Jenis-jenis Membaca Hakikat Membaca 1.

20 Berdasarkan beberapa tujuan yang dijelaskan di atas didapatkan suatu kesamaan, yaitu membaca bertujuan untuk mendapatkan informasi yang tertuang dalam suatu bahan bacaan, dimana informasi itu dapat bermanfaat bagi diri pembaca.

3. Jenis-jenis Membaca

Tarigan Nurhayati Pandawa, 2009: 6 menyebutkan beberapa jenis membaca, yaitu membaca nyaring, membaca dalam hati. Membaca dalam hati sendiri menurut Tarigan terdiri atas membaca ekstensif dan membaca intensif. Membaca ekstensif terbagi lagi menjadi membaca survey, membaca sekilas dan membaca dangkal. Sedangkan membaca intensif terbagi lagi menjadi membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa. Nurhadi Nurhayati pandawa, 2009: 7 juga menyebutkan beberapa jenis membaca, yaitu membaca literal, membaca kritis dan kreatif. Nurhayati Pandawa 2009: 7 menjelaskan beberapa jenis membaca sebagai berikut. a. Membaca nyaring Menurut Kamidjan Nurhayati Pandawa, 2009: 7 membaca nyaring membaca bersuara adalah suatu kegiatan membaca yang merupakan alat bagi pembaca bersama orang lain untuk menangkap isi yang berupa informasi bagi bagi orang lain. Sedangkan Tarigan Nurhayati Pandawa, 2009: 7 menyatakan bahwa membaca nyaring adalah suatu kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid maupun pembaca 21 bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seseorang pengarang. Menurut Kamidjan Nurhayati Pandawa, 2009: 7 aspek membaca nyaring adalah sebagai berikut. 1 Membaca dengan pikiran dan perasaan pengarang. 2 Memerlukan keterampilan menafsirkan lambang-lambang grafis. 3 Memerlukan kecepatan pandangan mata. 4 Memerlukan keterampilan membaca. 5 Memerlukan pemahaman makna. b. Membaca ekstensif. Membaca ekstensif merupakan proses membaca yang dilakukan secara luas, bahan bacaan yang digunakan bermacam-macam dan waktu yang digunakan singkat dan cepat. Tujuan dari membaca intensif ini adalah sekedar memahami yang penting dari bahan bacaan dengan waktu yang singkat dan cepat. Membaca ekstensif sendiri menurut Broughton Nurhayati Pandawa, 2009: 7 dapat dibagi lagi menjadi membaca survey, membaca sekilas dan membaca dangkal. c. Membaca intensif. Membaca intensif adalah kegiatan bacaan secara teliti dan seksama dengan tujuan memahaminya secara rinci, yang termasuk dalam membaca intensif adalah membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa. Membaca telaah isi dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis membaca salah satunya membaca pemahaman. Membaca pemahaman sendiri menurut Nurhayati Pandawa 2009: 7 dapat terbagi menjadi 22 beberapa jenis membaca, yaitu membaca literal membaca kritis dan membaca kreatif. Lebih jelasnya adalah sebagai berikut. 1. Kemampuan membaca literal adalah kemampuan pembaca untuk mengenal dan menangkap isi bacaan yang tertera secara tersurat. Artinya, pembaca hanya menangkap informasi yang tercetak secara literal tampak jelas dalam bacaan. Yang termasuk dalam keterampilan membaca literal, yaitu mengenal kata, kalimat dan paragraf; mengenal unsur hubungan sebab akibat; menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan dan dimana; menyatakan kembali unsur perbandingan, unsur urutan dan unsur sebab akibat. 2. Kemampuan membaca kritis merupakan kemampuan pembaca untuk mengolah bahan bacaan secara kritis dan menemukan keseluruhan makna bahan bacaan, baik makna tersurat, maupun makna tersirat. Dalam proses membaca seseorang tidak hanya menangkap makna yang tersurat, tetapi juga makna antar baris dan makna di balik baris. Keterampilan-keterampilan yang ada dalam membaca kritis yaitu keterampilan menemukan informasi faktual, menemukan ide pokok yang tersirat, menemukan unsur urutan, perbandingan, serta sebab akibat yang tersirat, menemukan suasana, membuat kesimpulan, menemukan tujuan mengarang, memprediksi dampak, membedakan opini dan fakta, membedakan realitas dan fantasi, mengikuti petunjuk, menemukan unsur propaganda, menilai 23 keutuhan dan keruntutan gagasan, menilai kesesuaian antara judul dan isi bacaan, membuat kerangka bahan bacaan, menemukan tema karya sastra. 3. Kemampuan membaca kreatif merupakan tingkatan tertinggi dari kemampuan membaca seseorang. Dalam proses membaca, pembaca tidak hanya menangkap makna yang tersurat, makna antar baris, makna di balik baris, tetapi juga mampu secara kratif menerapkan hasil membacanya untuk kepentingan sehari-hari. Beberapa keterampilan yang perlu dikembangkan dalam membaca kreatif, yaitu mengikuti petunjuk dalam bacaan kemudian menerapkannya, membuat resensi buku, memecahkan masalah sehari-hari melalui teori yang disajikan dalam buku, mengubah buku cerita menjadi bentuk naskah drama dan sandiwara radio, mengubah puisi menjadi prosa, mementaskan naskah drama yang telah dibaca, membuat kritik balikan dalam bentuk esai atau artikel populer. Berdasarkan beberapa jenis membaca di atas, salah satunya dipilih peneliti sebagai salah satu variabel penelitian. Jenis membaca tersebut adalah membaca pemahaman yang termasuk ke dalam jenis membaca intensif. 24

C. Membaca Pemahaman 1.