Kesimpulan Saran HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA Anas. I. 1990. Penuntun Praktikum Metode Penelitian Cacing Tanah dan Nematoda. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dirjen Pendidikan Tinggi dan Pusat Antar Universitas, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Annisa, R.A. 2010. Hubungan Morfologi Tanah Bekas Tambang Batubara dengan Beberapa Sifat Kimia, Fisik dan Biologi Tanah di PT. Kaltim Prima Coal. Skripsi. Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor Arsyad, S., N. Sinukaban, dan S. Sukmana. 1975. Fisika Tanah. IPB. Bogor. Barnes, B. V., Donald R. Z., Shirley R. D. and Stephen H. S. 1997. Forest Ecology. 4 th Edition. John Wiley and Sons Inc. New York. 349-588 p. Bohn, H.L., B.L. McNeal, and G.A. Connor. 1979. Soil Chemistry. John Wiley sons, Toronto Canada Borror, D. J., Triplehom C.A., and Jonson N. F. 1989. An Introduction to the Study of Insect 6th ed.. Saunders College Pub. Philadelphia: Bradshaw, A.D. and M. J. Chadwick. 1980. The Restoration of Land. Black Well Scientific Publication. Oxford. Buol, S.W., F.D.Hale, and R.J.McCraken. 1980. Soil Genesis and Classification. 2 nd ed. The Lowa State. University Press. America Bussler, B. H., W. R. Byrnes, P.E. Pope, and W. R. Chaney. 1984. Properties of minesoil reclaimed for forest use. SoilScience Society of America Journal 48, 178-184. Chu, H. P. 1949. The lecithinase of Bacillus cereus and its comparison with Clostridium welchii a-toxin. J. Gen. Microbiol, 3, 255- 273. Coleman, D.C., D.A. Crossley, Jr, and Hendrix, P.F. 2004. Fundamentals of Soil Ecology 2 rd ed. Elsevier Academic Press. USA. Coyne, MS, dan JA Thompson. 2006. Math for Soil Scientist. Thomson Delmar Learning.Clifton Park, NY. Darwo. 2003. Respon Pertumbuhan Khaya anthoteca Dx. dan Acacia crassicarpa A. Cunn. Ex. Benth. Terhadap Penggunaan Endomikoriza, Pupuk Kompos dan Asam Humat pada Lahan Pasca penambangan Semen. Tesis, IPB. Bogor. Ernawati, R. 2008. Studi Sifat-Sifat Kimia Tanah pada Tanah Timbunan Lahan Bekas Penambangan Batubara. Jurnal Teknologi Technoscientia. Vol.1 No.1 Agustus 2008. ISSN: 1979-8415 Foth, H.D., and L.M. Turk. 1972. Fundamentals of Soil Science. 5 th ed. John wiley Son, Inc. New York. Hakim, N., M.Y. Nyakpa, A. M. Lubis, S. G. Nugroho, M. R. Saul, Go Ban Hong, N. H. Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Penerbit Universitas Lampung. 488 p. Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Presindo. Jakarta. Hilllel, D. 1980. Fundamental of Soil Physics. Academy Press. Inc.New York. Jenny, H. 1941. Factors of Soil Formation. A System of Quantitative Pedology. McGraw Hill Book Company. New York. 281 pp. Jones, U. S. 1979. Fertilizer and Soil Fertility. Resturn publ. Co. Inc. Virginia. Kaltim Prima Coal, PT. 2001. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan PT Kaltim Prima Coal untuk Kegiatan Peningkatan Kapasitas Produksi Batubara. PT Kaltim Prima Coal. Jakarta. Killham, K. 1994. Soil Ecology. Cambridge University Press. Cambridge. Kohnke. 1986. Soil Physics. MC Graw Hill, Inc., New York. 395 p. Kunu, F.M. 2009. Keragaman dan Kepadatan Populasi Fauna Tanah pada Areal Pertanaman Tebu Transgenik PS IPB di Kebun Penelitian PG.Jatiroto, Jawa Timur. Skripsi. Jurusan Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. IPB, Bogor. Kurnia, U., Sudirman, dan H. Kusnadi. 2005. Teknologi rehabilitasi dan reklamasi lahan. dalam Teknologi Pengelolaan Lahan Kering: Menuju Pertanian Produktif dan Ramah Lingkungan. Puslitbangtanak. Bogor. pp. 147-182 Lavelle, P. 1996. Diversity of Soil Fauna and Ecosystem Function. Biology International, 23 : 3-16 Lugo, A.E. 1997. The Apparent Paradox of Reestablishing Species Richnees on Degradedland with Tree Monocultures. Forest Ecology Management; p: 9-19 Ma’shum, J. Soedarsono dan L. Endang. 