Pengaruh Efektivitas Pengawasan terhadap Kinerja Lingkungan

Sehingga manajer yang juga merupakan pemegang saham akan berusaha untuk meningkatkan nilai perusahaan karena dengan meningkatkan nilai perusahaan, maka nilai kekayaannya sebagai pemegang saham juga akan meningkat. Menurut Nurrahman dan Sudarno 2013 semakin besar kepemilikan manajer di dalam perusahaan maka semakin produktif tindakan manajer dalam memaksimalkan nilai perusahaan. Perusahaan yang melaksanakan kinerja lingkungan yang baik tentu dapat meningkatkan nilai perusahaan tersebut. Kinerja lingkungan perusahaan merupakan upaya manajer perusahaan untuk meningkatkan tanggung jawabnya terhadap lingkungan dalam rangka membangun image perusahaan Ulya 2014. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan dalam meningkatkan nilai perusahaan adalah dengan meningkatkan kepedulian terhadap kinerja lingkungan. Berdasarkan kajian teori dan uraian tersebut, maka hipotesis pertama dalam penelitian ini, yaitu: H1 : kepemilikan manajerial memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap kinerja lingkungan perusahaan.

2.10.2 Pengaruh Efektivitas Pengawasan terhadap Kinerja Lingkungan

Teori agensi mengatur hubungan antara prinsipal dan agen. Prinsipal yang dimaksud adalah pihak yang memberi wewenang, sedangkan agen adalah pihak yang menerima wewenang dan menjalankan wewenang tersebut. Sehubungan dengan teori tersebut, menurut Ulya 2014 pengendalian tertinggi ada pada dewan komisaris independen yang bertanggung jawab memonitor tindakan manajemen puncak. Pfeffer Salancik 2003 dalam Yesika Chariri 2013 menyebutkan ukuran dewan komisaris yang besar akan meningkatkan kemampuan monitoring perusahaan dan berkontribusi untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Adanya dewan komisaris independen dapat menjadikan pengawasan yang dilakukan oleh dewan komisaris dapat berjalan lebih efektif karena komisaris independen akan bersikap netral dalam menjalankan tugasnya. Komisaris independen merupakan posisi terbaik untuk melaksanakan fungsi monitoring agar tercipta perusahaan dengan tata kelola yang baik atau good corporate governance Farma and Jensen 1983 dalam Ulya 2014. Perusahaan yang memiliki ukuran dewan komisaris independen lebih besar tentu saja akan lebih efektif dalam melakukan pengawasanya terhadap tindakan manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya. Yesika Chariri 2013 menyebutkan, perusahaan yang memiliki dewan independen lebih peka terhadap kinerja sosial dan memiliki peringkat kinerja sosial yang lebih baik dibandingkan yang dependen. Hal ini didukung oleh penelitian yang telah dilakukannya, dimana ada pegaruh positif antara dewan komisaris independen dengan kinerja lingkungan perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ulya 2014 juga menunjukan bahwa komisaris independen berhubungan positif dengan kinerja lingkungan. Sehingga, semakin besar proporsi komisaris independen akan meningkatkan kemampuan monitoring perusahaan dan mengurangi adanya penyimpangan yang dilakuakn agen dan juga semakin besar pula tekanan terhadap manajemen untuk melakukan kinerja lingkungan. McKendal et al. dikutip oleh Villiers, 2009 dalam Yesika Chariri 2014 menyatakan bahwa dewan independen cenderung kritis menilai keputusan manajemen tentang kegiatan lingkungan dan mencegah tindakan yang dapat menyebabkan pelanggaran lingkungan sehingga tercipta kinerja lingkungan yang lebih baik. Berdasarkan kajian teori dan uraian tersebut, maka hipotesis kedua dalam penelitian ini, yaitu: H2 : Efektivitas pengawasan memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap kinerja lingkungan perusahaan.

2.10.3 Pengaruh Biaya Sosial terhadap Kinerja Lingkungan Perusahaan

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS PENGUNGKAPAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT

0 3 3

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

0 4 8

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN PENGUNGKAPAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL DAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Pengungkapan Tanggungjawab Sosial Dan Lingkungan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011.

0 0 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN PENGUNGKAPAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL DAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Pengungkapan Tanggungjawab Sosial Dan Lingkungan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011.

0 0 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS PENGUNGKAPAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Corporate Governance Dalam Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Periode 2008-2010).

0 1 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS PENGUNGKAPAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Corporate Governance Dalam Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Periode 2008-2010).

1 3 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial Dalam Laporan Tahunan Pada Perusahaan Manufaktur Go Publik Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 14

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS PENGUNGKAPAN SOSIAL DAN LINGKUNGAN MELALUI WEBSITE PERUSAHAAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 60

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Sukarela

0 0 15

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN

0 0 85