5
Sumber : http:www.alamwiduri.comcore_activities.php Gambar 3. Ampas biji jarak pagar hasil pengepresan
Ampas biji jarak pagar bebas minyak mengandung beberapa komponen yaitu air, abu, protein kasar, serat kasar dan bahan organik tak bernitrogen. Ampas biji jarak pagar memiliki kandungan
toksin diantaranya kursin curcin dan ester forbol. Komposisi kimia ampas biji jarak pagar dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Komposisi kimia ampas biji jarak pagar varietas beracun dan non-beracun Komponen
Varietas beracun Varietas non-beracun
Protein kasar bk 56,4
63,8 Lemak bk
1,5 1,0
Energi bruto 9,6
9,8 NDF bk
9,0 9,1
Sumber : Makkar et al. 1998
2.3 Papan Partikel
Papan partikel merupakan produk panel yang terbuat dari partikel-partikel kayu melalui proses pengempaan yang diikat dengan perekat Bowyer et al. 2003. Papan partikel adalah salah satu
jenis papan komposit yang dibuat dengan cara mencampurkan partikel kayu dengan perekat dan diberikan perlakuan pengempaan panas untuk menghasilkan produk Suhasman 2008. Papan partikel
memiliki kelebihan jika dibandingkan kayu asalnya, antara lain papan partikel bebas cacat seperti mata kayu, pecah maupun retak, ukuran dan kerapatannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan, tebal
dan kerapatan seragam serta mudah dikerjakan, mempunyai sifat isotropis, serta sifat dan kualitasnya dapat diatur Maloney 2003.
Tsuomis 1991 menyatakan bahwa berdasarkan morfologinya, partikel yang digunakan sebagai bahan baku dibedakan menjadi ;
1. Flakes : memiliki dimensi yang bervariasi dengan ketebalan antara 0,2-0,5 mm, panjang
antara 10-50 mm, dan lebar antara 2,0-2,5 mm. Rasio antara panjang partikel dengan ketebalannya adalah 60-120 : 1 atau lebih tinggi. Flakes berukuran besar dan persegi dengan
ukuran panjang dan lebar berturut-turut 50 x 50 mm
2
-70 x 70 mm
2
dan tebal antara 0,6-0,8 mm disebut wafers. Partikel yang mirip dengan wafers tetapi lebih tipis dan kadang-kadang
sedikit lebih panjang disebut strands. 2.
Silvers : berbentuk serpihan dengan tebal sampai 5 mm dan panjang sampai dengan 15 mm. 3.
Fines : berupa serbuk gergaji atau serbuk hasil pengamplasan. Maloney 2003 menyatakan bahwa berdasarkan kerapatannya, papan partikel dibagi menjadi
tiga golongan : 1.
Papan partikel berkerapatan rendah low density particleboard yaitu papan partikel yang memiliki kerapatan kurang dari 0,4 gcm
3
.
6
2. Papan partikel berkerapatan sedang medium density particleboard yaitu papan partikel yang
memiliki kerapatan antara 0,4-0,8 gcm
3
. 3.
Papan partikel berkerapatan tinggi high density particleboard yaitu papan partikel yang memiliki kerapatan lebih dari 0,8 gcm
3
. Sutigno 2004 menyatakan bahwa kualitas papan partikel dipengaruhi oleh faktor-faktor
berikut : 1.
Berat jenis kayu Berat jenis papan partikel dibandingkan dengan berat jenis kayu harus lebih dari satu,
biasanya sekitar 1,3 agar kualitas dari papan partikel tersebut baik. Hal ini dikarenakan pada kondisi tersebut, proses pengempaan berjalan dengan optimal sehingga kontak antar partikel
baik. 2.
Jenis Partikel Jenis partikel yang satu dengan yang lain, antara kayu dengan bukan kayu akan
menghasilkan kualitas papan partikel yang berbeda. 3.
Zat Ekstraktif Kandungan zat ekstraktif yang tinggi akan menghambat pengerasan zat perekat, sehingga
akan muncul pecahan pada papan yang dipicu oleh tekanan ekstraktif yang mudah menguap pada proses pengempaan. Zat ekstraktif tersebut akan mengganggu proses perekatan.
4. Campuran jenis partikel
Papan partikel yang dibuat dari satu jenis bahan baku akan memiliki kualitas struktural lebih baik dibandingkan dengan campuran jenis partikel.
5. Ukuran partikel
Papan partikel yang terbuat dari tatal akan lebih baik dari pada yang dibuat dari serbuk karena ukuran tatal lebih besar dari serbuk. Ukuran partikel yang semakin besar akan
meningkatkan kualitas struktural yang dimilikinya. 6.
Kulit kayu Kulit kayu akan mempengaruhi sifat papan partikel karena kulit kayu banyak mengandung
zat ekstraktif sehingga akan mengganggu proses perekatan antar partikel. Banyaknya kulit kayu maksimal 10.
7. Perekat