akan efektif. Oleh karena itu, adanya komisaris independen tidak dapat meningkatkan efektivitas pengawasan yang merupakan tugas dari dewan
komisaris. Hasil penilitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh
Yusnita 2010, Ratnasari dan Andri 2011, Suhardjoto 2010, dan Yesika Chariri 2013 bahwa adanya komisaris independen tidak mampu berpengaruh
signifikan terhadap kinerja lingkungan yang dilakukan perusahaan dan tidak sejalan dengan teori agensi. Masih rendahnya jumlah komisaris independen
membuat aktivitas pengawasan yang dilakukan menjadi belum maksimal.
4.2.3. Pengaruh Biaya Sosial terhadap Kinerja Lingkungan
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh yang signifikan dari hubungan biaya sosial BS terhadap kinerja lingkungan KL.
Berdasarkan hasil dari pengolahan data, nilai CR dari hubungan variabel biaya sosial terhadap kinerja lingkungan sebesar 2,370 yang artinya, nilai tersebut lebih
besar dari nilai t-tabel untuk alpha 0,05 yaitu 1,9749. Dengan demikian, secara statistik biaya sosial berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja lingkungan
karena nilai CR, yaitu 2,370 1,9749. Sehingga hipotesis ketiga dalam penelitian ini dapat diterima.
Hasil penelitian ini mendukung teori legitimasi bahwa pengeluaran biaya sosial akan membuat kinerja lingkungan perusahaan menjadi lebih baik sehingga
mampu meningkatkan legitimasi perusahaan. Adanya biaya sosial yang dikeluarkan merupakan upaya perusahaan untuk memperoleh legitimasinya di
mata masyarakat karena dengan adanya pengeluaran tersebut dapat menciptakan
umpan balik yang positif untuk semua pihak. Hadi 2010:43 menyebutkan bahwa biaya tersebut telah dibebankan sebagai bentuk kepedulian dan kepekaan
perusahaan terhadap masalah sosial dan lingkungan. Saat ini perusahaan mulai menyadari perlunya usaha berwawasan lingkungan dan berkomitmen untuk peduli
terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Meskipun demikian, penilaian yang objektif bukan berdasar atas komitmen yang telah dibuat, akan tetapi wujud peran
aktif perusahaan dalam melaksanakan kinerjanya terhadap lingkungan sekitarnya merupakan implementasi atas komitmen perusahaan dalam upayanya untuk tetap
bertahan di tengah lingkungan masyarakat. Dengan mengeluarkan biaya sosial dan melakukan aktivitas sosial dan peduli lingkungan perusahaan dapat
menyeimbangkan kepentinyan yang dimiliki perusahaan dengan masyarakat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Indah 2014 bahwa semakin besar alokasi biaya sosial perusahaan maka akan semakin meningkatkan kinerja sosial perusahaan. hasil penelitian ini juga sesuai
dengan penelitian Hadi 2010 menunjukkan bahwa biaya sosial mampu memberikan feedback positif terhadap peningkatan kinerja sosial, yaitu dengan
menurukan kesenjangan legitimasi selain itu juga menurunkan klaimtuntutan dari para stakeholdernya.
4.2.4. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Pengungkapan Sosial