10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan tentang Kesulitan Belajar
1. Pengertian Kesulitan Belajar
Menurut Mulyono Abdurrahman 1996: 4-5, kesulitan belajar merupakan terjemahan istilah bahasa Inggris learning disability.
Terjemahan tersebut sesungguhnya kurang tepat karena learning artinya belajar dan disability artinya ketidakmampuan, sehingga terjemahan yang
benar seharusnya adalah ketidakmampuan belajar. Isitilah kesulitan belajar digunakan untuk memberikan kesan optimis bahwa anak sebenarnya
masih mampu untuk belajar.
I.G.A.K. Wardani 1995: 10 mengemukakan pada kesulitan belajar adalah gangguan yang dialami seseorang dalam mempelajari bidang
akademik dasar tertentu sebagai akibat dari terganggunya sistem syaraf pusat atau pengaruh tidak langsung dari berbagai faktor lain. Kesulitan
tersebut ditandai oleh kesenjangan antara kemampuan umum seseorang dengan kemampuan yang ditunjukannya dalam mempelajari bidang
tertentu.
Sedangkan menurut Clement Mulyono Abdurrahman, 1996: 8 mengatakan bahwa kesulitan belajar dipahami sebagai kondisi ketika anak
memiliki kemampuan intelegensi rata-rata atau di atas rata-rata, namun menunjukan kegagalan dalam belajar yang berkaitan dengan hambatan
dalam proses persepsi, konseptualisasi, berbahasa, memori, pemusatan
11 perhatian, penguasaan diri, dan fungsi integrasi sensori motorik. Artinya
kemampuan aktualnya tidak sesuai dengan potensinya.
Berdasarkan pendapat pada ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar merupakan hambatan yang dialami oleh seseorang dalam
mempelajari bidang akademik dasar membaca, mennulis, dan berhitung yang disebabkan baik oleh faktor internal maupun eksternal.
2. Hakikat Kesulitan Membaca
Kesulitan membaca menurut Olson Byrne Rita Eka Izati, 2008: 19 adalah kegagalan untuk belajar, dan belajar adalah sesutu yang terjadi
sepanjang waktu. Hal tersebut mungkin saja, oleh karena itu, bahwa penyebab yang sebenarnya dalam turunan kesulitan membaca merupakan
proses dinamis
yang mempengaruhi
kemampuan anak
untuk mengekploitasi instruksi membaca.
Feifer Nurhayati Pandawa, 2009: 21-22 menjelaskan bahwa siswa dengan kesulitan membaca dipandang sebagai manifestasi kesulitan yang
memenuhi syarat untuk pemberian dukungan dan akomodasi melalui rencana pendidikan individu yang disebut Individual Educational Plan
IEP. Anak-anak dengan kesulitan membaca memiliki sarana intelektual untuk memperoleh keterampilan membaca secara fungsional tetapi
berprestasi rendah di sekolah karena kesulitan yang melekat pada pembelajaran.
12 Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
kesulitasn membaca adalah gangguan atau hambatan dalam membaca dengan ditunjukkan adanya kesenjangan kemampuan yang dimiliki
dengan prestasi belajarnya.
3. Karakteristik Siswa Kesulitan Membaca