13
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik ampas biji jarak pagar
Ampas biji jarak pagar yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan papan partikel merupakan produk samping dari pengolahan biji jarak pagar. Ampas jarak pagar ini diperoleh dari
proses pengepresan biji jarak pagar dan disaring dengan saringan ukuran 40 mesh. Karakteristik ampas biji jarak pagar hasil pengepresan dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Karakteristik ampas biji jarak pagar
Rasio protein dengan serat kasar ampas biji jarak pagar yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,14. Nilai ini lebih rendah dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Lestari
2012, yang menggunakan ampas biji jarak pagar dengan rasio protein dengan serat kasar sebesar 0,84 dan Zuanda 2012, dengan rasio sebesar 0,47. Rendahnya rasio yang dihasilkan dalam penelitian
ini dapat disebabkan banyaknya fraksi cangkang dibandingkan dengan daging biji. Kandungan cangkang yang banyak ini menyebabkan kandungan serat kasar lebih tinggi sehingga rasio protein
dengan serat kasar menjadi lebih rendah. Protein yang terkandung dalam ampas jarak pagar dapat berperan sebagai perekat binder. Protein tersebut membentuk kompleks yang dapat meningkatkan
daya kohesi antar permukaan serat Evon et al. 2010. Kandungan protein ampas biji jarak pagar hasil pengepresan cukup rendah 7,12. Penggunaan pati sagu sebagai perekat diharapkan dapat
membantu meningkatkan sifat fisis dan mekanis papan partikel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ampas biji jarak pagar hasil pengepresan memiliki
kadar air yang rendah 3,67. Penambahan air diperlukan untuk menghasilkan papan partikel dengan sifat fisis dan mekanis yang baik. Air dapat berperan sebagai plasticizer yang dapat mengurangi suhu
eksotermik protein dan meningkatkan pergerakan rantai polipeptida protein serta memungkinkannya untuk berinteraksi lebih mudah dengan polimer yang lain Li et al. 2009. Air juga dapat berperan
dalam proses gelatinisasi pati sagu yang dapat membantu dalam proses perekatan partikel-partikel ampas jarak pagar.
4.2 Pembuatan papan partikel