2003. Biologi Tanah. Bagpro Peningkatan Kualitas SDM, Direktorat Jenderak Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. Mercianto, Y., Yayuk R. S. dan Dedy D. 1997. Perbandingan Populasi Serangga Tanah pada Tiga Keanekaragaman Tegakan Dipterocarpaceae. Prosiding Seminar Biologi XIV dan Kongres Nasional Biologi XI. Perhimpunan Biologi Indonesia Cabang Jakarta. Depok. Hal : 86-89. Mohr, E. C. J., and F. A. Van Baren, 1959. Tropical Soils. N.V. Uitgeverij W. van Hoeve The Hague. Holland. Munawar, A. 1997. Reklamasi Lahan Bekas Tambang Batubara di Bengkulu dengan Revegetasi dan Pengaruhnya Terhadap Kesuburan Tanah. Laporan penelitian, Fakultas Pertanian. Universitas Bengkulu, Bengkulu Pierre, W. H. 1948 The phosphorus cycle and soil fertility. J. Am. Soc. Agron., 40; p: 1- 14. Power, J.F., F. M. Sandoval, and R. E. Ries. 1977. Strip Mining Getting The Energy While Keeping The Environtment. Crop and Soil Magazine. Probohandono, D.L., Dja’far Shiddiq dan S. Soeprapto. 1985. Perwatakan dan PEnilaian Tingkat perkembangan Tanah pada dua pedon latosol di Lereng Barat Gunung Lawu. Prosiding Kongres Nasional IV HITI, Bogor. Hal: 865-883 Rachim, D. A. dan Suwardi. 1999. Morfologi dan Klasifikasi Tanah. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Rahmawaty. 2000. Keanekaragaman Serangga Tanah dan Perannya pada Komunitas Rhizophora spp. Dan Komunitas Ceriops tagal di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, Sulawesi Tenggara. Tesis Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Rao, N. S. S. 1994. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. Terjemahan Herawati, S. UI Press. Jakarta. Rochani, S., and D. Retno. 1997. Acid Mine Drainage : General Overview and Strategis to Control Impacts. Indonesia Mining J. 32: 36-42. Sarief, S. 1986. Konservasi Tanah dan Air. Pustaka Buana. Bandung Setiadi, Y. 1996. The Practical Application of Arbuscular Mycorhiza Fungi for Enhancing Tree Estabilishment in Degraded Nikel Mine Site at PT. INCO, Soroako. Makalah Presentasi di IUFRO International Symposium Accelerating Natural Succession of Degraded Tropical Land. Washington D.C. 11-13 June, 1996. library.usu.ac.id.downloadfphutan-delvian.pdf Simonson, R. W.1959. Outline of a Generalized Theory of Soil Genesis. Soil Science America Proc., 23: 152-156 Sitorus, S. R., Haridjaya, P . O., Brata, K. R., 1980. Penuntun Praktikum Fisika Tanah. Fakultas Pertanian. IPB, Bogor Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Fakultas Pertanian. IPB, Bogor Sosrodarsona, S. dan Kenaku Takeda. 1980. Hidrologi Untuk Pengairan. PT. Pradnya Paramita. Jakarta Subba-Rao, N.S., 1977. Soil Microorganisms and Plant Growth. Oxford and IBH Publishing Co. Pvt. Ltd., New Delhi, India, pp: 250. Sudirman, N. Sinukaban, H. Suwardjo, dan S. Arsyad. 1986. Pengaruh tingkat erosi dan pengapuran terhadap produktivitas tanah. hlm 9-14 dalam Pemberitaan Penelitian Tanah dan Pupuk. No. 6, 1986. Pusat PenelitianTanah. Bogor. Sugiyarto, M. Effendi, E. Mahajoeno, Y. Sugito, E. Handayanto, dan L. Agustina. 2007. Preferensi Berbagai Jenis Makrofauna Tanah Terhadap Sisa Bahan Organik Tanaman pada Intensitas Cahaya Berbeda. Biodiversitas 8 2: 96-100. Suhardjono, Y. R. dan Adisoemarto. 1997. Arthopoda Tanah: Artinya Bagi Tanah Makalah pada Kongres dan Simposium Entomologi V, Bandung 24 –26 Juni 1997. Hal : 10. Suin, N. M. 2006. Ekologi Hewan Tanah.Cetakan keempat. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta. Tan, K. H. 1991. Dasar-Dasar Kimia Tanah. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Tisdale, S. L., W. L. Nelson dan J. D. Beaton. 1985. Soil Fertility and Fertilizers. 4 th ed. Mac Millan. New Yorks Van der Drift, J. 1951. Analysis of The Animal Community in A Beech Forest Floor, Tijdschr. Ent. 94; p:1-68 Wahjunie, E. D. Dan K. Murtilaksono. 2004. Penuntun Praktikum Fisika Tanah. Departemen Tanah. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor. Wallwork, J. B. 1970. Ecology of Soil Animals. McGraw-Hill. London Widyastuti, R. 2004. Abundance, Biomass and Diversity of Soil Fauna at Different Ecosystems in Jakenan, Pati Central Java. Jurnal Tanah Lingkungan. Vol.6 No.1, April 2004; p:1-6 LAMPIRAN Lampiran 1. Sifat-sifat Morfologi Masing-masing Profil Tanah PROFIL 1 LOKASI : Surya Panel 7 Umur 0 Tahun lereng atas KOORDINAT : 00º 33’ 26.2” LU 117º 29’28.2” BT Uraian deskripsi profil No. Lapang : S7P1-1 Lokasi : Sangatta, Kutai Timur Bahan induk : Batuan pasir dan batu lempung Fisiografi : Perbukitan Topografi : Kemiringan lereng 8-15 Kelas drainase : Run off buruk, Permeabilitas lambat Vegetasi : Tanaman perdu Humalantus, Makaranga, rumput Seloria korporescan Kedalaman efektif : 50 cm Sifat-sifat morfologi tanah