25
anak jalanan lebih muda yang bekerja sebagai pengemis, penjual gelang dan pencopet ditekan untuk berhubungan seks dengan lelaki asing.
2.2.4 Aktor-Aktor Lain dalam Industri Seks
Industri seks dijalankan oleh sederetan aktor berbeda dengan perannya masing-
masing. Mereka antara lain adalah :
a. Germo pemilik rumah bordil; atau ‘tante’ – Memberikan fasilitas bagi pekerja seks
untuk menjalankan usahanya. Sebagai imbalan atas fasilitas tersebut, germo
menerima sebagian dari penghasilan pekerja seks.
b. Mucikari – Memberikan pekerja seks perlindungan dan kontak dengan pelanggan
dengan imbalan sebagian dari gaji mereka.
c. Calo atau taikong – Merekrut perempuan dan gadis dari daerah asal kemudian
mengirim mereka untuk dipekerjakan di dalam industri seks. Di daerah pedesaan, biasanya calo adalah penduduk setempat yang dikenal serta dipercaya di daerah
tersebut. Calo akan memperoleh imbalan atas jasanya ini dari pemilik rumah bordil atau mucikari atau dapat juga menerima sebagian penghasilan pekerja seks
bersangkutan selama ia menggeluti profesinya itu .
d. Sopir taksi – Berperan memasarkan layanan seks dengan memberikan informasi
kepada pelanggan tentang lokasi, ‘aturan main’, jenis layanan yang tersedia dan tarif layanan seks. Mereka juga dapat bertindak sebagai perantara, membawa pelanggan ke
pekerja seks atau sebaliknya.
e. Penjaga keamanan – Berperan sebagai pelindung bagi pekerja seks dari pelanggan
mereka dan penduduk di kawasan lokalisasi. Jika pekerja seks tidak bebas meninggalkan rumah bordil, mereka juga ditugasi untuk memastikan bahwa pekerja
seks itu tidak akan ‘melarikan diri’.
26
f. Aparat pemerintah setempat – Aparat setempat terlibat dalam industri seks; mereka
bertanggung jawab untuk mengatur sektor seks dan menawarkan program rehabilitasi kepada PSK perempuan yang ingin keluar dari kerja seks. Namun dalam praktiknya
kinerja aparat setempat tercatat ‘bervariasi’ dalam hal keterlibatan mereka di
lokalisasi.
g. Polisi – Peran utama polisi adalah menegakkan semua UU yang berkaitan dengan
sektor seks. Meski kerja seks bukan sesuatu yang ilegal di Indonesia, kegiatan yang biasa dilakukan polisi terhadap lokalisasi adalah razia. Mereka juga diketahui suka
melecehkan PSK dan memeras uang. Sebagaimana aparat pemerintah setempat, dalam praktiknya polisi mempunyai catatan kinerja yang ‘berwarna-warni’ di
lokalisasi dan pekerja seks melaporkan menderita kekerasan dan pelecehan oleh
polisi.
2.2.5 Konsep Diri Pekerja Seks Komersial