Karakteristik Tanah Lokasi Penelitian Sebelum Penambangan

4.6 Karakteristik Tanah Lokasi Penelitian Sebelum Penambangan

Kondisi tanah di lokasi tambang PT. KPC secara umum menunjukkan perkembangan sedang hingga lanjut, terdapat pada tipe lahan dataran berombak dan perbukitan. Bahan induk tanah umumnya berasal dari endapan Alluvium-Colluvium, batupasir dan batuliat. Jenis tanah utama di tambang Sangatta adalah Inceptisol, Ultisol dan Alfisol Kaltim Prima Coal, 2005. Jenis tanah Inceptisol menunjukkan perkembangan tanah sedang, dimana diferensiasi horison belum tegas, umumnya berasosiasi dengan jenis tanah Ultisol. Tanah ini sebagian besar terdapat di daerah dataran berbukit. Terdapat 2 great grup tanah untuk Inceptisol, yaitu Dystropepts dan Eutropepts. Kondisi lahan dimana tanah Inceptisol dijumpai, beberapa diantaranya menunjukkan adanya bahaya erosi lokal dengan bentuk erosi berupa erosi parit. Jenis tanah Ultisol merupakan tanah dominan yang berkembang pada wilayah studi. Jenis ini menunjukkan reaksi tanah yang sangat masam hingga masam, dengan kejenuhan alumunium yang rendah hingga sangat tinggi. Solum tanah cukup dalam sampai dalam, drainase tanah sedikit lancar hingga lancar. Jenis Ultisol dapat diklasifikasikan dalam 2 great grup yaitu; Hapludults dan Kandiudults. Kondisi lahan dimana tanah Ultisol dijumpai, diantaranya menunjukkan erosi lokal dengan tingkat bahaya erosi sedang hingga berat dengan kenampakan erosi parit. Jenis Alfisol yang ada di tambang Sangatta luasnya sangat terbatas. Secara khusus jenis tanah ini terdapat di Pit HarapanC-Northeks-Surya, Pit AB, dan dumping AB. Jenis Alfisols yang terdapat di lokasi tersebut diklasifikasikan ke dalam great grup Kandiudalfs. Dalam wilayah studi diketahui kelas tekstur tanah lapisan atas 0-20 cm adalah lempung berpasir, lempung liat berpasir, lempung berliat, dan liat, sedang pada lapisan bawah 20-60 cm menunjukkan ukuran fraksi tanah yang lebih halus, seperti lempung liat berpasir, lempung berliat dan liat. Struktur tanah pada lapisan atas 0-20 cm umumnya bervariasi dari tipe remah hingga gumpal setengah bersudut dengan ukuran kecil sampai besar. Bobot isi pada wilayah studi berkisar 1,21-1,51 gcm 3 . Permeabilitas tanah pada lokasi studi bervariasi antara 0,2-1,28 cmjam. Tabel 2. Sifat Kimia Tanah di Wilayah Tambang PT Kaltim Prima Coal No Sifat Kimia Tanah Nilai Keterangan 1 pH H 2 O 4.59 Masam 2 Bahan Organik C-Organik 1.22 Rendah 3 N Total 0.10 Rendah 4 CN ratio 12.31 Rendah 5 P tersedia ppm 9.17 Sangat Rendah 6 K tersedia ppm 39.37 7 Nilai Tukar Kation Ca me100g 3.44 Rendah Mg me100g 0.68 Rendah K me100g 0.27 Rendah Na me100g 0.15 Rendah Al me100g 2.35 Sedang H me100g 2.81 8 KTK me100g 9.81 Rendah 9 KB 43.62 Sedang 10 SO 4 mg100g 0.27 Sumber : Kaltim Prima Coal 2005 Reaksi Tanah pH di tambang Sangatta berkisar sangat masam pH H 2 O = 4,5 sampai agak masam pH H 2 O = 6.0-6.5. Kejenuhan alumunium bervariasi sangat rendah hingga sangat tinggi dengan kandungan alumunium lapisan atas bervariasi antara 1-5 me100 gram tanah Kaltim Prima Coal, 2005. Rata-rata kandungan kation H + dan Al 3+ pada lapisan tanah atas 0-20 cm masing-masing sebesar 2.01 dan 1.23 me100g tanah dan pada tanah lapisan bawah 20-60 cm masing-masing sebesar 2.81 dan 2.35 me100g tanah. Kejenuhan alumunium pada tanah lapisan 20-60 cm mempunyai nilai yang cukup tinggi 31-60. Kandungan C-organik lapisan atas 0-20 cm tergolong rendah sampai sangat tinggi 1.29-6.93 dan pada tanah lapisan bawah 20-60 cm tergolong sangat rendah sampai rendah 0.58-1.98 . Kandungan N-total pada tanah lapisan 0-20 cm bervariasi dari sangat rendah sampai sedang 0.08-0.36, sedangkan pada tanah lapisan 20-60 cm umumnya sangat rendah sampai rendah 0.06-0.15 . Kandungan P tersedia P-Bray I tanah lapisan atas 0-20 cm bervariasi dari sangat rendah sampai sangat tinggi 12.6-36.18 ppm P 2 O 5 dan sangat rendah sampai sangat tinggi untuk tanah lapisan bawah 20-60 cm yaitu 5.95-32.75 ppm P 2 O 5 . Kandungan K tersedia rata-rata pada tanah lapisan atas 0-20 cm dan lapisan tanah bawah 20-60 cm masing-masing sebesar 42.33 ppm K dan 39.37 ppm K yang keduanya tergolong tinggi. Di tambang Sangatta tercatat KTK tanah sangat rendah 4.21 me100g tanah sampai sangat tinggi 25 me100g tanah Kaltim Prima Coal, 2005. Kejenuhan Basa KB pada lokasi studi rata-rata sangat rendah 9 sampai sangat tinggi 100, dengan KB rata-rata sebesar 5 .

