Alat dan Bahan Rancangan Percobaan Penelitian dan Analisis Data

9

III. METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah saringan ukuran 40 mesh, cetakan papan, hot press, inkubator, jangka sorong, oven, Universal Testing Machine, alat-alat untuk analisis proksimat dan alat-alat gelas. Bahan baku yang digunakan adalah ampas biji jarak pagar hasil pengepresan yang diperoleh dari PT. JEDO. Bahan lain yang digunakan adalah pati sagu komersial dan parafin cair. Bahan-bahan kimia yang digunakan untuk analisis mutu meliputi akuades, H 2 SO 4 pekat, katalis CuSO 4 :Na 2 SO 4 , asam borat 2, indikator mensel, NaOH 6N, H 2 SO 4 0,02 N, H 2 SO 4 0,325 N, NaOH 1,25 N, alkohol dan heksan.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini dimuai dengan persiapan dan karakterisasi bahan berupa penggilingan dan penyaringan ampas dan pati sagu. Ampas biji jarak pagar kemudian dianalisis proksimat. Langkah selanjutnya adalah pencampuran ampas biji jarak pagar dengan bahan lainnya. Bahan yang sudah dicampur kemudian dicetak menjadi lembaran papan. Pengempaan lembaran papan dilakukan pada suhu 160 o C selama 8 menit Lestari 2012. Papan kemudian dikondisikan selama 14 hari untuk selanjutnya diuji sifat fisis dan mekanisnya. Diagram alir proses pembuatan papan partikel ampas biji jarak pagar dapat dilihat pada Gambar 4.

3.2.1. Persiapan dan Karakterisasi Bahan

Ampas biji jarak pagar hasil pengepresan bentuknya tidak seragam dan masih kasar, sehingga perlu dilakukan penggilingan dan penyaringan. Ampas digiling untuk memperkecil ukurannya dan disaring dengan saringan ukuran 40 mesh. Penyaringan juga dilakukan untuk pati sagu. Ampas yang telah digiling dan disaring kemudian dianalisis kadar air, abu, protein, lemak dan serat serta karbohidrat by difference. Prosedur analisis dapat dilihat pada Lampiran 1.

3.2.2. Pencampuran Bahan

Ampas bji jarak pagar dicampur dengan perekat berupa pati sagu pada berbagai kadar 6- 10 . Pada proses ini juga ditambahkan bahan aditif berupa parafin pada berbagai kadar 0-3 ke dalam campuran bahan. Air juga ditambahkan ke dalam campuran sehingga kadar air campuran bahan menjadi 15.

3.2.3. Pembuatan Lembaran Papan

Papan partikel yang dibuat berukuran 10 x 10 x 0,5 cm 3 . Campuran bahan dibentuk lembaran papan partikel mat forming dengan menyusun campuran bahan pada cetakan. Pendistribusian campuran pada cetakan diusahakan tersebar merata agar diperoleh kerapatan yang seragam.

3.2.4. Pengempaan

Proses pengempaan dilakukan setelah lembaran papan terbentuk. Pengempaan dilakukan dengan mesin kempa panas hot press pada suhu 160 o C selama 8 menit dengan tekanan 200 kgfcm2. 10

3.2.5. Pengkondisian

Papan partikel hasil pengempaan dikondisikan selama dua minggu pada suhu 30 o C untuk menghilangkan tegangan-tegangan pada papan setelah proses pengempaan. Gambar 4. Diagram alir proses pembuatan papan partikel ampas biji jarak pagar hasil pengepresan

3.2.6. Pengujian Papan Partikel

Papan partikel yang telah dikondisikan selanjutnya dipotong-potong menjadi contoh uji yang mengacu pada standar JIS A 5908:2003. Pola pemotongan papan partikel dapat dilihat pada Gambar 5 dan pembagian contoh uji pada Tabel 3. Pola contoh uji standar JIS ini merupakan pola yang digunakan untuk menguji sifat fisis dan mekanis papan partikel. Pengujian sifat fisis papan partikel yang dilakukan adalah pengukuran kerapatan, kadar air, pengembangan tebal dan daya serap air. Prosedur pengujian sifat fisis papan partikel dapat dilihat pada Lampiran 2. Pengujian sifat mekanis yang dilakukan adalah pengujian kuat patah Modulus of RuftureMoR dan pengujian kuat lentur Pencampuran Bahan Pati sagu 6, 8, 10 Parafin 0, 1, 3 Pembuatan Lembaran 10x10x0,5 cm 3 Pengempaan T = 160 o C dan t= 8 menit Papan partikel Pengkondisian T = 30 o C dan t= 14 hari di inkubator Pengujian papan partikel JIS A 5908:2003 Pati sagu Penyaringan Parafin cair Ampas biji jarak pagar Penggilingan Penyaringan Karakterisasi Ampas Air 11 Modulus of ElasticityMoE. Prosedur analisis sifat mekanis papan partikel dapat dilihat pada Lampiran 3. Tabel 3. Pembagian contoh uji 2,5 cm 2,5cm 10 cm 4cm 4 cm 2,5 cm 2,5 cm Gambar 5. Pola pemotongan contoh uji

