Pengambilan Contoh Tanah Untuk Analisis Sifat Biologi

Kepadatan populasi fauna tanah dapat dihitung menggunakan rumus berikut Meyer, 1996 dalam Widyastuti, 2004 : A IS = I cm -2 dimana IS : Rata-rata jumlah individu per sampel A : Luas area bor tanah cm 2 I : Jumlah individu Luas area bor tanah = r 2 .π = 10 cm 2 x 3.14 = 314 cm 2 Keanekaragaman fauna tanah dihitung menggunakan Shannon Diversity Index. Shannon’s diversity index ini digunakan untuk menghitung kepadatan populasi fauna tanah dan juga biomassa fauna tanah Ludwig dan Reynolds, 1988 dalam Widyastuti 2004. H’ = - [ ] ∑ = s i n ni n ni 1 ln dimana : H’ : Shannon’s diversity index ni : Jumlah individu fauna pada sampel ke-i per m 2 n : Jumlah total individu fauna tanah dalam sampel Nilai H’ berkisar antara 1.5 - 3.5 1.5 : Keanekaragaman rendah 1.5 - 3.5 : Keanekaragaman sedang 3.5 : Keanekaragaman tinggi Rahmawaty, 2000 Biomassa fauna tanah ditetapkan berdasarkan referensi berat kering individum 2 yang dapat dilihat pada Lampiran 4. C2. Analisis Total Mikrob dan Total Fungi Analisis Mikrob tanah dilakukan untuk mengetahui populasi total mikrob dan total fungi. Penentuan populasi total mikrob dan total fungi, ditetapkan dengan metode cawan hitung plate count method. Sebanyak 10 g tanah dimasukkan kedalam 90 ml larutan fisiologis 8.5 g NaCl1 liter aquades dan dibuat seri pengenceran sampai 10 -6 . Pengenceran yang digunakan untuk menetapkan populasi masing-masing parameter berbeda-beda. Untuk total mikrob digunakan seri pengenceran 10 -5 dan 10 -6 dengan media nutrient agar, masa inkubasi 3 - 4 hari. Sedangkan total fungi menggunakan seri pengenceran 10 -3 dan 10 -4 dengan media martine agar, masa inkubasi 5 - 7 hari. C3. Respirasi Tanah Respirasi tanah ini dilakukan untuk mengetahui jumlah CO 2 yang dihasilkan oleh mikroorganisme tanah. Sebanyak 10 g tanah dan botol film yang telah diisi 5 ml 0.2 N KOH dan 10 ml aquades dimasukkan dalam toples. Kemudian toples ditutup sampai kedap udara dan diinkubasi selama 7 hari di tempat yang gelap. Setelah 7 hari dititrasi dengan HCl yang sebelumnya diberi 2 tetes phenolpteline sebagai indikator. Jumlah CO 2 yang dihasilkan per kilogram tanah lembab per hari r dapat dihitung dengan rumus : r = a-b x t x 120 n keterangan : r = jumlah CO 2 yang dihasilkan per kilogram tanah lembab per hari a = ml HCl untuk contoh tanah b = ml HCl untuk contoh t = normalitas HCl n = jumlah hari inkubasi

3.3.3 Analisis Tanah

Analisis laboratorium sifat fisik, kimia, dan biologi tanah berikut metodenya disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Parameter Pengamatan dan Metode Analisis Parameter Metode Analisis Sifat Fisik Kadar Air lapang Threephasemeter Bulk Density Threephasemeter Tekstur Pipet Stabilitas Agregat Pengayakan Basah dan Kering Permeabilitas Hukum Darcy Sifat Kimia pH H 2 O 1:1 pH meter C organik Walkley and Black N total Kjeldahl P tersedia Ekstraksi Bray I diukur dengan Spectrophotometer P total HCl 25 K, Na 1 N NH 4 OAc pH 7.0 diukur dengan Flamephotometer Ca, Mg, 1 N NH 4 OAc pH 7.0 diukur dengan AAS Atomic Absorption Spectrophotometer S-total Gravimetri Al-dd KCl 1 N KTK me100g NH 4 OAc pH 7 KB Jumlah Basa-BasaKTK 100 Sifat Biologi Fauna Tanah Hand Sorting dan Berlese Funnel Extraction Total Mikrob Cawan Hitung Total Fungi Cawan Hitung Respirasi Tanah Verstraete

IV. KONDISI UMUM PT KALTIM PRIMA COAL

4.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di areal reklamasi PT Kaltim Prima Coal PT. KPC. PT Kaltim Prima Coal beroperasi dalam wilayah Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara PKP2B J2JiDu1682 dengan batas geografis 117º 27” 7.40” - 117º 40’ 43.40” BT dan 0º 31’ 20.52” - 0º 52’ 4.60” LU, termasuk ke dalam wilayah administrasi Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Kawasan pertambangan ini terletak sekitar 120 km di arah Timur Laut Samarinda atau berjarak 200 km dari Balikpapan. Kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan eksplorasi, penambangan dan pemasaran batubara dengan luas daerah kerja 90.960 Ha, yang meliputi wilayah tambang Sangatta dan Bengalon Gambar 1 PT Kaltim Prima Coal, 2005. Gambar 1. Lokasi Tambang Batubara PT Kaltim Prima Coal di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur