47
tersusun dalam arsip yang dipublikasikan atau yang tidak dipublikasikan. Data sekunder lebih mudah untuk diperoleh karena
sudah tersedia dan peneliti tinggal mengolah data tersebut. Dalam menggunakan data sekunder peneliti harus lebih hati-hati karena suatu
data yang dilaporkan sumber yang berbeda ada kemungkinan datanya juga berbeda..
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, yaitu data diperoleh dari beberapa literatur
yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti, penelusuran data ini dilakukan dengan cara:
1. Penelusuran secara manual untuk data dalam format kertas hasil cetakan. Data yang disajikan dalam format kertas hasil cetakan
antara lain berupa jurnal, buku, skripsi dan thesis. 2. Penelusuran dengan menggunakan komputer untuk data dalam
format elektronik. Data ini antara lain berupa laporan keuangan yang terdapat di PRPM BEI dan yang di publikasikan di situs BEI
yang berupa file komputer dari internet
D. Metode Analisis Data
Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan metode:
1. Statistik Deskriptif
Penggunaan statistik deskriptif variabel penelitian dimaksudkan agar dapat memberikan penjelasan yang memudahkan peneliti dalam
menginterpretasikan hasil analisis data dan pembahasannya. Statistik
48
deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data serta penyajiannya yang biasanya disajikan dalam bentuk tabulasi baik secara
grafik dan atau numerik. Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, nilai
maksimum dan minimum.
2. Uji Dasar Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas data, multikolonieritas, autokorelasi dan heterokedastisitas.
a. Uji Normalitas Data Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, baik variabel independen maupun dependen, telah terdistribusi secara normal. Model regresi yang baik adalah model regresi yang
memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data dapat dideteksi dengan
melihat Normality Probability Plot P-Plot. Jika data titik menyebar di sekitar garis diagonal serta mengikuti arah garis diagonal atau garis
histogramnya, maka menunjukkan pola distribusi yang normal dan model regresi telah memenuhi asumsi normalitas Ghozali, 2011.
b. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel independen Ghozali, 2011. Untuk mendeteksi ada
49
atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari besaran nilai Tolerance dan VIF-nya Variance Inflation Factor.
Regresi bebas dari masalah multikolonieritas jika nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10 Ghozali, 2011.
c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terdapat korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari problem autokorelasi Ghozali, 2011. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam model regresi dapat dilihat dari nilai Durbin Watson D-W nya. Regresi bebas dari masalah
autokorelasi jika nilai D-W berada diantara -2 dan +2 Sunyoto, 2009 d. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas
dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang homokedastisitas Ghozali, 2011. Deteksi
ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara nilai prediksi
variabel terikat ZPRED dengan residualnya SRESID dimana sumbu
50
Y adalah yang telah diprediksi sedangkan sumbu X adalah residual. Jika ada pola tertentu maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas,
namun jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas
Ghozali, 2011.
3. Koefisien Determinasi