Kekurangdisiplinan siswa yang tidak tampak dari luar sekolah pun dapat terjadi yaitu banyak siswa yang mengganggu guru ketika proses belajar mengajar
sedang berlangsung. Bila dikelompokkan perilaku yang mengganggu guru adalah : perilaku yang bertentangan dengan ajaran moral ; perilaku yang menyimpang
dan agresif; serta perilaku yang mengacaukan kelas. Perilaku yang bertentangan dengan ajaran moral misalnya berbicara kotor,
menipu, dan menggunakan obat-obat terlarang. Perilaku yang menyimpang dan agresif seperti berkelahi di kelas, kesukaan menganiaya kawan sekelas.
Sedangkan perilaku yang mengacaukan kelas misalnya suka berteriak-teriak, sering keluar kelas, dan suka ribut-ribut di dalam kelas.
Bila ketidakdisiplinan tersebut sudah diketahui oleh masyarakat sekitarnya maka citra sekolah yang bersangkutan menurun sehingga masyarakat mempunyai
anggapan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan rendah. Bila persepsi masyarakat sudah demikian maka pihak sekolah akan sulit untuk mengembangkan
diri dan meningkatkan prestasi karena dukungan masyarakat rendah.
2. Prestasi
Prestasi dalam kamus bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya Anton M. Moeliono,
1991 : 787. Bila dikaitkan dengan kata belajar menjadi prestasi belajar dan mempunyai pengertian penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru pengertian prestasi secara sempit.
41
Untuk memperjelas pengertian prestasi terlebih dahulu akan dibahas pengertian belajar karena prestasi merupakan hasil dari belajar. Belajar adalah
suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau
suatu pengertian Ngalim Purwanto, 1995 : 84. Berdasarkan pengertian pendidikan tersebut maka prestasi bukanlah suatu nilai yang terdapat dalam
laporan pendidikan saja melainkan suatu perubahan yang didapat dari belajar yaitu perubahan dalam tingkah laku yang didapat melalui latihan atau
pengalaman. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti : perubahan dalam
pengertian, pemecahan suatu masalahberpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap.
Prestasi dalalam pengertian suatu hasil yang didapat setelah siswa mengalami pembelajaran. Belajar senantiasa merupakan perubahan tingkah laku
atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Perubahan itu tidak
hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian
diri. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia
seutuhnya yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil dari pembelajaran itu disebut prestasi. Prestasi
42
yang diharapkan dari hasil pembelajaran secara umum sesuai dengan tujuan pendidikan nasional adalah :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan khidupan bangsa, bertujuan untuk berkembanganya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negera yang demokratis serta bertanggung
jawab.Sisdiknas, 2003 : 6.
Secara terperinci prestasi yang diperoleh dari hasil pembelajaran menurut Bloom yang dikutip Sardiman AM. 1987 :25 adalah :
a. Kognitif domain o Pengetahuan, ingatan knowledge
o Pemahaman,menjelaskan,meringkas, contoh comprehension o Menguraikan, menentukan hubungan analysis
o Mengorganisasikan, merencanakan,membentuk bangunan baru
synthesis o Menilai evaluation
o Menerapkan application b. Afektif domain
o Sikap menerima receiving o Memberikan respon responding
o Nilai valuing o Organisasi organization
o Karakterisasi characterization
c. Psikomotor domain o Gerakan bersifat rutin routinized
o Initiatory o Pre-routine
Bila dihubungkan dengan tujuan pendidikan nasional ketiga ranah tersebut sudah termaktub secara tersirat. Sedangkan bagian lain yaitu beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia , dan mempunyai nilai estetika Bloom tidak mencantumkannya. Maka bagian ini merupakan ciri khas
43
dari pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius dan humanistis lebih mengutamakan bagian ini.
Untuk mendidik para siswa supaya beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berestetika maka sekolah menyediakan
pelajaran pendidikan agama yang wajib diikuti oleh seluruh siswa yang memeluk agama yang bersangkutan.
Realisasi dari beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, siswa yang bersangkutan rajin mengamalkan ajaran agamanya. Sedangkan siswa yang
berakhlak mulia adalah siswa yang senatiasa berucap dan bertingkah laku dalam kehidupan sehari hari, baik di sekolah maupun di luar sekolah sesuai dengan
ajaran agamanya.
3. Kualitas Guru