan produk tersebut. 4. Perilaku membeli yang mencari variasi Perilaku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan rendahnya keterlibatan konsumen tetapi perbedaan di antara mereka dianggap besar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Konsumen tidak memiliki suatu kepercayaan terhadap salah satu atau beberapa macam merek. Pada umumnya konsumen mencoba-coba suatu produk yang baru, hal ini dapat dilihat dari banyaknya pengalihan penggunaan terhadap suatu merek tertentu oleh konsumen. Pengalihan mereka ini terjadi karena dengan alasan untuk mencari variasi lain yang ditawarkan produk lain, mungkin karena bosan atau ingin rasa yang berbeda bukan karena ketidakpuasan terhadap suatu produk. Proses keputusan pembelian: Keterangan: 1. Identifikasi masalah Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. 2. Pencarian informasi Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi. 3. Evaluasi alternatif Konsumen membentuk penilaian atas produk dengan sadar dan rasional. 4. Keputusan pembelian Konsumen memutuskan jadi atau tidak melakukan pembelian. 5. Perilaku pasca pembelian: Konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Identifikasi masalah Pencarian informasi Evaluasi alternatif Keputusan pembelian Perilaku pas- ca pembelian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis ialah studi kasus yang mana penelitian tersebut memusatkan diri secara intensif pada individu yang memiliki kekurangan, kelemahan, ketidakseimbangan untuk diperbaiki Nawawi, 1998: 31. Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian kuantitatif bersifat studi kasus yang menggambarkan suatu keadaan atau mengungkapkan suatu masalah sesuai keadaan sebenarnya dari subjek yang diteliti yaitu hubungan antara gaya hidup dan pendapatan dengan keputusan pembelian produk fashion Planet Surf.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian : Penelitian dilakukan di Planet Surf Malioboro Mall 2. Waktu Penelitian : Oktober sampai November 2007

C. Subjek dan Objek

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah konsumen produk fashion Planet Surf Malioboro Mall. 26 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI