Batimetri Arah dan Kecepatan Angin Citra Landsat

Tabel 2 Alat dan data yang digunakan Alat dan Data Kegunaan Perangkat survei lapangan : 1. Kapal 2. GPS akuisisi 3 meter 3. Echosounder odom Echotrac DF3200 MKII akuisisi 0.1 meter 4. Batu duga 5. Citra Landsat tahun 2000 dan 2007 wahana sampling penentuan posisi menentukan kedalaman untuk mengoreksi Echosounder mengetahui perubahan garis pantai Perangkat analisis data : 1. Hardware dan Software Komputer MS. Excel, Macro Excel , WRPLOT view, ERmapper, Surfer dan Arcview analisis data Tabel 3 Jenis dan sumber data yang digunakan No Jenis data Sifat Data Sumber Pr L P S 1 Pasang surut √ Dishidros 3 Batimetri √ √ 4 Citra Landsat √ Biotrop 5 6 Arah dan kecepatan angin Gelombang √ √ Stasiun meteorologi balikpapan Keterangan : Pr = Prediksi L = Lapangan P = Primer S = Sekunder

3.2.1 Batimetri

Pengukuran batimetri diukur dengan menggunakan Echosounder pada beberapa titik yang membentuk lintasan sepanjang transek lokasi penelitian Gambar 4, sedangkan posisi titik pengukuran kedalaman diukur menggunakan GPS. Hasil pengukuran kedalaman dan posisi diplot pada peta digital guna mendapatkan peta batimetri kedalaman laut. Pemeruman dilakukan sepanjang garis pantai kurang lebih 9.5 km dan ke arah laut sejauh 13 km hingga kedalaman lebih dari 24 m. Hasil pemeruman ini dikoreksi dengan data pasang surut sehingga dapat diketahui kedalaman sesungguhnya terhadap referensi MSL. Data batimetri hasil pengukuran digunakan untuk menghitung transformasi gelombang dari tahun 2000 – 2007 dengan asumsi bahwa batimetri yang diukur tahun 2009 dianggap tidak mengalami perubahan yang berarti.

3.2.2 Arah dan Kecepatan Angin

Arah dan kecepatan angin diperoleh dari Stasiun Meteorologi Klas II Balikpapan. Data yang digunakan adalah data angin bulanan rata-rata selama tahun 2000 – 2007. Arah angin digunakan sebagai arah datang gelombang, sedangkan kecepatan angin dan panjang fetch digunakan untuk menghitung tinggi gelombang di laut lepas. Selanjutnya tinggi gelombang di laut lepas digunakan untuk mengetahui karakteristik gelombang pecah. Berdasarkan data tersebut maka angkutan sedimen dapat dihitung dan prediksi perubahan garis pantai dapat dilakukan.

3.2.3 Citra Landsat

C itra Landsat diperoleh dari Biotrop Training Information Centre BTIC. Lembaga ini memperoleh data citra dari National Aeronautics and Space Administration NASA Amerika. Perolehan garis pantai dari citra tahun 2000 digunakan sebagai garis pantai awal, sedangkan garis pantai citra tahun 2007 digunakan untuk membandingkan dengan hasil model. 3.3 Analisis Data 3.3.1 Kedalaman