Struktur APBD Penyususnan APBD Penetapan APBD

BAB III KRITISI KASUS

3.1 Struktur APBD

Pada Laporan Realisasi Anggaran Pemda DKI Jakarta Biro Pendidikan dan Mental Spiritual periode 30 Juni 2015, struktur APBD telah sesuai dengan Pemendagri No. 13 tahun 2006 pasal 22 Ayat 1 yaitu : Struktur APBD merupakan kesatuan yang terdiri dari : a. Pendapatan daerah ; b. Belanja daerah ; c. Pembiayaan daerah Contoh kasus laporan keuangan yang kelompok kami analisa adalah laporan keuangan Pemda DKI Jakarta Biro Pendidikan dan Mental Spiritual yang bukan merupakan Unit Kerja Perangkat Daerah UKPD yang tidak melakukan pemungutan Pendapatan Daerah sehingga pendapatan daerahnya Rp. 0,- dan unsur pembiayaan daerah dalam Pemda DKI Jakarta hanya dilaporkan pada Bendahara Umum Daerah sebagai SKPKD.

3.2 Penyususnan APBD

Merujuk pada Pemendagri No.13 Tahun 2006 Pasal 80 bahwa anggaran belanja daerah diprioritaskan untuk melaksanakan kewajiban pemerintah daerah sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang – undangan sehingga dapat dilihat dari struktur Dokumen Pelaksanaan Anggaran dan dapat dilihat juga dari Laporan Realisasi Anggaran. Berdasarkan APBD Pemda DKI Jakarta Tahun 2015, pada Biro Pendidikan dan Mental Spiritual terdapat anggaran belanja daerah senilai Rp. 6.627.537.608 untuk alokasi sebagai berikut : 1. Belanja Pegawai senilai Rp. 72.380.000,- 32 2. Belanja Barang senilai Rp. 6.534.045.528,- 3. Belanja Peralatan dan Mesin Rp. 21.112.080,- Kegiatan – kegiatan yang ada pada Biro Pendidikan dan Mental Spiritual merupakan penjabaran dari rencana kerja SKPD tersebut. Pada tahun 2015 terjadi perselisihan antara DPRD provinsi DKI dengan Pemda DKI yang berimbas pada ditolaknya APBD Pemda DKI Jakarta tahun 2015 sehingga APBD DKI Tahun 2015 mengacu pada PAGU APBD DKI Tahun 2014.

3.3 Penetapan APBD

Dengan ditolaknya RAPBD tahun 2015 oleh DPRD, maka untuk tahun 2015 Pemda DKI Jakarta menerbitkan PERGUB Peraturan Gubernur sebagai acuan yang mengatur penggunakan APBD 2015. Hal ini sudah diatur dalam Pemendagri No.13 Tahun 2006 pasal 108 ayat 2 yang berbunyi : “Apabila dalam batas waktu 30 hari kerja Menteri Dalam Negeri Gubernur tidak mengesahkan rancangan peraturan daerah tentang APBD sebagai dimaksud pada ayat 1, kepala daerah menetapkan rancangan peraturan kepala daerah dimaksud menjadi peraturan kepala daerah”.

3.4 Pelaksanaan APBD

Dokumen yang terkait

Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.25 dan No.11 terhadap Penyajian Laporan Laba Rugi pada PT. Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) Kuala Tanjung.

6 66 83

Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Akuntabilitas Keuangan Daerah Pemerintah Kota Subang

0 6 1

Implementasi LAN Pada Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah Purwakarta

0 6 38

Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintah, Pemanfataan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Internal Terhdap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

3 22 209

PENGARUH PENGAWASAN, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, DAN PENGELOLAAN Pengaruh Pengawasan, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Dan Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah.

0 2 15

PENGARUH PENGAWASAN, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA Pengaruh Pengawasan, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Dan Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah.

0 5 16

Pemendagri No 13 tahun 2016 tentang evaluasi Rancangan Peranturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Daerah

0 0 28

PERBUP NO 13 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

0 6 165

SISTEM AKUNTANSI PERTEMUAN III formulir

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemahaman Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah(Studi Kasus Pada Seluruh Skpd Di Provinsi Sumatera Utara)

0 1 10