Simbol Kedalaman Uraian L1 0-15 cm Coklat kuat 7,5YR 56; lempung berliat, struktur gumpal membulat, sedang, lemah; tidak lekat basah, teguh lembab; baur terputus; pH4 L2 15-45 cm Coklat kuat 7,5YR 56; lempung berliat, struktur gumpal membulat, sedang, lemah; tidak lekat basah, teguh lembab; baur terputus; pH4 Bagian Atas Profil Penampang Profil Sketsa Profil Gambar Lahan Reklamasi Umur 0 tahun pada Lereng Atas Lokasi di Surya Panel 7 PROFIL 2 LOKASI : Surya Panel 7 Umur 5 Tahun lereng atas KOORDINAT : 00º 33’ 23.3” LU 117º 29’ 14.1” BT Uraian deskripsi profil No. Lapang : S7P1-2 Lokasi : Sangatta, Kutai Timur Bahan induk : Batuan sedimen Fisiografi : Perbukitan Topografi : kemiringan lereng 16 Kelas drainase : Run off baik, permeabilitas sedang Vegetasi : Tanaman perdu Casia ciamea dan tanaman penutup Signal Grezz Kedalaman efektif : 50 cm Sifat-sifat morfologi tanah Simbol Kedalaman Uraian L1 0-12 cm 10YR 46; lempung berliat, struktur gumpal membulat, halus, lemah; lekat basah, gembur lembab; sangat jelas lurus; pH4; perakaran halus banyak L2 12-26 cm 10YR 58; lempung berliat, struktur gumpal membulat, sedang, lemah; agak lekat basah, teguh lembab; jelas bergelombang; pH4 L3 26-42 cm 10YR 58; lempung liat berpasir, struktur gumpal membulat, halus, sedang; lekat basah, sangat gembur lembab; jelas bergelombang; Ph4; perakaran kasar dan halus sedang L4 42-50 cm 7.5YR 58; lempung berliat, struktur gumpal membulat, sedang, lemah; sangat lekat basah, gembur lembab; jelas tidak teratur; Ph4; perakaran kasar sedang Bagian Atas Profil Penampang Profil Sketsa Profil Gambar Lahan Reklamasi Umur 5 tahun pada Lereng Atas Lokasi di Surya Panel 7 PROFIL 3 LOKASI : Surya Panel 7 Umur 5 Tahun lereng tengah KOORDINAT : 00º 33’ 23.3” LU 117º 29’ 14.2” BT Uraian deskripsi profil No. Lapang : S7P2-3 Lokasi : Sangatta, Kutai Timur Bahan induk : Batuan sedimen Fisiografi : Perbukitan Topografi : kemiringan lereng 17 Kelas drainase : Run off baik, permeabilitas sedang Vegetasi : Tanaman perdu pakis dan tanaman penutup Signal grezz Kedalaman efektif : 50 cm Sifat-sifat morfologi tanah Simbol Kedalaman Uraian L1 0-7 cm 7,5YR 43; lempung berliat, struktur gumpal membulat, sedang, sedang; agak lekat basah, gembur lembab; sangat jelas bergelombang; pH5; perakaran halus sedang L2 7-20 cm 7,5YR 56; lempung berliat, struktur gumpal membulat, sedang, sedang; agak lekat basah, teguh lembab; berangsur bergelombang; pH5 L3 20-30 cm 10YR 31; lempung berliat, struktur gumpal membulat, sedang, sedang; agak lekat basah, gembur lembab; jelas bergelombang; Ph6; perakaran kasar dan halus sedang L4 30-50 cm 10YR 58; lempung liat berdebu, struktur gumpal membulat, sedang, sedang; sangat lekat basah, teguh lembab; berangsur bergelombang; Ph5; perakaran kasar sedang Bagian Atas Profil Penampang Profil Sketsa Profil Gambar Lahan Reklamasi Umur 5 tahun pada Lereng Tengah Lokasi di Surya Panel 7 PROFIL 4 LOKASI : Surya Panel 7 Umur 5 Tahun lereng bawah KOORDINAT : 00º 33’ 23.2” LU 117º 29’ 13.9” BT Uraian deskripsi profil No. Lapang : S7P3-4 Lokasi : Sangatta, Kutai Timur Bahan induk : Batu Sedimen Fisiografi : Perbukitan Topografi : kemiringan lereng 12 Kelas drainase : Run off baik sekali, permeabilitas sedang Vegetasi : Tanaman perdu pakis dan tanaman penutup Signal Grezz Kedalaman efektif : 50 cm Sifat-sifat morfologi tanah Simbol Kedalaman Uraian L1 0-5 cm 10YR 33; lempung liat berpasir, struktur gumpal membulat, sedang, sedang; tidak lekat basah, teguh lembab; jelas bergelombang; pH5; perakaran halus banyak L2 5-25 cm 10YR 66; lempung liat berpasir, struktur gumpal membulat, sedang, sedang; lekat basah, sangat gembur lembab; jelas bergelombang; pH5; perakaran besar banyak L3 25-45 cm 10YR 58; lempung liat berpasir, struktur gumpal membulat, sedang, lemah; sangat lekat basah, gembur lembab; jelas tidak teratur; Ph4 Bagian Atas Profil Penampang Profil Sketsa Profil Gambar Lahan Reklamasi Umur 5 tahun pada Lereng Bawah Lokasi di Surya Panel 7 PROFIL 5 LOKASI : H East Umur 9 Tahun lereng atas KOORDINAT : 00º 33’ 47.2” LU 117º 30’ 18.7” BT Uraian deskripsi profil No. Lapang : HEP1-5 Lokasi : Sangatta, Kutai Timur Bahan induk : Batu Sedimen Fisiografi : Perbukitan Topografi : kemiringan lereng 32 Kelas drainase : Run off