Definisi Operasional Variabel Penelitian .1 Klasifikasi Variabel

3.3.1.2 Variabel Terikat

Stabilitas dimensi model fisiologis

3.3.1.3 Variabel Terkendali

a. Perbandingan bahan cetak polivinil siloksan base : katalis b. Perbandingan adonan gips keras c. Waktu pengadukan adonan gips keras d. Sendok cetak yang digunakan e. Teknik mencetak yang dipakai f. Waktu perendaman bahan cetak g. Perbandingan larutan sodium hipoklorit 10 dengan air h. Perbandingan larutan pemutih pakaian 5,25 dengan air

3.3.1.4 Variabel Tidak Terkendali

a. Tekanan yang diberikan selama proses pencetakan b. Kecepatan pengadukan selama proses pencetakan

3.3.2 Definisi Operasional

1. Desinfektan adalah larutan yang mengandung antimikrobial yang efektif untuk mengurangi mikroorganisme pada bahan cetak. 2. Stabilitas dimensi adalah kemampuan bahan cetak polivinil siloksan untuk mempertahankan bentuknya selama perendaman desinfektan. Pengukuran stabilitas dimensi dilakukan dengan menggunakan kaliper digital. 3. Perbandingan bahan cetak putty wash polivinil siloksan base : katalis dalam penelitian ini adalah 1:1 sesuai dengan petunjuk pabrik. Universitas Sumatera Utara 4. Perbandingan adonan gips keras adalah perbandingan gips keras : air yang digunakan untuk mengisi hasil cetakan dan memperoleh model cetakan 100 gram : 30 ml air sesuai petunjuk pabrik. Waktu pengadukan adonan gips keras adalah waktu yang diperlukan untuk mengaduk gips keras dengan spatula selama 15 detik hingga homogen sesuai petunjuk pabrik. 5. Sendok cetak yang digunakan adalah sendok cetak fisiologis yang terbuat dari resin akrilik swapolimerisasi. 6. Teknik mencetak yang dipakai adalah teknik mencetak 2 tahap. Pertama dilakukan pencetakan dengan putty, kemudian dilanjutkan dengan pencetakan wash. 7. Waktu perendaman bahan cetak adalah waktu yang digunakan untuk perendaman seluruh hasil cetakan dalam desinfektan selama 10 menit. 8. Perbandingan larutan sodium hipoklorit 10 dengan air adalah pengenceran larutan sodium hipoklorit 10 yang diperoleh dari toko kimia yang diencerkan dengan air dengan perbandingan 1:5 sehingga menjadi 2. Setiap 200 ml larutan sodium hipoklorit 10 diencerkan dengan 800 ml air. 9. Perbandingan larutan pemutih pakaian 5,25 dengan air adalah pengenceran larutan pemutih pakaian yang mengandung sodium hipoklorit 5,25 yang diencerkan dengan air dengan perbandingan 1:10 sehingga menjadi 0,5. Setiap 100 ml larutan pemutih diencerkan dengan 900 ml air. 10. Kecepatan pengadukan selama proses pencetakan adalah kecepatan pengadukan bahan cetak polivinil siloksan dengan spatula diatas glass plate selama 1-2 menit. Universitas Sumatera Utara 11. Model induk adalah model stainless steel yang ditempah dengan 2 buah abutment berbentuk mahkota yang telah dipreparasi. 12. Titik-titik pengukuran: a. Buko Lingual BL adalah diameter dari abutment 6,33 mm. b. Okluso Gingival OG adalah jarak dari titik oklusal ke akhiran servikal abutment 8,02 mm. c. Inter Preparasi IP adalah jarak dari titik tengah dari abutment I ke titik tengah dari abutment II 28,25 mm. 3.4 Tempat dan Waktu Penelitian 3.4.1