Penetapan APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD

APBD 1. Penyampaian Rancangan Peraturan Kepala Daerah kepada Menteri Dalam NegeriGubernur dalam hal DPRD tidak mengambil keputusan bersama terhadap Raperda tentang APBD sampai dengan batas waktu yang ditetapkan UU Paling lama 15 hari setelah Raperda tidak disetujui DPRD Pertengahan Bulan Desember 2. Pengesahan Menteri Dalam NegeriGubernur terhadap Rancangan Peraturan Kepala Daerah Paling Lama 30 hari kerja Pertengahan Bulan Januari 1 satu Bulan

C. APBD BAGI DAERAH YANG BELUM MEMILIKI DPRD 1.

Penyampaian Rancangan KUA dan PPAS kepada Menteri Dalam NegeriGubernur bagi daerah yang belum memiliki DPRD Pertengahan Bulan Juni

2. Persetujuan Menteri Dalam NegeriGubernur

Minggu Pertama Bulan Juli 15 hari 3. Penyampaian Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang APBD 30 hari kerja sejak KUA dan PPAS disahkan Menteri Dalam NegeriGubernur Minggu Pertama Bulan Agustus

2.2.3 Penetapan APBD

Penetapan APBD dilaksanakan dengan melalui tiga tahap sebagai berikut:  Penyampaian dan Pembahasan Raperda tentang APBD Menurut ketentuan dari Pasal 104 Permendagri No. 13 Tahun 2006, Raperda beserta lampiran-lampirannya yang telah disusun dan disosialisasikan kepada masyarakat untuk selanjutnya disampaikan oleh kepala daerah kepada DPRD paling lambat pada minggu pertama bulan Oktober tahun anggaran sebelumnya dari tahun anggaran yang direncanakan untuk mendapatkan persetujuan bersama. Pengambilan keputusan bersama ini harus sudah terlaksana paling lama 1 satu bulan sebelum tahun anggaran yang 12 bersangkutan dimulai. Atas dasar persetujuan bersama tersebut, kepala daerah menyiapkan rancangan peraturan kepala daerah tentang APBD yang harus disertai dengan nota keuangan. Raperda APBD tersebut antara lain memuat rencana pengeluaran yang telah disepakati bersama. Raperda APBD ini baru dapat dilaksanakan oleh pemerintahan kabupatenkota setelah mendapat pengesahan dari Gubernur terkait.  Evaluasi Raperda tentang APBD dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD Raperda APBD pemerintahan kabupatenkota yang telah disetujui dan rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD sebelum ditetapkan oleh Bupati.Walikota harus disampaikan kepada Gubernur untuk di-evaluasi dalam waktu paling lama 3 tiga hari kerja. Evaluasi ini bertujuan demi tercapainya keserasian antara kebijakan daerah dan kebijakan nasional, keserasian antara kepentingan publik dan kepentingan aparatur, serta untuk meneliti sejauh mana APBD kabupatenkota tidak bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan yang lebih tinggi danatau peraturan daerah lainnya. Hasil evaluasi ini sudah harus dituangkan dalam keputusan gubernur dan disampaikan kepada bupatiwalikota paling lama 15 lima belas hari kerja terhitung sejak diterimanaya Raperda APBD tersebut.  Penetapan Perda tentang APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD Tahapan terakhir ini dilaksanakan paling lambat tanggal 31 Desember tahun anggaran sebelumnya. Setelah itu Perda dan Peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran APBD ini disampaikan oleh BupatiWalikota kepada Gubernur terkait paling lama 7 tujuh hari kerja setelah tanggal ditetapkan. Dalam implementasinya penerapkan penganggaran berbasis kinerja tidak hanya dibuktikan dengan adanya dokumen-dokumen tersebut, melainkan substansi dari dokumen tersebut harus ada keselarasan antar dokumen-dokumen dengan memperhatikan indikator kinerja yang hendak dicapai. Indikator-indikator kinerja di SKPD dituangkan dalam Renja 13 SKPD seyogyanya terdapat keselarasan dalam pencapaian indikator kinerja yang termuat dalam Renstra SKPD. Indikator kinerja Renja SKPD harus selaras dengan indikator-indikator kinerja yang dituang dalam RKA SKPD. Keselarasan indikator kinerja secara otomatis akan dapat mengaitkan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam dokumen perencanaan strategis Renstra SKPD yang selanjutnya dituangkan dalam program dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan SKPD. Berikut ini adalah flowchart proses penyusunan dan penetapan APBD :

2.2.4 Pelaksanaan APBD

Dokumen yang terkait

Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.25 dan No.11 terhadap Penyajian Laporan Laba Rugi pada PT. Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) Kuala Tanjung.

6 66 83

Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Akuntabilitas Keuangan Daerah Pemerintah Kota Subang

0 6 1

Implementasi LAN Pada Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah Purwakarta

0 6 38

Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintah, Pemanfataan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Internal Terhdap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

3 22 209

PENGARUH PENGAWASAN, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, DAN PENGELOLAAN Pengaruh Pengawasan, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Dan Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah.

0 2 15

PENGARUH PENGAWASAN, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA Pengaruh Pengawasan, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Dan Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah.

0 5 16

Pemendagri No 13 tahun 2016 tentang evaluasi Rancangan Peranturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Daerah

0 0 28

PERBUP NO 13 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

0 6 165

SISTEM AKUNTANSI PERTEMUAN III formulir

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemahaman Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah(Studi Kasus Pada Seluruh Skpd Di Provinsi Sumatera Utara)

0 1 10