BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebijakan-kebijakan pemerintah pusat terutama kebijakan dalam keuangan negara haruslah melibatkan pemerintah daerah, karena kinerja dan pengelolaan keuangan daerah saat
ini menduduki posisi penting dalam strategi pemberdayaan pemerintah daerah terlebih lagi dalam mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah dan mewujudkan desentralisasi yang luas,
nyata, dan bertanggungjawab. Tuntutan terhadap pengelolaan keuangan rakyat public money secara baik merupakan issue utama yang harus dilakukan pemerintah daerah dalam
mewujudkan tujuan pemerintahan yang bersih clean goverment, dimana pengelolaan keuangan daerah yang baik adalah kemampuan mengontrol kebijakan keuangan daerah
secara ekonomis, efisien, transparan, dan akuntabel. Dalam pengelolaan keuangan daerah telah diatur dalam Permendagri No. 13 Tahun 2006 sebagai pengganti Kepmen No. 29 Tahun
2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban, dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata
Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Keuangan Daerah haruslah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang- undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat. Di sisi lain tuntutan transparansi dan akuntabilitas dalam sistem pemerintah semakin meningkat pada era
reformasi saat ini, tidak terkecuali transparansi dalam pengelolaan keuangan Pemerintah Daerah. Transparansi dapat diartikan sebagai suatu situasi dimana masyarakat dapat
mengetahui dengan jelas semua kebijaksanaan dan tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam menjalankan fungsinya beserta sumber daya yang digunakan. Sedangkan akuntabilitas
1
dapat diartikan sebagai bentuk kewajiban pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah
ditetapkan sebelumnya. Dalam rangka mendukung terwujudnya good governance, pengelolaan keuangan
daerah Pemerintah Kota DKI Jakarta dilakukan secara profesional, terbuka, dan bertanggungjawab sesuai dengan perudang-undangan yang berlaku. Pengelolaan keuangan
daerah meliputi seluruh kegiatan perencanaan, penguasaan, penggunaan, pengawasan dan pertanggung jawaban. Keuangan daerah harus dikelola secara tertib, taat perundang-
undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Dengan memperhatikan Undang-undang No. 17
Tahun 2003 dan Permendagri No. 13 Tahun 2006, pengelolaan keuangan daerah dapat dibagi menjadi Penyusunan dan Penetapan APBD, Pelaksanaan APBD, serta Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD. Pemerintah daerah diwajibkan menyusun laporan pertanggungjawaban yang
menggunakan sistem akuntansi yang diatur oleh pemerintah pusat dalam bentuk Undang -Undang dan peraturan pemerintah yang bersifat mengikat seluruh pemerintah daerah. Dalam
sistem pemerintahan daerah terdapat 2 dua subsistem, yaitu Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah SKPKD dan Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD. Laporan keuangan
SKPD merupakan sumber untuk menyusun laporan keuangan SKPKD. Oleh karena itu setiap SKPKD harus menyusun laporan keuangan sebaik mungkin.
1.2 Batasan Masalah