sedang, permeabilitas sedang Vegetasi : pepohonan, tanaman perdu Melastoma sp. dan tanaman rumput Kedalaman efektif : 50 cm Sifat-sifat morfologi tanah Simbol Kedalaman Uraian L1 0-5 cm 10YR 36; lempung, struktur gumpal membulat, halus, sedang; agak lekat basah, teguh lembab; sangat jelas lurus; pH4; perakaran halus sedang dan kasar sedikit L2 5-32 cm 10YR 56; lempung berliat, struktur gumpal membulat, halus, sedang; agak lekat basah, teguh lembab; jelas lurus; pH4; parakaran halus sedang L3 32-40 cm 10YR 58; lempung liat berpasir, struktur gumpal membulat, sedang, sedang; agak lekat basah, teguh lembab; jelas terputus; Ph5 L4 40-50 cm 10YR 46; lempung liat berpasir, struktur gumpal membulat, sedang, sedang; agak lekat basah, teguh lembab; baur terputus; Ph5 Bagian Atas Profil Penampang Profil Sketsa Profil Gambar Lahan Reklamasi Umur 9 tahun pada Lereng Atas Lokasi di Hatari East PROFIL 6 LOKASI : H East Umur 9 Tahun lereng tengah KOORDINAT : 00º 33’ 47.1” LU 117º 30’ 18.0” BT Uraian deskripsi profil No. Lapang : HEP2-6 Lokasi : Sangatta, Kutai Timur Bahan induk : Batu Sedimen Fisiografi : Perbukitan Topografi : kemiringan lereng 20 Kelas drainase : Run off baik, permeabilitas sedang Vegetasi : pepohonan, tanaman perdu,dan tanaman rumput Kedalaman efektif : 50 cm Sifat-sifat morfologi tanah Simbol Kedalaman Uraian L1 0-8 cm 10YR 43; lempung, struktur gumpal membulat, sedang, lemah; lekat basah, teguh lembab; sangat jelas bergelombang; pH5; perakaran halus banyak sedang dan kasar banyak L2 8-27 cm 7,5YR 58; lempung berliat, struktur gumpal membulat, sedang, lemah; agak lekat basah, teguh lembab; jelas lurus; pH4; parakaran halus banyak dan kasar banyak L3 27-50 cm 7,5YR 56; lempung liat berpasir, struktur gumpal membulat, halus, sedang; agak lekat basah, teguh lembab; jelas lurus; pH4; perakaran kasar sedang Bagian Atas Profil Penampang Profil Sketsa Profil Gambar Lahan Reklamasi Umur 9 tahun pada Lereng Tengah Lokasi di Hatari East PROFIL 7 LOKASI : H East Umur 9 Tahun lereng bawah KOORDINAT : 00º 33’ 47.1” LU 117º 30’ 14.6” BT Uraian deskripsi profil No. Lapang : HEP3-7 Lokasi : Sangatta, Kutai Timur Bahan induk : batuan pasir dan batu lempung Fisiografi : Perbukitan Topografi : kemiringan lereng 13 Kelas drainase : Run off baik, permeabilitas sedang Vegetasi : pepohonan, tanaman perdu,dan tanaman rumput Kedalaman efektif : 50 cm Sifat-sifat morfologi tanah Simbol Kedalaman Uraian L1 0-4 cm 5YR 2,52; lempung berpasir, struktur gumpal membulat, halus, lemah; agak lekat basah, gembur lembab; sangat jelas lurus; pH5; perakaran halus sedikit sedang dan kasar banyak L2 4-26 cm 7,5YR 56; lempung liat berpasir, struktur gumpal membulat, sedang, sedang; agak lekat basah, teguh lembab; baur bergelombang; pH5; parakaran halus sidikit dan kasar banyak L3 26-50 cm 7,5YR 58; lempung liat berpasir, struktur gumpal membulat, sedang, sedang; tidak lekat basah, teguh lembab; baur bergelombang; pH4; perakaran kasar sedang Bagian Atas Profil Penampang Profil Sketsa Profil Gambar Lahan Reklamasi Umur 9 tahun pada Lereng Bawah Lokasi di Hatari East PROFIL 8 LOKASI : Gajah Hitam Umur 13 Tahun lereng atas KOORDINAT : 00º 33’ 26.3” LU 117º 30’ 31.0” BT Uraian deskripsi profil No. Lapang : GHP1-8 Lokasi : Sangatta, Kutai Timur Bahan induk : Batuan Sedimen Fisiografi : Perbukitan Topografi : kemiringan lereng 10 Kelas drainase : Run off baik, permeabilitas sedang Vegetasi : pepohonan, tanaman perdu Pakis dan tanaman rumput Kedalaman efektif : 50 cm Sifat-sifat morfologi tanah Simbol Kedalaman Uraian L1 0-5 cm 10YR 33; lempung liat berpasir, struktur gumpal membulat, sedang, sedang; tidak lekat basah, teguh lembab; berangsur bergelombang; pH5; perakaran halus banyak dan kasar sedang L2 5-15 cm 10YR 33; lempung liat berpasir, struktur gumpal membulat, sedang, sedang; lekat basah, sangat gembur lembab; jelas bergelombang; pH5 L3 15-25 cm 10YR 58; lempung berliat, struktur gumpal membulat, sedang, sedang; lekat basah, sangat gembur lembab; jelas bergelombang; pH4 L4 25-50 cm 10YR 58; lempung berliat, struktur gumpal membulat, sedang, lemah; sangat lekat basah, gembur lembab; jelas tidak teratur; pH4 Bagian Atas Profil Penampang Profil Sketsa Profil Gambar Lahan Reklamasi Umur 13 tahun pada Lereng Atas Lokasi di Gajah