Universitas Sumatera Utara
Harga Saham pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari Tahun 2010 – 2013 ?
5. Apakah Return On Investment ROI sebagai variabel moderating
mempunyai pengaruh terhadap Hubungan antara Kepemilikan Manajerial, Independensi Dewan Komisaris dan Komite Audit
dengan Harga Saham pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari Tahun 2010
- 2013 ?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini mempunyai tujuan untuk :
1. Mengetahui pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari Tahun 2010 – 2013. 2. Mengetahui pengaruh Independensi Dewan Komisaris terhadap
Harga Saham pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari Tahun
2010 – 2013. 3. Mengetahui pengaruh Komite Audit terhadap Harga Saham
pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari Tahun 2010 – 2013.
Universitas Sumatera Utara
4. Mengetahui pengaruh Kepemilikan Manajerial, Independensi Dewan Komisaris dan Komite Audit terhadap Harga Saham
pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari Tahun 2010 – 2013.
5. Menguji pengaruh Return On Investment ROI sebagai variabel moderating antara Kepemilikan Manajerial, Indenpendensi
Dewan Komisaris, Komite Audit terhadap Harga Saham.
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti Memberi tambahan pengetahuan empiris tentang Kepemilikan
Manajerial, Independensi Dewan Komisaris dan Komite Audit terhadap Harga Saham di Indonesia dan juga sebagai
pembanding antara teori yang diperoleh dari literatur dengan aplikasinya pada penelitian ini.
2. Bagi Investor Diharapkan dengan penelitian ini, dapat menjadi bahan
pertimbangan investor yang hendak menanamkan modalnya di pasar modal dalam mengambil keputusan investasi.
Universitas Sumatera Utara
3. Bagi Perusahaan Diharapkan hasil penelitian ini, dapat membantu perusahaan-
perusahaan khususnya yang sudah go public dalam menerapkan Good Corporate Governance GCG yang dalam hal ini
diproksikan dengan Kepemilikan Manajerial, Independensi Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam hal peningkatan
harga saham perusahaan tersebut. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Menjadi tambahan referensi bagi peneliti lainnya dalam hal mengembangkan atau memperluas hal yang berhubungan
dengan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Keagenan
Teori keagenan teori agensi merupakan konsep yang menjelaskan hubungan kontraktual antara principals dan agents. Pihak principals
adalah pihak yang memberikan mandat kepada pihak lain, yaitu agent, untuk melakukan semua kegiatan atas nama principals dalam kapasitasnya
sebagai pengambil keputusan Jensen dan Smith, 1984. Teori ini muncul pertama kali setelah adanya fenomena
terpisahnya kepemilikan perusahaan dengan pengelola manajemen yang terjadi khususnya pada perusahaan – perusahaan besar yang modern,
sehingga teori perusahaan yang klasik tidak bisa lagi dijadikan basis analisis perusahaan. Pada teori perusahaan klasik, pemilik perusahaan
mengendalikan sendiri perusahaannya dan mengambil keputusan demi kelangsungan hidup perusahaanya.
Namun, dalam perekonomian yang modern seperti saat ini, manajemen dan pengelolaannya semakin banyak dipisahkan dari
kepemilikan perusahaan. Hal ini sejalan dengan Agency Theory teori keagenan yang menekankan pentingnya pemilik perusahaan pemegang
saham menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada tenaga – tenaga
Universitas Sumatera Utara
profesional disebut agents yang lebih mengerti dalam menjalankan bisnis sehari-hari. Tujuan dari dipisahkannya pengelolaan dari kepemilikan
perusahaan, yaitu agar pemilik perusahaan memperoleh keuntungan yang semaksimal mungkin dengan biaya yang seefisien mungkin dengan
dikelolanya perusahaan oleh tenaga – tenaga profesional. Para tenaga profesional, bertugas untuk kepentingan perusahaan dan memiliki
keleluasaan dalam menjalankan manajemen perusahaan, sehingga dalam hal ini para profesional tersebut berperan sebagai agents-nya pemegang
saham. Menurut Eisenhard 1989 teori agensi dilandasi oleh tiga asumsi,
yaitu : 1. Asumsi tentang sifat manusia. Menekankan bahwa manusia
memiliki sifat untuk mementingkan diri sendiri self interest, memiliki keterbatasan rasionalitas bounded rationality, dan
tidak menyukai risiki risk aversion. 2. Asumsi tentang keorganisasian. Asumsi keorganisasian adalah
adanya konflik antar anggota organisasi, efisiensi sebagai kriteria produktivitas, dan adanya asimetri informasi antara
prinsipal dan agen. 3. Asumsi tentang informasi. Asumsi tentang informasi adalah
bahwa informasi dipandang sebagai barang komoditi yang bisa diperjual belikan.
Universitas Sumatera Utara
Untuk memahami corporate governance, jalan yang paling dekat adalah dengan memahami teori agensi. Teori ini memberikan wawasan
analisis untuk bisa mengkaji dampak dari hubungan agent dengan principal atau principal dengan principal.
Dengan adanya corporate governance yang baik dapat meyakinkan investor untuk berinvestasi yang secara otomatis akan membuat harga jual
saham suatu perusahaan yang menerapkan corporate governane akan meningkat dan juga memberikan keyakinan kepada calon investor bahwa
dana yang akan mereka setorkan tidak akan digelapkan oleh manajer ataupun menginvestasikannya ke proyek yang tidak menguntungkan.
Meskipun dalam mengimplementasikan teori agensi ini bukanlah hal yang mudah dan terdapat keterbatasan, namun apabila diterapkan dengan baik
teori ini akan sangat membantu dalam hal pengembangan suatu perusahaan.
2.1.2 Saham 2.1.2.1 Pengertian Saham