Penyakit paru obstruktif kronik PPOK, terhadi peningkatan musin karena terjadi metaplasia dan beberapa terjadi hiperplasia pada permukaan
mukosa serta meningkatkan volume dan jumlah kelenjar di submukosa. Pada semua penyakit saluran nafas terjadi peningkatan sel radang pada dinding
dan saluran nafas.
11
Penyakit infeksi saluran nafas dapat menyebabkan terjadinya disfungsi mukus. Selain itu, pada pasien yang terintubasi dan penderita yang
mengalami kelainan paru – paru akibat dari kelumpuhan, imobilisasi, pembedahan dan pneumonia merupakan komplikasi umum pada pasien
terintubasi dapat menyebabkan peningkatan mukus.
11
Mukus cenderung tertahan di di ujung tabung endotrakeal dan kemampuan untuk batuk tidak
berkurang oleh karena pemakaian relaksan otot dan sedasi yang digunakan selama pemakaian ventilasi mekanik.
4
2.3. Ventilasi Mekanik
Ventilasi mekanik merupakan suatu alat yang dibuat untuk menggantikan pernafasan spontan.
Digunakan untuk kesembuhan pasien dari krisis pernafasan akut danatau terapi jangka panjang untuk pasien dengan
hipoventilasi kronik. Akses ke sistim pernafasan untuk jangka pendek
digunakan pipa endotrakeal sedangkan untuk jangka panjang digunakan trakeostomi. Trakeostomi dapat berguna tanpa ventilasi mekanik untuk
melewati pernafasan bagian atas dan menjaga patensi jalan nafas,
Universitas Sumatera Utara
mengurangi risiko terjadinya aspirasi dan pembersihkan sekret dari jalan nafas.
12
2.4. Indikasi Penggunaan Ventilasi Mekanik
Indikasi pemakaian ventilasi mekanik terutama pada penderita hipoksemia berat, hiperkapni berat, atau kerja nafas yang berlebihan.
13
Tabel 1. Indikasi pemakaian ventilasi mekanik
14
Kelainan ventilasi Kelainan oksigenasi
Disfungsi otot pernafasan Refractory hypoxemia
- Otot nafas yang lemah Memerlukan PEEP, pada edema
- Kelainan dinding dada paru atau perdarahan pada paru
- Penyakit neuromuscular Kerja nafas yang berlebihan
Penurunan kerja ventilasi Peningkatan resistensi danatau obstruksi
jalan nafas Kebanyakan ventilasi mekanik tersedia di perawatan intensif, dan
umumnya digunakan dalam jangka pendek beberapa hari sampai penyebab krisis pernafasannya dapat teratasi atau terjadi
kematian.
12
2.5. Modus Pendukung Ventilasi Mekanik
Universitas Sumatera Utara
Parameter dari ventilasi mekanik bervariasi tergantung dari pembuatannya. Parameter dasar yang sering dijumpai adalah persen oksigen, tidal volume
danatau ventilasi menit, tekanan puncakwaktu inspirasi atau tekanan aliran rata-rata, dan aturan batas alarm.
Pemilihan modus berdasarkan kebiasaan pengalaman klinisi dan pilihan institusional.
15
Pengaturan ventilator meliputi 2 hal yaitu pemilihan modus dan pemilihan setting.
Modus ventilator terbagi menjadi 3 target utama:
16
1. Target volume Besarnya volume udara yang masuk ke dalam paru-paru pasien
tergantung pada jumlah tidal volume TV dan atau minute volume MV yang ditentukan di mesin ventilator.
2. Target tekanan pressure Besarnya volume udara yang masuk ke paru-paru pasien tergantung
pada besarnya tekanan udara inspirasi atau IPL Inspiratory Pressure Level
pada mesin ventilator. 3. Gabungan volume dan tekanan
Besarnya volume dan tekanan udara di dalam paru-paru tergantung pada TV atau MV dan IPL yang ditentukan pada mesin.
Dari aspek ketergantungan, ventilator dapat pula terbagi menjadi 2 bagian besar yaitu:
16
Universitas Sumatera Utara
1. Modus bantuan penuh terdiri dari modus VC, PC, IPPV, CMV, PCV+, SCMV, P-CMV
2. Modus bantuan sebagian terdiri dari modus SIMV, P support, SIMV+PS, BIPAP, APRV, ILV, FDAP, P-SIMV, APV simv, ASV, Duo PAP Peak
Airway Pressure , APRV, SPON.
2.6. Pemilihan Modus Ventilasi