Hitam PROFIL 9 LOKASI : Gajah Hitam Umur 13 Tahun lereng tengah KOORDINAT : 00º 33’ 24.9” LU 117º 30’ 31.0” BT Uraian deskripsi profil No. Lapang : GHP2-9 Lokasi : Sangatta, Kutai Timur Bahan induk : Batuan Sedimen Fisiografi : Perbukitan Topografi : kemiringan lereng 10 Kelas drainase : Run off baik, permeabilitas sedang Vegetasi : pepohonan, tanaman perdu Pakis dan tanaman rumput Kedalaman efektif : 50 cm Sifat-sifat morfologi tanah Simbol Kedalaman Uraian L1 0-9 cm 10YR 44; lempung liat berpasir, struktur gumpal membulat, sedang, sedang; agak lekat basah, gembur lembab; sangat jelas bergelombang; pH4; perakaran halus banyak dan kasar banyak L2 9-29 cm 10YR 46; lempung berliat, struktur gumpal membulat, sedang, sedang; agak lekat basah, teguh lembab; jelas bergelombang; pH4; perakaran halus banyak dan kasar banyak L3 29-50 cm 10YR 56; lempung berliat, struktur gumpal membulat, sedang, lemah; agak lekat basah, teguh lembab; jelas bergelombang; pH5; perakaran kasar Bagian Atas Profil Penampang Profil Sketsa Profil Gambar Lahan Reklamasi Umur 13 tahun pada Lereng Tengah Lokasi di Gajah Hitam PROFIL 10 LOKASI : Gajah Hitam Umur 13 Tahun lereng bawah KOORDINAT : 00º 33’ 24.6” LU 117º 30’ 30.4” BT Uraian deskripsi profil No. Lapang : GHP3-10 Lokasi : Sangatta, Kutai Timur Bahan induk : Batuan Sedimen Fisiografi : Perbukitan Topografi : kemiringan lereng 10 Kelas drainase : Run off baik, permeabilitas sedang Vegetasi : pepohonan dan tanaman rumput Kedalaman efektif : 50 cm Sifat-sifat morfologi tanah Simbol Kedalaman Uraian L1 0-6 cm 10YR 43; lempung berliat, struktur gumpal membulat, halus, lemah; lekat basah, gembur lembab; sangat jelas bergelombang; pH4; perakaran halus banyak dan kasar banyak L2 6-23 cm 10YR 46; lempung berliat, struktur gumpal membulat, sedang, sedang; agak lekat basah, teguh lembab; jelas lurus; pH4; perakaran halus banyak dan kasar banyak L3 23-50 cm 10YR 56; lempung liat berpasir, struktur gumpal membulat, sedang, lemah; agak lekat basah, teguh lembab; baur bergelombang; pH4; perakaran halus sedang dan kasar banyak Bagian Atas Profil Penampang Profil Sketsa Profil Gambar Lahan Reklamasi Umur 13 tahun pada Lereng Bawah Lokasi di Gajah Hitam PROFIL 11 LOKASI : Hutan Asli lereng atas KOORDINAT : 00º 34’ 20.2” LU 117º 27’ 29” BT Uraian deskripsi profil No. Lapang : DS2P1-11 Lokasi : Sangatta, Kutai Timur Bahan induk : batuan sedimen Fisiografi : Perbukitan Topografi : kemiringan lereng 30 Kelas drainase : Run off baik, permeabilitas cepat Vegetasi : tanaman tahunankopi, meranti, tanaman perdu Pakis dan tanaman rumput Kedalaman efektif : 50 cm Sifat-sifat morfologi tanah Simbol Kedalaman Uraian L1 0-15 cm 10YR 46; pasir, struktur remah, halus, lemah; agak lekat basah, sangat gembur lembab; sangat jelas lurus; pH5; perakaran halus banyak dan kasar banyak L2 15-50 cm 10YR 58; lempung berpasir, struktur remah, halus, lemah; agak lekat basah, sangat gembur lembab; baur bergelombang; pH5; perakaran halus banyak dan kasar banyak Bagian Atas Profil Penampang Profil Sketsa Profil Gambar Hutan Asli pada Lereng Bawah Lokasi di Hutan Asli Lampiran 2. Hasil Analisis Sifat Fisik Tanah Lahan Bekas Tambang Batubara di Lokasi Studi Tahun Reklamasi Lokasi Lereng Kedal-aman cm Bobot Isi gcm 3 Permeabilitas Stabilitas Agregat 0-20 cm Tekstur Kedal-aman cm Nilai cmjam Kriteria ISA Kriteria Kedal- aman cm Pasir Debu Liat Surya Panel 7 0-5 1.52 5 - 10 0.00 Sangat Lambat 22.5 Tidak Stabil 0 – 15 15.12 37.26 47.62 5-10 1.33 10-15 1.34 15 - 20 0.11 Sangat Lambat 16 – 45 14.70 42.43 42.86 15-20 1.39 5 Surya Panel 7 Atas 0-5 1.20 5 - 10 0.02 Sangat Lambat 42.2 Kurang Stabil 0 – 12 15.45 45.09 39.45 5-10 1.25 13– 26 17.53 45.66 36.81 10-15 1.39 15 - 20 0.61 Agak Lambat 27 – 42 17.93 47.35 34.70 15-20 1.37 43- 50 18.68 42.45 38.87 5 Surya Panel 7 Tengah 0-5 1.34 5 - 10 11.68 Agak Cepat 44.4 Kurang Stabil 0 – 7 17.85 39.01 43.13 5-10 1.35 8– 20 17.74 45.30 36.96 10-15 1.41 15 - 20 0.00 Sangat Lambat 21 – 30 15.84 42.53 51.63 15-20 1.44 31 – 50 16.5 49.43 34.51 5 Surya Panel 7 Bawah 0-5 1.41 5-10 0.00 Sangat Lambat 25.9 Tidak Stabil 0 – 5 21.17 43.25 35.57 5-10 1.48 6– 25 10.68 32.50 56.81 10-15 1.44 15 - 20 14.25 Cepat 26 – 45 7.92 29.85 62.22 15-20 1.38 9 H East Atas 0-5 1.25 5-10 1.76 Agak