17
parafin. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh pengaruh penggunaan perekat pati sagu yang memiliki sifat higroskopis. Penggunaan perekat yang semakin tinggi menyebabkan kadar air yang terkandung
dalam papan semain tinggi. Air yang terdapat di dalam papan partikel dapat bersumber dari partikel sebelum dicampur dengan perekat, cairan yang terkandung di dalam perekat dan hasil reaksi
kondensasi pada saat perekat mengeras Maloney 2003. Kadar air papan partikel yang lebih tinggi dari kadar air partikel yang digunakan dapat terjadi karena adanya penyerapan uap air selama proses
pengkondisian berlangsung Erniwati et al. 2006.
4.3.3 Pengembangan tebal
Pengembangan tebal merupakan sifat fisis untuk mengukur kemampuan papan partikel dalam menjaga dimensinya selama direndam dalam air. Semakin tinggi nilai pengembangan tebal maka
semakin rendah kestabilan dimensinya. Peningkatan pengembangan tebal pada papan partikel lebih besar dibandingkan kayu pada keadaan normal karena adanya pembebasan tegangan sisa dari nisbah
kempa yang dikenakan pada papan selama proses pengempaan Kelly 1977. Pengembangan tebal merupakan sifat fisis papan yang dapat dijadikan acuan suatu papan
partikel dapat digunakan untuk keperluan eksterior atau interior. Massijaya et al. 2005 menyatakan bahwa pengembangan tebal yang tinggi pada papan partikel tidak dapat digunakan untuk keperluan
eksterior karena memiliki stabilitas dimensi produk yang rendah dan sifat mekanisnya pun akan segera menurun secara drastis dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama.
Pengembangan tebal papan partikel diuji secara bertahap, yaitu pada tingkat waktu 2 jam dan 24 jam. Hal ini dilakukan untuk melihat pengembangan tebal papan partikel dengan lebih teliti.
Pengembangan tebal papan partikel semakin bertambah seiring dengan bertambahnya waktu perendaman. Pengembangan tebal papan partikel yang dihasilkan setelah perendaman selama 2 jam
berkisar antara 11,67-20,12, dan pada waktu perendaman selama 24 jam berkisar antara 16,22- 25,70. Standar JIS A 5908:2003 menetapkan bahwa pengembangan tebal maksimal papan partikel
adalah 12. Papan partikel yang dihasilkan umumnya tidak memenuhi standar tersebut. Papan partikel yang memenuhi standar adalah papan partikel dengan penambahan parafin sebesar 3 dengan
kadar perekat sebesar 8. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa faktor penambahan parafin berpengaruh nyata
terhadap pengembangan tebal papan partikel pada tingkat perendaman 2 jam Lampiran 8. Uji lanjut Duncan terhadap kadar parafin menunjukkan bahwa papan partikel dengan penambahan parafin
sebesar 3 berbeda nyata dengan papan partikel tanpa penambahan parafin dan dengan penambahan parafin sebesar 1. Semakin tinggi kadar parafin yang ditambahkan maka pengembangan tebal papan
partikel semakin rendah. Perlakuan terbaik untuk menghasilkan papan partikel dengan pengembangan tebal terendah adalah penambahan parafin sebesar 3.
Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa interaksi kadar parafin dan kadar perekat berpengaruh nyata terhadap pengembangan tebal papan partikel pada tingkat perendaman 2 jam
Lampiran 8. Uji lanjut Duncan terhadap interaksi antara kadar parafin dan kadar perekat yang ditambahkan menunjukkan bahwa pengembangan tebal papan partikel tanpa penambahan parafin dan
kadar perekat sebesar 6 berbeda nyata dengan papan partikel dengan penambahan parafin sebesar 3 dan perekat sebesar 8. Grafik pengembangan tebal papan partikel dapat dilihat pada Gambar 8a.
Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa penambahan parafin berpengaruh nyata terhadap pengembangan tebal papan partikel pada waktu perendaman 24 jam Lampiran 9. Uji lanjut
Duncan menunjukkan bahwa papan partikel tanpa penambahan parafin memiliki pengembangan tebal yang berbeda nyata dengan papan partikel dengan penambahan parafin sebesar 3. Semakin tinggi
kadar parafin yang ditambahkan semakin rendah pengembangan tebal papan partikel. Papan partikel dengan penambahan parafin sebesar 3 memiliki pengembangan tebal yang paling rendah. Hasil
18
analisis keragaman menunjukkan bahwa interaksi antara penamban parafin dan perekat tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pengembangan tebal papan partikel. Perlakuan terbaik untuk
mendapatkan papan partikel dengan pengembangan tebal terendah adalah dengan penambahan parafin sebesar 3 dengan penambahan perekat sebesar 8. Pengembangan tebal papan partikel pada waktu
perendaman selama 24 jam dapat dilihat pada Gambar 8b.
Gambar 8. Pengembangan tebal papan partikel dengan penambahan bahan aditif parafin dan perekat pati sagu pada waktu perendaman 2 jam a dan 24 jam b
Pengembangan tebal papan partikel terkecil merupakan pengembangan terbaik karena dapat mengantisipasi meresapnya air ke dalam papan partikel melalui pori-pori partikel dan ruang kosong
partikel secara perlahan Widiyanto 2002. Penambahan parafin sebesar 3 dapat memperkecil pengembangan tebal papan partikel. Maloney 2003 menyatakan bahwa pengembangan tebal dapat
diperkecil dengan penambahan parafin 0,2-1,0. Erniwati et al. 2006 menyatakan bahwa penambahan parafin sebesar 3 dapat menahan pengembangan tebal papan partikel sehingga
memenuhi standar. Penambahan zat aditif parafin dalam campuran bahan pembuatan papan partikel 4
8 12
16 20
24 28
6 8
10
P e
n ge
m b
an gan
Te b
al 24
jam
Kadar Perekat
parafin 0 parafin 1
parafin 3 4
8 12
16 20
24
6 8
10
P e
n ge
m b
an ga
n Te
b al
2 Ja
m
a
b
JIS A 5908:2003 Maksimal 12
JIS A 5908:2003 Maksimal 12
19
memberikan suatu sifat kalis tahan air pada papan Haygreen dan Bowyer 1996. Hal ini menyebabkan pengembangan tebal papan menjadi lebih kecil.
Papan partikel dengan kerapatan yang lebih tinggi memiliki pengembangan tebal yang lebih kecil. Papan partikel yang memiliki kerapatan yang lebih tinggi, partikelnya akan semakin kompak
dan padat sehingga tidak terdapat pori di antara jalinan partikel yang dapat diisi oleh air Kollman et al. 1975.
4.3.4 Daya serap air