18
yang lebih baik yang dicirikan oleh adanya kebahagiaan, kebaikan, toleransi, dan kesejajaran sosial.
Dikaitkan dengan landasan tersebut, seorang guru penjas sesungguhnya adalah seorang sosiologis yang perlu mengetahui prinsip-prinsip umum
sosiologi, agar mampu memanfaatkan proses pembelajarannya untuk menanamkan nilai-nilai yang dapat dikembangkan melalui penjas.
Sebagaimana dikemukakan Bucher, guru yang mengerti sosiologi dalam konteks kependidikan akan mampu mengembangkan minimal tiga fungsi: 1
pengaruh pendidikan pada institusi sosial dan pengaruh kehidupan kelompok pada individu, seperti bagaimana sekolah berpengaruh
kepribadian atau perilaku individu; 2 hubungan manusia yang beroperasi di sekolah yang melibatkan peserta didik, orang tua, dan guru dan bagaimana
mereka mempengaruhi kepribadian dan perilaku individu; dan 3 hubungan sekolah kepada institusi lain dan elemen lain masyarakat, misalnya
pengaruh dari pendidikan pada kehidupan masyarakat kota.
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran pada materi Asas dan Falsafah Penjas 1 meliputi: 1. Brainstroming tentang materi Asas dan Falsafah Penjas 1 meliputi: 1
Pengertian pendidikan jasmani, 2 Pengertian Pendidikan Olahraga, 3. Pengertian Pendidikan Kesehatan, 4. Tujuan dan Pentingnya Pendidikan
Jasmani, 5. Landasan Filosofis Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, dan 6. Landasan Ilmiah Pelaksanaan Pendidikan Jasmani.
Pada pola In-On-In kegiatan ini dilakukan saat In1. 2. Setelah itu peserta pengembangan keprofesian berkelanjutan dibagi dalam
beberapa kelompok untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh fasilitator. Pada pola In-On-In kegiatan ini dilakukan saat In1.
3. Menyimak penjelasan tujuan dan skenario pembelajaran dari Fasilitator. Pada pola In-On-In kegiatan ini dilakukan saat In1.
4. Menyalin berkas file lembar kerjawork sheet LK tentang kesulitan belajar peserta didik yang disediakan oleh Fasilitator. Pada pola In-On-In kegiatan
ini dilakukan saat In1.
PJOK SMP KK C
19
5. Mengerjakan LK tersebut sesuai dengan langkah kerja yang disarankan. Jika pola yang digunakan In-On-In, maka Saudara mengerjakan LK secara
mandiri atau bersama sama rekan seprofesi di kelompok kerja guru saat On.
6. Melakukan pemaparan hasil kerja di depan kelas dan diskusi, saat pengembangan keprofesian berkelanjutan menggunakan pola tatap muka
penuh atau saat In2 pada pola In-On-In. 7. Melakukan perbaikan sesuai dengan hasil diskusi dan saran dari fasilitator
saat pengembangan keprofesian berkelanjutan menggunakan pola tatap muka penuh atau saat In2 pada pola In-On-In. Dengan aktivitas ini Saudara
dapat menerapkan karakter gotong royong melalui aktivitas saling berbagi informasi dan bekerja sama untuk mendapatkan hasil terbaik.
8. Mengumpulkan hasil pemaparan dalam bentuk LK yang telah direvisi sebagai tagihan, pada pola In-On-In pengumpulan hasil paparan atau
tagihan dilakukan pada saat In2. 9. Menyimak penguatan yang diampaikan oleh fasilitator. pada pola In-On-In
penguatan dilakukan pada saat In2. 10. Fasilitator melakukan penilaian selama proses dan di akhir program
pengembangan keprofesian berkelanjutan