Lambat 78.9 Stabil 0 – 5 30.87 34.48 34.65 5-10 1.44 6– 32 23.06 30.81 46.13 10-15 1.40 15 - 20 0.03 Sangat Lambat 33– 40 17.66 39.57 42.75 15-20 1.44 41 – 50 17.42 49.91 37.66 9 H East Tengah 0-5 1.66 5-10 1.21 Agak Lambat 48.5 Kurang Stabil 0 – 8 21.60 49.00 29.40 5-10 1.72 9 – 27 15.48 47.27 37.25 10-15 1.64 15 - 20 0.05 Sangat Lambat 28 – 50 14.65 44.69 40.66 15-20 1.64 9 H East Bawah 0-5 1.34 5-10 4.68 Sedang 52.1 Agak Stabil 0 – 4 47.31 24.67 28.02 5-10 1.41 5– 26 43.41 21.82 34.76 10-15 1.56 15 - 20 1.79 Agak Lambat 27 – 50 39.41 25.35 35.23 15-20 1.55 13 Gajah Hitam Atas 0-5 1.57 5-10 2.12 Sedang 79.3 Stabil 0 – 5 36.38 35.07 28.54 5-10 1.62 6 – 15 26.52 32.44 41.03 10-15 1.62 15 - 20 2.93 Sedang 16 – 25 22.16 38.5 39.79 15-20 1.59 26 – 50 22.31 37.75 39.94 13 Gajah Hitam Tengah 0-5 1.35 5-10 6.79 Agak Cepat 53.7 Agak Stabil 0 – 9 18.52 36.21 45.26 5-10 1.44 10 – 29 10.61 30.08 59.30 10-15 1.45 15 - 20 0.01 Agak Lambat 30 – 50 10.93 49.53 39.53 15-20 1.43 13 Gajah Hitam Bawah 0-5 1.50 5-10 3.04 Sedang 52.0 Agak Stabil 0 – 6 24.18 33.11 42.70 5-10 1.54 7 – 23 24.18 33.52 42.29 10-15 1.57 15 - 20 0.12 Sangat Lambat 24 – 50 29.46 33.20 37.33 15-20 1.65 Hutan Hutan 0-5 1,561 5-10 0.35 Lambat 48.80 Kurang Stabil 0 - 15 65.12 14.84 20.03 5-10 1,605 10-15 1,705 15 - 20 0.12 Sangat Lambat 16 - 50 51.02 20.72 28.25 15-20 1,609 Lampiran 3. Hasil Analisis Kimia Tanah Lahan Bekas Tambang Batubara di Lokasi Studi Umur Reklamasi tahun Lokasi Lereng Kedalaman cm KA pH 1 : 1 H 2 O C- org N total S total P total P tersedia N NH4OAc pH 7.0 KB Al H Ca Mg K Na KTK ……......... …...ppm… ……me100g……. me100g Surya Panel 7 Mulai Reklamasi 0 – 15 2.65 3.6 3.03 0.08 0.02 298.9 1.19 1.09 3.20 0.41 1.08 9.90 58 4.7 0.18 16 – 45 2.78 5.1 3.51 0.08 0.15 328.1 3.57 2.47 7.50 2.17 4.41 8.13 100 0.1 0.07 5 Surya Panel 7 Atas 0 – 12 2.9 4.0 4.23 0.14 0.01 312.4 1.67 2.3 5.96 0.73 0.9 13.79 72 1.2 0.18 13– 26 2.96 3.9 1.44 0.07 0.01 418.0 1.43 1.5 5.12 1.66 1.03 10.61 88 6.2 0.02 27 – 42 2.96 3.9 1.36 0.06 0.01 393.3 1.51 1.5 5.15 0.39 0.63 12.02 64 6.1 0.1 43- 50 2.53 3.9 1.52 0.06 373.0 1.27 1.48 4.9 1.97 1.19 12.02 79 5.2 0.04 5 Surya Panel 7 Tengah 0 – 7 2.78 4.3 6.54 0.16 301.1 1.9 2.83 6.66 1.34 0.89 11.67 100 0.9 8– 20 2.33 4.2 2.15 0.07 0.01 368.5 2.7 1.79 6.83 0.48 0.61 8.84 100 1.6 0.03 21 – 30 2.79 5.8 5.03 0.08 0.02 175.3 1.03 2.34 9.16 2.42 1.19 9.19 100 0.2 0.01 31 – 50 2.52 4.4 1.76 0.06 0.01 355.1 1.03 2.24 7.33 1.78 0.68 11.67 100 0.9 Tr 5 Surya Panel 7 Bawah 0 – 5 2.72 4.5 8.54 0.16 0.01 289.9 0.79 2.32 6.10 0.59 0.44 8.84 100 0.3 0.02 6– 25 2.59 4.1 2.39 0.08 0.01 321.4 0.63 1.70 8.00 2.04 1.07 13.44 95 1.8 Tr 26 – 45 2.39 3.9 2 0.06 0.01 249.4 0.48 1.50 6.28 1.01 0.8 11.32 85 2.5 0.06 9 H East Atas 0 – 5 2.52 4.0 4.87 0.13 0.00 334.8 0.95 2.04 3.35 0.81 0.41 10.61 62 3.4 Tr 6– 32 2.52 3.5 1.52 0.05 0.01 312.4 1.19 0.25 1.45 0.67 0.82 10.61 31 5 0.40 33– 40 2.44 3.6 1.60 0.05 0.01 325.8 1.27 0.30 1.83 1.53 0.81 11.67 38 5.8 0.29 41 – 50 2.2 3.6 2.15 0.06 0.01 310.1 1.27 0.31 2.00 0.31 0.21 12.38 23 6.3 0.03 9 H East Tengah 0 – 8 2.73 4.2 6.54 0.16 0.01 382.0 0.63 2.57 5.07 0.5 0.3 10.25 82 0.8 0.02 9 – 27 2.27 3.9 1.36 0.07 0.01 400.0 2.30 1.81 2.95 0.38 0.25 11.32 48 4.6 0.02 28 – 50 2.35 3.9 1.28 0.08 0.01 361.8 2.22 0.99 2.5 0.35 0.21 11.67 31 5.8 0.08 9 H East Bawah 0 – 5 1.55 4.8 2.23 0.11 0.01 244.9 0.56 1.50 3.27 0.46 0.28 9.55 57 1.2 Tr 6 – 15 1.6 4.2 0.72 0.04 0.01 233.7 0.56 0.49 1.50 0.32 0.22 7.07 36 4.1 0.09 16 – 25 1.55 3.8 1.20 0.04 0.01 220.2 0.40 1.50 2.73 0.29 0.2 9.9 48 4.3 0.07 13 Gajah Hitam Atas 26 – 50 1.93 4.2 3.51 0.14 0.01 40.5 0.79 0.95 2.45 0.27 0.19 7.78 50 1.2 0.03 0 – 4 2.5 3.7 1.44 0.5 0.01 251.7 0.95 0.48 1.45 0.27 0.21 10.61 23 5.3 0.02 5– 26 2.23 3.7 1.36 0.06 0.01 262.9 0.87 0.33 1.20 0.25 0.21 10.25 20 5.4 0.09 27 – 50 2.12 3.5 1.52 0.5 0.01 269.7 0.95 0.29 1.80 0.23 0.21 10.96 23 5.4 0.5 13 Gajah Hitam Tengah 0 - 9 3.04 3.6 3.83 0.19 0.02 283.2 0.95 1.60 2.10 0.38 0.30 14.50 30 4.9 0.08 10-29 3.03 3.4 2.23 0.08 0.04 276.4 0.79 0.68 1.15 0.24 0.20 10.61 21 8.3 0.21 30- 50 2.87 3.4 2.55 0.07 0.03 287.6 0.4 0.56 1.13 0.32 0.27 13.08 17 8.2 0.16 13 Gajah Hitam Bawah 0 - 6 2.69 3.7 2.87 0.15 0.01 303.4 0.48 1.10 1.78 0.27 0.26 11.32 30 4.6 0.02 7-23 1.98 3.5 