3.3. Rancangan Percobaan Penelitian dan Analisis Data

Penelitian ini dirancang menggunakan rancangan acak lengkap faktorial RAL dengan 3 kali ulangan. Faktor-faktor yang diteliti adalah kadar parafin A [0 A1, 1 A2, 3 A3] dan kadar perekat pati sagu B [6 B1, 8 B2, 10 B3]. Model statistika yang digunakan adalah sebagai berikut Mattjik dan Sumertajaya 2002 : Y ijk = µ + A i + B j + AB ij + ɛ ijk Keterangan : Y ijk = nilai respon pada faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-j dengan ulangan ke-k µ = nilai rata-rata umum No Contoh Uji Ukuran cm I MoE dan MoR 10 x 10 x 0,5 II MoE dan MoR 10 x 10 x 0,5 III Kadar air 4 x 4 x 0,5 IV Pengembangan tebal dan daya serap air 2,5 x 2,5 x 0,5 V Pengembangan tebal dan daya serap air 2,5 x 2,5 x 0,5 I II III IV V 12 A i = pengaruh faktor kadar parafin pada taraf ke-i i = 0, 1 dan 3 B j = pengaruh faktor kadar perekat pada taraf ke-j j = 6, 8 dan 10 AB ij = pengaruh interaksi antara faktor A taraf ke-i dan faktor B taraf ke-j ɛ ijk = pengaruh galat atau error dari faktor A taraf ke-i dan faktor B taraf ke-j Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut Duncan pada taraf 0,05. 13

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik ampas biji jarak pagar

Ampas biji jarak pagar yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan papan partikel merupakan produk samping dari pengolahan biji jarak pagar. Ampas jarak pagar ini diperoleh dari proses pengepresan biji jarak pagar dan disaring dengan saringan ukuran 40 mesh. Karakteristik ampas biji jarak pagar hasil pengepresan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Karakteristik ampas biji jarak pagar Rasio protein dengan serat kasar ampas biji jarak pagar yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,14. Nilai ini lebih rendah dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Lestari 2012, yang menggunakan ampas biji jarak pagar dengan rasio protein dengan serat kasar sebesar 0,84 dan Zuanda 2012, dengan rasio sebesar 0,47. Rendahnya rasio yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat disebabkan banyaknya fraksi cangkang dibandingkan dengan daging biji. Kandungan cangkang yang banyak ini menyebabkan kandungan serat kasar lebih tinggi sehingga rasio protein dengan serat kasar menjadi lebih rendah. Protein yang terkandung dalam ampas jarak pagar dapat berperan sebagai perekat binder. Protein tersebut membentuk kompleks yang dapat meningkatkan daya kohesi antar permukaan serat Evon et al. 2010. Kandungan protein ampas biji jarak pagar hasil pengepresan cukup rendah 7,12. Penggunaan pati sagu sebagai perekat diharapkan dapat membantu meningkatkan sifat fisis dan mekanis papan partikel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ampas biji jarak pagar hasil pengepresan memiliki kadar air yang rendah 3,67. Penambahan air diperlukan untuk menghasilkan papan partikel dengan sifat fisis dan mekanis yang baik. Air dapat berperan sebagai plasticizer yang dapat mengurangi suhu eksotermik protein dan meningkatkan pergerakan rantai polipeptida protein serta memungkinkannya untuk berinteraksi lebih mudah dengan polimer yang lain Li et al. 2009. Air juga dapat berperan dalam proses gelatinisasi pati sagu yang dapat membantu dalam proses perekatan partikel-partikel ampas jarak pagar.

4.2 Pembuatan papan partikel

Ampas jarak pagar hasil pengepresan mengandung serat yang tinggi. Kandungan serat yang terkandung dalam ampas jarak pagar ini dapat dipakai untuk substitusi serat kayu. Pembuatan papan partikel dalam penelitian ini menggunakan pati sagu sebagai perekat dan parafin sebagai bahan aditif. Proses pencampuran bahan pada pembuatan papan partikel mixing membuat pati sagu yang terdapat dalam campuran akan mengalami pengembangan. Pengembangan pati pada proses homogenisasi merupakan tahap awal terjadinya gelatinisasi. Pengembangan pati tersebut disebabkan No Parameter Uji Hasil Penelitian Lestari 2012 Zuanda 2012 1 Kadar air bb 3,67 ± 0,07 5,64 6,63 2 Kadar abu bb 6,38 ± 0,11 11,39 6,14 3 Kadar protein bb 7,12 ± 0,34 34,68 18,07 4 Kadar lemak bb 3,44 ± 0,03 4,81 7,63 5 Kadar serat kasar bb 50,27 ± 0,69 18,83 38,58 6 Kadar karbohidrat bb 29,12 24,65 22,95