58
Majalah Aulia ini menyampaikan pesan bahwa wanita muslim yang sudah berkelurga baiknya hanya berdandan hanya untuk suaminya dan untuk
keluarganya, selain dalam agama Islam bersolek dilarang. Dalam sesi wawancara yang penulis lakukan kepada majalah Aulia, pemimpin redaksi
atau PEMRED Aulia, mengatakan bahwa: “Sebaiknya seorang wanita muslim hanya boleh tampil cantik di
depan suaminya dan keluarganya jika sudah berkelurga dan jika belum berkelurga tampil cantik di dalam keluarga di depan ayah, ibu, saudara-
saudara mereka, sedangkan jika keluar rumah hendaklah menutupi aurat secara sempurna seperti yang diperintahkan oleh Allah Swt dan Rasull-
Nya.
”
43
Selain itu dalam foto tersebut juga menampilkan foto yang tidak menampilkan lekuk tubuh wanita yang ada dalam foto tersebut, baju yang
digunakan pun berbahan tebal sehingga tidak menerawang. Juga tidak menampilkan perhiasan yang mencolok seperti kalung, gelang, cincin maupun
perhiasan lainnya, dalam foto rubrik modis hanya menggunakan sebuah brosh yang simpel. Benar-benar menampilkan seorang wanita muslim yang menjaga
auratnya. Dalam sebuah sesi wawancara, yang dilakukan penulis dengan salah
satu staff redaksi majalah Aulia mengungkapkan, bahwa dengan cara bahasa yang sederhana dan tidak mengurui itulah yang lebih masuk di dalam hati
pikiran para pembaca majalah Aulia, baik tulisan maupun foto yang ditampilkan lewat rubrik-rubrik majalah Aulia.
Sehingga ada pembaca yang tergugah hatinya untuk lebih memperbaiki diri mereka ke jalan Allah Swt, ada seorang pembaca yang tidak menggunakan
43
Wawancara Pribadi yang dilakukan oleh penulis dengan Pemred majalah Aulia.
59
hijab dalam kesehariannya, setelah berlangganan majalah Aulia menjadi berhijab dalam kesehariannya. Serta respon-respon yang positif yang diterima
majalah Aulia dari surat pembaca, membuktikan dengan menggunakan metode dakwah bil-qalam atau melalui media cetak bisa diterima oleh
masyarakat saat ini.
60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari data yang telah terkaji dengan metode analisis semiologi tipe Roland Barthes, diperoleh beberapa kesimpulan, serta pesan dakwah yang
ingin disampaikan oleh majalah Aulia, yaitu:
1. Analisis Semiologi
a. Denotasi
Makna denotasi yang didapat dari hasil analisis dua foto busana muslim pada rubrik modis dalam majalah Aulia, memberikan inspirasi baru
dalam berbusana muslim, dengan tampil cantik dan anggun dengan menggunakan abaya diaplikasikan kain tenun khas 2 daerah Makasar dan
Bali kedua nya berpadu dengan cantik dengan sulam Bogor. Dari kedua foto tersebut, memberikan informasi dan inspirasi baru bagi
perancang busana maupun sebagai pemakai dalam memilih busana muslim, yang akan dipakai ke berbagai acara.
b. Konotasi
Hasil analisis makna konotasi dari kedua foto busana muslim yang terdapat pada rubrik modis dalam majalah Aulia, tidak hanya
memberikan informasi dan inspirasi. Tetapi juga menyampaikan bahwa selain terdapat unsur religi yang menyuruh wanita tampil dengan syar’i
dalam berpakaiannya dalam kesehariannya. Disini seorang perancang
61
busana tersebut ingin menyampaikan pesan bahwa kain tenun bisa menjadi pilihan dalam berbusana, selain itu juga ingin menyampaikain
bahwa sudah seharusnya bagi masyarakat indonesia mencintai dan melestarikan hasil karya bangsa indonesia salah satu nya adalah kain
tenun khas setiap daerah yang ada di indonesia. c.
Mitos Dari hasil analisis makna mitos, dapat ketahui bahwa berhijab itu
tidaklah dianggap ketinggalan zaman karena pemakaiannya sudah tidak seperti dulu yang masih terlihat kaku, pemakaiannya dibuat lebih fresh
dengan berbagai macam gaya hijab tetapi tetap tidak menghilangkan sisi religi, tetap sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh agama untuk
menutup hijabnya sampai ke dada. Selain itu, jika masyarakat indonesia mengenal kain tenun hanya untuk
acara formal adat ataupun acara lainnya, kini kain tenun tersebut bisa di aplikasikan dalam busanan yang kegunaannya bisa dipakai dalam acara
formal maupun informal, dengan sedikit variasi sehingga tidak kaku seperti dulu.
2. Majalah Aulia yang menggunakan media cetak sebagai perantara dakwah.
Dengan menggunakan metode dakwah bil-qalam atau melalui media cetak, majalah Aulia menyampaikan pesan dakwahnya, melalui rubrik yang berisi
tulisan yang menyeru tetap istiqomah ke jalan Allah swt, maupun rubrik yang berisikan tentang foto busana muslim yang menampilkan bagaimana
cara berpakaian yang benar menurut syari’at Islam. Dan majalah Aulia lewat rubrik modisnya ingin menyampaikan pesan bahwa sebagai seorang
62
muslimah haruslah menutup Auratnya dan tampil cantik di depan keluarganya. Hal ini pun cukup efektif karna ada pembaca yang
berlangganan khusus dan mengikuti apa yang disampaikan lewat majalah tersebut. Menurut Mba Novie Riyanti selaku Redaktur Pelaksana. Ada
pembaca yang tadi nya tidak menggunakan jilbab menjadi menggunakan jilbab dalam kesehariannya. Hal ini pun sekaligus membuktikan adanya
dampak yang positif akan keberadaan majalah Aulia bagi pembaca nya. Sesuai dengan tujuannya, komunikasi massa mempunyai fungsi untuk
memberikan informasi, mendidik, menghibur, dan mempengaruhi. Serta adanya efek Kognitif, efek Afektif dan efek Behavioral yang terjadi pada
pembaca Aulia tersebut.
B. Saran
Kepada Majalah Aulia
Adapun beberapa saran yang bisa dijadikan sebagau bahan pertimbangan bagi majalah Ummi khususnya pada rubrik modis adalah sebagai berikut:
1. Sebagai salah satu majalah yang concern terhadap dakwah, mempunyai visi
dan misi dakwah dan telah berhasil membangun karakter yang berjiwa Islami, maka penulis berharap majalah Aulia lebih meningkatkan sebagai
media dakwah. Majalah Aulia dapat terus mempertahankan eksistensinya terhadap pembacanya, terutama para profesional muda. Selain itu majalah
Aulia juga bisa memberikan informasi lagi secara lebih lengkap tentang ilmu pengetahuan, agama, serta mode.