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Terdapat 11 profil tanah yang diamati dari lahan reklamasi berumur 0, 5, 9, 13 tahun dan lahan hutan. Pada lahan reklamasi berumur 0 tahun dan lahan hutan, masing- masing hanya dibuat satu profil pengamatan karena dianggap homogen. Pada lahan reklamasi berumur 5, 9, dan 13 tahun, masing-masing dibuat 3 profil pengamatan yang terbagi di lereng bagian atas, tengah, dan bawah. Gambar dari seluruh profil tanah yang diamati disajikan dalam Gambar 3, sedangkan gambar masing-masing profil disajikan pada lampiran 1. 5.1 Perkembangan Morfologi Tanah Setiap profil pada gambar 3 memiliki sifat morfologi yang berbeda-beda sekalipun terdapat pada lahan reklamasi dengan umur reklamasi yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa campuran tanah pucuk yang digunakan untuk reklamasi berbeda-beda antara lahan reklamasi yang satu dengan lainnya. Selain itu, dijumpai heterogenitas penyebaran campuran tanah pucuk yang digunakan untuk proses reklamasi pada lahan reklamasi dengan umur yang sama. Morfologi tanah dapat diartikan sebagai susunan dan sifat-sifat lapisan yang ditunjukkan oleh warna, tekstur, struktur, konsistensi, dan porositas pada setiap lapisan dalam profil tanah. Sifat-sifat morfologi tanah merupakan hasil dari proses genesis yang terjadi dalam tanah, sebagian hasil proses geologik atau proses lainnya. Peningkatan umur reklamasi menyebabkan adanya perubahan warna tanah terutama pada lapisan atas yang tampak lebih gelap karena penambahan bahan organik pada lapisan tersebut oleh vegetasi yang tumbuh di atasnya Lampiran 1. Profil tanah pada lahan reklamasi berumur 0 tahun terdiri dari campuran overburden dan topsoil yang masih sulit dibedakan warna maupun batas antar lapisan tanahnya. Vegetasi yang tumbuh pada umur reklamasi 0 tahun adalah Humalantus, Macaranga tricocarpa dan Scloria corporescan yang baru ditanam. Hal ini menyebabkan perkembangan warna tanah belum terlihat karena penambahan bahan organik dari vegetasi di atasnya belum berpengaruh terhadap profil tersebut, sehingga bahan tanah asal yang digunakan masih