1.44 0.5 0.01 242.7 1.03 0.52 1.02 0.28 0.28 12.02 17 6.1 0.10 24- 50 1.63 3.5 0.88 0.03 0.01 238.2 2.62 0.4 0.63 0.14 0.18 8.13 17 6.8 Tr Hutan 0 - 15 1.2 4.1 2.31 0.10 0.01 173.0 1.27 1.91 2.40 0.28 0.23 10.25 47 0.4 0.01 16 - 50 1.42 3.5 0.96 0.03 0.01 159.6 0.50 0.40 0.57 0.14 0.16 7.78 16 4.2 Tr Lampiran 4. Referensi Berat Kering Individu Fauna Tanah No Taksa Berat kering mg Referensi 1 Acari : Oribatida 0.0011 Edwards 1967 Lainnya 0.0045 Edwards 1967 2 Collembola : Hypogastruridae 0.0056 Edwards 1967 Onchiuridae 0.0114 Edwards 1967 Isotomidae 0.0044 Edwards 1967 Entomobrydae 0.0084 Edwards 1967 Sminthuridae 0.0023 Edwards 1967 Poduridae 0.0023 Edwards 1967 Neelidae 0.0023 Edwards 1967 3 Protura 0.0004 Hanagarth et al. 1999 4 Symphyla 0.0800 Hanagarth et al. 1999 5 Aranae laba-laba 0.5724 Hanagarth et al. 1999 6 Coleoptera : Carabidae 0.9128 Hanagarth et al. 1999 Staphylinidae 0.3160 Hanagarth et al. 1999 Lainnya 0.8689 Hanagarth et al. 1999 Coleoptera larva 0.9894 Hanagarth et al. 1999 7 Diptera 0.4490 Edwards 1967 Diptera larva 0.8000 Hanagarth et al. 1999 8 Chilopoda 0.0521 Hanagarth et al. 1999 9 Diplopoda 0.9405 Hanagarth et al. 1999 10 Diplura 0.0200 Hanagarth et al. 1999 11 Hemiptera 0.3360 Hanagarth et al. 1999 12 Homoptera 0.9010 Hanagarth et al. 1999 13 Hymenoptera : Formicidae 0.5000 Petersen dan Luxton 1982 Lainnya 0.5000 Petersen dan Luxton 1982 14 Isopoda 0.1130 Hanagarth et al. 1999 15 Isoptera 0.6000 Petersen dan Luxton 1982 16 Lepidoptera larva 1.9800 Hanagarth et al. 1999 17 Oligochaeta : Earthworms 21.0000 Petersen dan Luxton 1982 Enchytraeids 0.0320 Petersen dan Luxton 1982 Orthoptera 0.0100 Hanagarth et al. 1999 18 Pseudoscorpiones 0.1587 Hanagarth et al. 1999 19 Psocoptera 0.2777 Edwards 1967 20 Thysanoptera 0.0200 Hanagarth et al. 1999 21 Trichoptera 0.2200 Hanagarth et al. 1999 Sumber : Widyastuti, 2004 ABSTRACT DJATI MURJANTO. Characterization and Soil Development on Reclaimed Coal Mine Land at PT Kaltim Prima Coal. Under supervision of ISKANDAR and DYAH TJAHYANDARI S. Mining activities are part of economic development activities that utilize natural resources and are expected to guarantee the future life. Issues that will arise as a result of mining activity which may result in less negative impact on the environment are in the form of decreased soil productivity, soil compaction, erosion and sedimentation, soil movement soil erosion, decrease in biodiversity of flora and fauna as well as changes in microclimate. Reclamation is the end of mining activities are expected to return the land to its original state. The ultimate objective of reclamation is to improve the Quarry to the condition safe, stable and not easily eroded so that it can be recovered. To see how far the influence of the reclamation of soil properties and its development, it is necessary to observe and study in detail the characterization of soil development on reclaimed land, whether it is possible that significant changes to the development of soil formation on land reclamation to the aspect physical, chemical and biological soil properties. The results indicate that the reclamation and increased of age affects the development of land reclamation seen from morphological, physical, chemical, and biological soil properties. Increased age of reclaimed coal mine land causes changes in the morphological soil property, especially on the top layer. The most affected changes of morphological soil properties by increasing age is the color of the land reclamation and the boundaries between layers, especially on the top soil layer due to the effect of adding organic matter. Increased age in the reclaimed land causes changes of soil physical properties, ie increased permeability and soil aggregate stability, but not affect bulk density. Increased age affects the chemical properties of soil reclamation, it is seen by an increase in C-organic, N-total, exchangables Ca and Mg content on topsoil. Changes of the biological soil properties occur until reclaimed coal mine land was 5 years old which in 5 th years has the highest of individuals density, diversity indices and biomass. Keyword : Reclaimed Land, Soil Development, Morphological Properties

