F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda, yaitu analisis regresi yang mampu menjelaskan
hubungan antara variabel terikat dependen dengan variabel bebas independen yang lebih dari satu Sugiyono, 2015. Sebelum analisis
regresi berganda dilakukan, maka diperlukan uji asumsi klasik untuk memastikan apakah tidak terdapat masalah normalitas, multikolinieritas,
heteroskedastisitas dan autokorelasi. Jika semua uji terpenuhi maka model
analisis layak untuk digunakan. 1.
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Menurut Ghozali 2011 tujuan dari uji normalitas adalah untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas data dalam
penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test untuk masing-masing variabel.
Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat nilai 2-tailed significant. Jika data memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari
0,05 atau 5 maka dapat disimpulkan bahwa H
a
diterima, sehingga data dikatakan berdistribusi normal Ghozali, 2011.
b. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan linear antar
variabel independen. Uji multikolinearitas digunakan untuk
menguji ada atau tidaknya korelasi antara variabel bebas atau independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak tidak terjadi
korelasi diantara variabel bebas Ghozali, 2011. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam regresi ada beberapa cara,
yaitu dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Apabila tidak terdapat variabel bebas yng memiliki nilai
tolerance kurang dari 0,10 atau VIF lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam
model regresi. c. Uji Heteroskedastisitas
Penyimpangan asumsi klasik adalah heteroskedastisitas, artinya varian variabel dalam model tidak sama. Konsekuensi adanya
heteroskedastisitas dalam model regresi adalah penaksiran yang diperoleh tidak efisien, baik dalam sampel kecil maupun besar,
walaupun penaksiran yang diperoleh menggambarkan populasinya dalam arti tidak bias. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan uji
White yaitu dengan meregresikan residual kuadrat U t dengan
variabel independen, variabel independen kuadrat dan perkalian interaksi variabel independen. Kriteria yang digunakan untuk
menyatakan apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak di antara data pengamatan dapat dijelaskan dengan membandingkan
C hitung dengan
C tabel. Jika C hitung C tabel maka hipotesis