Pemakaian Lensa Kontak yang Berpanjangan

walaupun ada studi berpendapat cara pencucian tidak memberi afek apapun terhadap perlekatan mikroba John, 1991. Membilas, mengelap dan menggosok lensa kontak dengan solusi disenfektan lebih baik dari hanya merendam kerana dapat menghindar dan menurunkan perlekatan mikroba pathogen Niszl, 1996. Studi terbaru menunjukkan penggunan solusi lensa kontak serbaguna pada rutin pencucian secara manual dengan menggosoknya lebih efektif untuk melepaskan lekatan deposit yang longgar dan mikroba patogen dari lensa lunak berbanding dengan hanya membilasnya sahaja. Cho, 2009.

2.3. Masalah yang Ditimbulkan oleh Pemakai Lensa Kontak

2.3.1 Pemakaian Lensa Kontak yang Berpanjangan

Masalah yang berkaitan dengan pemakaian lensa di kornea yang berlamaan bisa terjadi dalam jangka masa panjang pada apapun jenis lensa kontak termasuk yang di desain khas untuk .pemakaian yang lama. Masalah pemakaian yang berlamaan ini dipengaruhi oleh kadar transmisi dan permeabilitas oksigen melalui bahan lensa, jenis lensa, ketebalan lensa, rutin penggantian lensa, pemakaian lensa pakai buang secara berulang, dan tidur malam tanpa melepaskan lensa. Insidens keratitis mikroba dilaporkan lebih rendah pada penggunaan lensa silikon hidrogel dengan permeabilitas terhadap oksigen yang tinggi berbanding lensa lunak yang mempunyai permeabilitas oksigen yang rendah dan digunakan untuk pemakaian yang lama Holden, 2003. Namun begitu, terkadang ada juga masalah patologis yang dijumpai seperti infiltrasi kornea difus, lesi epitel arcuate superior, konjungtivitis papilla, erosi kornea, penipisian kornea sentral, dan penebalan epitel konjuntiva yang disebabkan oleh percepatan metaplasia yang dijumpai pada pemakaian lensa silikon hidrogel dengan permeabilitas oksigen yang tinggi yang berlamaan . resiko keratitis bakteri yang signifikan tinggi dan insidens komplikasi yang cukup besar seperti neovaskularisasi limbus dan oedema kornea dijumpai pada pengguna yang memakai lensa kontak lebih dari 12 jam setiap hari Rapkin, 1988. Universitas Sumatera Utara 2.3.2 Tidur Malam Tanpa Melepaskan Lensa Kontak Kornea mendapatkan oksigen secara langsung dari udara apabila kelopak mata terbuka dan dari pembuluh darah di sekitarnya apabila kelopak mata tertutup. Rekaan lensa kontak lunak dan keras yang terbaru didesain sehingga membenarkan penyerapan oksigen pada kornea pada kadar yang mirip pada kondisi kelopak mata terbuka mahupun tertutup Weissman, 2003. Namun, hipoksia kornea, infiltrasi subepitel, perubahan pada kurvasi kornea, dan pelbagai reaksi inflamasi dilaporkan pada pemakaian lensa kontak pada ketika siklus tidur yang multipel. Masalah yang berkaitan dengan pemakaian lensa kontak saat tidur dan resiko keratitis ulseratif dijumpai tergantung pada jenis lensa yang dipakai. Overnight wear dengan memakai lensa RGP telah dihubungkan dengan hipoksia kornea tingkat lebih tinggi dan oedema epitel, dibandingkan dengan lensa kontak lunak Lin, 2002. Schein 1994 menyatakan resiko tinggi menyebabkan keratitis mikroba terutama disebabkan oleh pemakaian lensa yang berlamaan sehingga tidur malam tanpa melepaskannya berbanding kurangnya higine lensa. Hipoksia kornea menyebabkan perubahan seperti oedema epitel dan mikrokista tidak dapat dikenal pasti di kalangan overnight wearers dengan tiada perubahan yang signifikan pada kemerahan limbus antara mereka dan bukan pengguna lensa. 2.3.3. Cara Pemakaian Lensa Kontak yang Tidak Teratur Kepatuhan pengguna lensa kontak untuk menuruti cara penjagaan lensa yang betul setelah direkomendasi adalah perlu untuk mengurangkan resiko terkena infeksi mata yang serius. Berenang, menyelam, mandi atau mencuci muka tanpa melepaskan lensa kontak bisa menyebabkan keratitis Acanthamoeba. Peningkatan resiko keratitis Acanthamoeba sebanyak 50 kali lipat pada pengguna lensa kontak pakai buang, kurangnya disenfektan, dan penggunaan chlorine-based solution Seal, 1999. Bagi mencegah penggunaan cairan yang tidak steril secara persisten pada pengguna lensa yang tidak patuh, Moore 1990 merekomendasi supaya memanaskan cairan Universitas Sumatera Utara disenfektan lensa antara 70°C dan 80°C selama 10 menit dan gunakan hidrogen peroksida 5 selama 2-3 jam, 0,001 thimerosal bersama esetat selama 4 jam, 0,005 benzalkonium klorida bersama estatat selama 4 jam, 0,001 chlorhexidine selama 4 jam atau 0,004 chlorhexidine selama 1 jam. Kepatuhan pengguna lensa kontak lebih tercapai dengan pengenalan cairan serbaguna. Cairan serbaguna berfungsi sebagai cairan tunggal yang dapat digunakan untuk pencucian, disenfektan, dan tempat penyimpanan lensa. Cairan serbaguna memberi proteksi antimikroba yang poten dengan kesan toksik dan alergik yang rendah. Lensa kontak lama bisa mengkolonisasi lebih banyak bakteri yang disebabkan oleh robekan setelah pemakaian. Daily disposable lense hanya bisa digunakan untuk sekali pemakaian sahaja, di mana set baru yang steril dibuka pada waktu pagi dan terus dibuang menjelang malam. Untuk tujuan higine, daily disposable lense direkomendasi untuk pengguna lensa yang memiliki resiko untuk terkena infeksi yang tinggi seperti tenaga kerja di rumah sakit. Dart 2008 menyatakan kehilangan penglihatan kurang terjadi pada pengguna disposable lenses berbanding pengguna reusable soft lens walaupun tiada penurunan yang signifikan pada resiko keratitis mikroba pada pengguna daily disposable dan lensa silikon hidrogel. Radford 1995 menyatakan kurangnya kesadaran penjagaan daily disposable lens menyebabkan resiko untuk terkena infeksi adalah tinggi.

2.4. Teknik Pemakaian Lensa Kontak yang Aman