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan pertambangan adalah bagian dari kegiatan pembangunan ekonomi yang mendayagunakan sumber daya alam dan diharapkan dapat menjamin kehidupan di masa yang akan datang. Sumber daya alam yang tidak terbarukan harus dikelola agar fungsinya dapat berkelanjutan. Secara teknis kegiatan pertambangan meliputi proses pembersihan lahan; pengambilan dan penimbunan top soil serta overbuden; penambangan bahan galian dan penimbunan kembali sehingga memberikan dampak perubahan bentang alam. Pelaksanaan pertambangan diharapkan dapat memberikan jaminan pengembangan dalam praktek rehabilitasi serta mengaplikasikan praktek berkelanjutan. Persoalan yang akan timbul akibat dari kegiatan pertambangan yang kurang tepat dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan berupa penurunan produksivitas tanah, pemadatan tanah, terjadinya erosi dan sedimentasi, terjadinya gerakan tanahlongsoran, penurunan biodiversitas flora dan fauna Darwo, 2003 serta perubahan iklim mikro. Kegiatan reklamasi merupakan akhir dari kegiatan pertambangan yang diharapkan dapat mengembalikan lahan kepada keadaan semula, bahkan jika memungkinkan dapat lebih baik dari kondisi sebelum penambangan. Kegiatan reklamasi meliputi pemulihan lahan bekas tambang untuk memperbaiki lahan yang terganggu ekologinya dan mempersiapkan lahan bekas tambang yang sudah diperbaiki ekologinya untuk pemanfaatan selanjutnya. Sasaran akhir dari reklamasi adalah untuk memperbaiki lahan bekas tambang agar kondisinya aman, stabil dan tidak mudah tererosi sehingga dapat dimanfaatkan kembali. Secara teknis usaha reklamasi lahan tambang terdiri dari recontouringregradingresloping lubang bekas tambang dan pembuatan saluran-saluran drainase untuk memperoleh bentuk wilayah dengan kemiringan stabil, top soil spreading agar memenuhi syarat sebagai media pertumbuhan tanaman, ameliorasi untuk memperbaiki tanah sebagai media tanam, revegetasi dengan tanaman cepat tumbuh, tanaman asli lokal dan tanaman kehutanan introduksi. Perlu juga direncanakan pengembangan tanaman pangan, tanaman perkebunan dan atau tanaman hutan industri, jika perencanaan penggunaan lahan memungkinkan untuk itu. Kegiatan pascapenambangan berupa kegiatan reklamasi yang terencana sejak sebelum penambangan dapat memiliki banyak kendala yaitu 1 curah hujan tinggi yang mengakibatkan hambatan daerah penyiapan untuk reklamasi, 2 potensi terjadinya erosi permukaan yang mempengaruhi kestabilan daerah timbunan, 3 kondisi lapisan tanah yang masam dan tingkat hara yang rendah umumnya di Kalimantan dan 4 keterbatasan material overburden NAF Non Acid Forming. Bussler et.al. 1984 mengatakan bahwa penggunaan alat berat dalam kegiatan penambangan dapat mengakibatkan pemadatan tanah, sehingga menurunkan porositas, permeabilitas dan kapasitas penahan air tanah. Menurut Bradshaw dan Chadwick 1980, masalah yang dijumpai dalam mereklamasi lahan bekas tambang adalah masalah fisik, kimia berupa nutrisi maupun keracuanan hara dan biologi. Kegiatan pertambangan mempengaruhi solum tanah dan terjadinya pemadatan tanah, mempengaruhi stabilitas tanah dan bentuk lahan. Kegiatan pertambangan dan kegiatan reklamasi harus terencana dengan baik agar dalam pelaksanaanya tercapai sasaran yang diinginkan atau sesuai tata ruang yang telah direncanakan. Pada proses akhir penambangan batasan tanah secara alamiah sudah tidak jelas lagi karena dalam proses penimbunan kembali tidak dapat dibedakan hubungan genetis antara bahan induk, overburden dan top soil. Lahan bekas penambangan umumnya mengalami dampak penurunan kesuburan tanah, khususnya kandungan bahan organik tanah. Proses reklamasi dapat dilakukan dengan revegetasi menanam tanaman dan perbaikan karakteristik lahan dengan melakukan pemupukan, pemberian bahan amelioran, diharapkan terjadi perkembangan tanah dan kembali membentuk horison- horison tanah pada lahan bekas tambang tersebut. Menurut Lugo 1997, penanaman pohon-pohon akan memberi keuntungan bagi kegiatan rehabilitasi lahan, karena akan memungkinkan terjadinya suksesi “Jump-start” permulaan yang sangat cepat, memberikan naungan, memodifikasi ekstrim dari kerusakan lahan. PT Kaltim Prima Coal merupakan salah satu perusahaan tambang batubara yang telah melakukan penambangan batubara dan sebagian telah melakukan reklamasi.