23
2.3.2. Farmakodinamik
Farmakodinamik terhadap diazepam akan dibahas dalam hal: a. Sistem pembuluh darah
Diazepam dengan dosis 0,5-1 mgkg iv untuk induksi anestesi memberikan efek minimal terhadap penurunan tekanan darah sistemik, curah jantung, dan
tahanan pembuluh darah sistemik yang dipantau pada saat pasien tertidur. Meskipun efek hipotensi jarang terjadi, pemberian diazepam harus hati-hati
pada pasien dengan tekanan darah rendah dan pasien usia tua
32
. b. Sistem saraf pusat
Diazepam berikatan dengan gamma-amino butyric acid GABA reseptor sehingga menurunkan aktifitas neuron di sistem limbik, thalamus dan
hipotalamus yang mengakibatkan efek sedasi dan anti cemas. c. Sistem Pernafasan
Diazepam, sama seperti golongan benzodiazepin yang lain, memberikan efek minimal terhadap ventilasi dan sirkulasi sistemik. Diazepam mengakibatkan
efek depresan yang minimal pada ventilasi dengan peningkatan PaCO2. Efek depresan ini tidak terjadi pada pemakaian obat sampai dosis 0,2 mgkg intra
vena. Kombinasi diazepam dengan obat depresan CNS lain opioid, alkohol atau pada pasien dengan penyakit obstruksi saluran nafas kronis dapat
mengakibatkan perpanjangan depresi ventilasi
32
.
2.3.3. Efek Samping Obat
Efek samping yang dapat timbul berupa konstipasi, hipotensi, mual, skin rash, retensi urin, vertigo, dan mata kabur. Intoksikasi susunan saraf pusat dapat
terjadi pada konsentrasi plasma lebih dari 1.000 ngmL Overdosis yang massif dapat mengakibatkan koma atau sekuele yang serius dan pada neonatus dapat
mengakibatkan hiperbilirubinemia akibat defisiensi G6PD karena pemberian diazepam
33,34
.
24
2.3.4. Interaksi Obat
Cimetidin dapat menghambat P-450 enzim mikrosom hati dan dapat memperpanjang waktu paruh eliminasi diazepam. Efek sedasi dapat meningkat
pada pemberian cimetidin dengan diazepam dibandingkan pemberian tunggal diazepam. Cimetidin juga memberikan efek clearance yang terlambat
mencetuskan inhibisi terhadap enzim mikrosomal yang penting terhadap oksidasi diazepam.
Penggunaan diazepam
bersamaan dengan
nitrous oxide dapat
mengakibatkan depresi otot jantung dan menurunkan tekanan darah sistemik. Diazepam juga memperpanjang efek obat anti epilepsi lain seperti fosfofenitoin
32,34
.
25
2.4. Kerangka Teori